Sukses

7 Penyelam Dunia yang Gugur Saat Pencarian Korban Seperti Lion Air

Tak hanya pada insiden pencarian korban Lion Air saja, tewasnya penyelam saat bertugas juga pernah terjadi dalam momen penyelamatan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Proses pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Tanjung Karawang turut merenggut nyawa anggota tim penyelamat. Seorang penyelam dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 2 November 2018 dalam tugasnya.

Kematian penyelam anggota tim Basarnas saat bertugas mencari korban Lion Air di laut Pantai Tanjung Pakis Karawang, Jawa Barat, menambah duka publik Tanah Air.

Penyelam tersebut diketahui bernama Syachrul Anto, merupakan anggota Indonesia Rescue Diver Team.

Tak hanya pada insiden pencarian korban Lion Air saja, tewasnya penyelam saat bertugas juga pernah terjadi dalam momen penyelamatan lainnya. Berikut ulasannya yang Liputan6.com rangkum dari beragam sumber, Senin (5/11/2018):

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 3 halaman

1. Insiden Gua Thailand

Relawan penyelam bernama Saman Gunan dilaporkan kehilangan nyawa pada 6 Juli 2018 lalu, ketika tengah memasang tangki oksigen di ruang gua yang banjir.

Dikutip dari BBC pada Senin 16 Juli 2018, kepergian Gunan di tengah operasi penyelamatan mendapat empati dari publik dunia, yang menyebutnya sebagai pahlawan.

Kabar meninggalnya Gunan baru disampaikan kepada kedua belas korban remaja dan seorang pelatih berusia 25 pada Sabtu, 14 Juli 2018, ketika para dokter memutuskan mereka cukup kuat untuk memproses berita.

Mantan penyelam Angkatan Laut Thailand itu meninggal dalam upaya penyelamatan 12 remaja dan seorang pelatih sepakbola yang terjebak dalam gua, Jumat 6 Juli dini hari.

Pelatih tim sepak bola remaja Thailand, Ekkapol Janthawong (empat kanan) bersama 12 anak asuhnya mengikuti ritual setelah berhasil selamat dari dalam gua,  Distrik Mae Sai, Chiang Rai, Kamis (19/7). (AP Photo/Sakchai Lalit)

Saman Gunan, yang berusia 38 tahun, hilang kesadaran lalu tenggelam saat hendak keluar dari Gua Tham Luang setelah mengirim pasokan perbekalan untuk kelompok remaja tersebut.

"Mantan anggota pasukan katak yang secara sukarela bergabung dengan tim penyelamat tewas sekitar pukul dua dini hari," ujar Wakil Gubernur Chiang Rai, Passakorn Boonyaluck.

Setelah sempat berdinas di Angkatan Laut dan mencapai pangkat sersan mayor, Gunan mengundurkan diri dari kemiliteran namun kembali bergabung dengan mantan rekan-rekannya untuk operasi SAR di Tham Luang.

Gunan diklaim sebagai pelari dan peseda aktif setelah mundur dari dinas militer.

 

3 dari 3 halaman

2. Enam Penyelam Tewas di Malaysia

Enam penyelam dari Dinas Pemadam Kebakaran di Malaysia tewas saat menyelamatkan seorang remaja yang tenggelam setelah jatuh ke kolam tambang di Puchong, pinggiran Kuala Lumpur, pada Rabu 3 Oktober 2018.

Para petugas tewas tenggelam akibat terbawa pusaran air kolam yang kuat, kata kepala kepolisian Distrik Sepang, Asisten Komisaris (ACP) Abdul Aziz Ali, seperti dikutip dari Channel News Asia pada 4 Oktober 2018.

Dia mengatakan, peristiwa bermula ketika para petugas pergi ke kolam pada pukul 21.15 untuk menyelamatkan remaja laki-laki berusia 17 tahun yang dilaporkan jatuh ke dalamnya. Tim telah mengikuti prosedur operasi standar dengan mengenakan peralatan selam lengkap dan diikat ke tali tunggal, kata ACP Abdul Aziz.

"Tiba-tiba arus kuat terjadi di daerah itu, menyebabkan semua korban berputar di dalam air sementara semua peralatan mereka lepas," katanya.

Para petugas berjuang di dalam air selama sekitar 30 menit, sementara personel lainnya mencoba menyelamatkan mereka. Namun, ketika mereka berhasil ditarik keluar dari air, semua korban tak sadarkan diri.

Kepala Departemen Kebakaran dan Penyelamat Selangor, Azmi Osman, mengatakan, resusitasi jantung-paru telah dilakukan oleh tim medis pada korban. Tetapi upaya itu gagal.

"Keenamnya dinyatakan meninggal," kata Azmi.

Penyelam telah diidentifikasi sebagai Mohd Fatah Hashim (34), Izatul Akma Wan Ibrahim (32), Mazlan Omarbaki (25), dan Yahya Ali (24), dari Unit Penyelamatan Air di Stasiun Pemadam dan Penyelamatan Port Klang.

Dua korban lainnya, diidentifikasi sebagai Adnan Othman (33) dan Muhammad Hifdzul Malik Shaari (25), adalah anggota Satuan Penyelamatan Air dari Stasiun Pemadam dan Penyelamatan Shah Alam.

Â