Liputan6.com, Ankara - Arab Saudi telah mengumumkan kepada Turki bahwa mereka akan membayar uang kompensasi (diyat) kepada keluarga dan tunangan Jamal Khashoggi, jurnalis Saudi yang terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Pengumuman itu dikabarkan oleh media Al Jazeera, mengutip seorang pejabat Turki anonim yang memahami kasus tersebut.
Sumber itu mengatakan, uang diyat tersebut akan dibayarkan sebagai kompensasi atas "pembunuhan atau kerusakan fisik" kepada anak-anak Khashoggi dan tunangan korban, Hatice Cengiz, Al Jazeera melaporkan, seperti dikutip dari Middle East Eye, Rabu (7/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Sebelumnya, otoritas Arab Saudi mengklaim bahwa Khashoggi "terbunuh dalam operasi yang berjalan keliru" dan telah menangkap serta memproses hukum belasan orang yang bertanggungjawab.
Jasad Khashoggi Belum Ditemukan
Seputar informasi lain, narasumber Turki yang sama mengatakan bahwa pihak berwenang Turki belum memiliki bukti tentang nasib tubuh Jamal Khashoggi.
Menurut sumber itu, ketika Jaksa Saudi, Saudi al-Mojaab ditanya tentang nasib tubuh Jamal Khashoggi, dia tidak memiliki informasi tentang masalah tersebut.
Sumber itu menambahkan bahwa pernyataan tersangka kepada al-Mojaab, yang kemudian diteruskan kepada pihak berwenang Turki, tidak berguna dan tidak membantu mencapai kemajuan dalam penyelidikan.
Â
Simak video pilihan berikut:
Â
Anak Jamal Khashoggi Minta Jasad Ayahnya Dikembalikan
Sebelumnya, putra mendiang wartawan Jamal Khashoggi, pada Minggu, 4 November 2018, meminta agar jasad ayah mereka dikembalikan. Mereka juga mengatakan ingin kembali ke Arab Saudi untuk memakamkan jenazah sang ayah.
Dalam wawancara dengan CNN, Salah dan Abdullah Khashoggi mengatakan bahwa tanpa jasad ayah, pihak keluarga tidak bisa berduka serta menghadapi beban perasaan atas kematian ayah mereka.
"Ini bukan keadaan biasa, sama sekali bukan kematian biasa. Yang kami inginkan sekarang adalah memakamkannya di Al-Baqi di Madinah bersama seluruh keluarganya," kata Salah Khashoggi merujuk pada tempat pemakaman di salah satu kota Saudi.
"Saya sudah membicarakan masalah itu dengan pihak berwenang Saudi dan saya hanya bisa berharap bahwa itu segera terwujud," tambahnya, seperti dikutip dari Antara.
Jamal Khashoggi, penulis kolom untuk the Washington Post, yang kerap mengkritik pemerintah Saudi serta penguasanya, Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman, terbunuh setelah memasuki Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.
Pihak berwenang Saudi mengakui bahwa Khashoggi dibunuh secara berencana. Pengakuan itu adalah perubahan dari pernyataan sebelumnya bahwa kematian Khashoggi tidak direncanakan.
Pejabat Turki serta sejumlah anggota parlemen Amerika Serikat mengatakan bahwa Putra Mahkota Mohammed memberikan perintah untuk membunuh Khashoggi. Riyadh membantah tuduhan tersebut.
Jasad Jamal Khashoggi belum ditemukan dan pihak berwenang Saudi sedang menjalankan penyelidikan resmi.
Advertisement