Sukses

Dituduh Culik Lawan Politik, Eks Presiden Ekuador Minta Suaka ke Belgia

Mantan presiden Ekuador, Rafael Correa, dituduh melakukan penculikan terhadap lawan politiknya, dan kini tengah mencari suaka di Belgia.

Liputan6.com, Jakarta Mantan presiden Ekuador, Rafael Correa, yang diburu di tanah airnya karena dicurigai melakukan penculikan, telah meminta suaka politik di Belgia, lapor dua sumber kepada kantor berita AFP.

Correa telah tinggal di dekat Brussels bersama keluarganya sejak tahun 2017, dan meminta suaka pada tanggal 25 Juni tahun ini.

Permintaan tersebut telah dipertimbangkan sejak Agustus oleh Komisi Pengungsi dan Suaka Belgia (CGRA), kata satu sumber, sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Jumat (9/11/2018).

Dikenal sebagai mantan ekonom sayap kiri, Correa menjabat presiden Ekuador pada periode 2007 hingga 2017.

Pada Rabu 7 November, hakim agung Ekuador menuntut Correa kembali ke tanah airnya untuk menghadapi tuduhan terkait penculikan seorang lawan politik pada 2012.

Correa menegaskan dia tidak bersalah, dan pada hari Kamis dalam sebuah wawancara dengan AFP, dia menuduh pemerintahan baru melakukan "penganiayaan politik", dan suksesornya, Lenin Moreno, memiliki plot politik terselubung untuk menyerangnya.

Dengan alasan bahwa dia tidak akan diberikan peradilan yang berimbang jika kembali ke Ekuador, Correa mendahului penerbitan surat perintah penangkapan dirinya dengan meminta suaka ke Belgia.

Salah satu sumber mengatakan kepada AFP bahwa Correa telah menghadiri sidang suaka di akhir musim panas. Politikus berusia 55 tahun itu tidak akan mengkonfirmasi atau menyangkal kasus terkait.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Belgia Tidak Mau Berkomentar

Sementara itu, seorang juru bicara CGRA, Damien Dermaux, mengatakan badan tersebut tidak akan berkomentar mengenai kasus-kasus individual.

Namun, ia mengatakan bahwa di Belgia permintaan suaka diputuskan rata-rata dalam waktu sekitar tiga bulan, tetapi bisa juga lebih lama.

Correa telah tinggal di Belgia, di mana istrinya memiliki kewarganegaraan di sana, dan juga sempat menjadi tempatnya menuntut ilmu sebelum terjun ke politik.

Pemerintah Ekuador menuduh Correa melakukan penculikan terhadap lawan politiknya pada tahun 2012 di ibukota Kolombia, Bogotá.

Ia dituduh menculik mantan mantan anggota parlemen yang diasingkan, Fernando Balda, dengan cara dipaksa naik mobil oleh sekelompok orang tidak dikenal untuk kembali ke Ekuador.

Polisi Kolombia dikabarkan campur tangan untuk menyelamatkannya.