Sukses

Kunjungan Bersejarah Pemimpin Jerman dan Prancis ke Peringatan Akhir Perang Dunia I

Pemimpin Jerman dan Prancis melakukan kunjungan bersama yang bersejarah ke peringatan gencatan senjata Perang Dunia I.

Liputan6.com, Paris - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel dikabarkan telah bertemu tatap muka di awal acara peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia I, Sabtu 10 November.

Dikutip dari BBC pada Minggu (11/11/2018), Kanselir Merkel merupakan pemimpin Jerman pertama --sejak berakhirnya Perang Dunia II-- yang mengunjungi lokasi peringatan terkait di pinggiran hutan dekat Kota Compiègne di Prancis utara.

Dia dan Presiden Macron merilis sebuah plakat untuk rekonsiliasi Perancis-Jerman, meletakkan karangan bunga dan menandatangani buku peringatan di replika gerbong kereta, mirip dengan yang digunakan 100 tahun lalu ketika gencatan senjata disepakati.

Momen itu dinilai sangat signifikan karena Adolf Hitler menggunakan gerbong kereta orisinal untuk menerima kapitulasi Prancis ke Nazi Jerman pada Juni 1940.

Sekitar 70 pemimpin dunia berkumpul di Paris untuk acara tersebut.

Macron disebut akan memimpin acara utama peringatan seratus tahun itu pada Minggu sore ini, yang mengambil tempat di Tomb of the Unknown Soldier, sebuah monumen tentang kekalahan Prancis di kawasan Arc de Triomphe di pusat Kota Paris.

Selain itu, agenda Minggu sore tersebut juga akan menjadi saksi bagi kedatangan Merkel dan Macron pada konferensi perdamaian Paris Peace Forum, yang juga akn dihadiri oleh beberapa pemimpin dunia lainnya, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Recep Tayyip Erdogan dari Turki.

 

Simak video pilihan berikut: 

2 dari 2 halaman

Ketegangan antara Prancis dan AS

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump adalah salah satu pemimpin dunia yang menghadiri acara peringatan tersebut.

Namun, Trump memicu kontroversi dengan membatalkan agenda kunjungan ke makam pahlawan AS di Prancis pada hari Sabtu, karena cuaca buruk.

Peringatan terkait dimulai dengan suasana tegang di tengah-tengah perselisihan antara Trump dan Macron atas pertahanan Eropa.

Pemimpin Prancis mengatakan Uni Eropa membutuhkan tentara gabungan ketika AS justru mundur dari perjanjian perlucutan senjata kunci dengan Rusia.

Trump menggambarkan komentar itu sebagai penghinaan dan mengatakan Eropa harus membayar bagian biaya dalam NATO, aliansi pertahanan Euro-Atlantik.

Setelah pertemuan di Istana Elysée, Presiden Macron mengatakan dia setuju bahwa Eropa harus membayar lebih.