Sukses

Tak Bisa Hidup Sendiri, Ini 5 Alasan Mengapa Manusia Membutuhkan Teman

Berikut alasan ilmiah yang menjelaskan bahwa seseorang membutuhkan temang dalam kehidupannya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada anggapan yang menyebut bahwa manusia adalah makhluk sosial, sehingga membutuhkan teman dalam hidupnya. Bagi sebagian besar orang, teman terdekat atau sahabat bisa saja menjadi "rumah" kedua mereka, setelah keluarga.

Bahkan ada pepatah mengatakan, "Siapa pun yang punya teman, maka dia punya harta". Selain sebagai hasil dari sosialisasi manusia, beberapa orang berpendapat bahwa teman juga bisa menjadi tempat untuk menentukan arah hidup.

Lalu, mengapa manusia membutuhkan teman dalam hidupnya? Berikut 5 alasannya, sebagaimana dikutip dari Wonderslist, Selasa (13/11/2018).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 6 halaman

1. Cermin Pribadi?

Seseorang cenderung memilih teman yang mirip atau sejalan dengan pemikiran mereka. Untuk itulah, ada yang menilai bahwa lingkaran pertemanan Anda menunjukkan siapa sebenarnya Anda.

Bayangkan jika Anda tidak memiliki teman, maka orang lain akan menganggap bahwa Anda adalah orang yang kesepian, dan bagaimana orang lain bisa mengenali Anda?

Akan tetapi, ketika Anda bersama sekelompok teman, orang lain mungkin bisa memahami Anda berdasarkan perilaku dan perkataan teman-teman Anda.

Sebagai contoh, ada seorang pria yang benar-benar maniak sepakbola, seolah-olah seluruh hidupnya adalah tentang olahraga tersebut. Namun untuk beberapa alasan, ia tidak bisa bermain sepakbola. Lalu bagaimana orang bisa tahu hasratnya tentang sepakbola?

Umumnya, cara pertama seseorang yang penasaran dengan orang dengan tipe tersebut akan mencari tahu dari rekan atau kerabat terdekat laki-laki itu.

Jika memang lelaki tersebut berada di lingkungan yang serba sepakbola, maka sudah bisa dipastikan hal inilah yang membuatnya menjadi penggila pertandingan si kulit bundar.

Apabila seseorang dapat mengatakan bahwa teman itu seperti cermin diri sendiri, maka teman pun akan mewakili bagaimana Anda yang sebenarnya.

3 dari 6 halaman

2. Bisa Jadi Rekan

Beberapa orang mengaku bahwa kesepian adalah hal yang menyakitkan, terutama ketika Anda hidup dalam situasi ini sangat lama.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa teman bisa menjadi alasan Anda untuk meluangkan waktu, energi, dan perhatian dalam menemukan dan membina lingkaran persahabatan?

Sebagai makhluk rasional, beberapa orang merasa lebih nyaman saat berada di sekeliling temannya. Bahkan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan atau permasalahan, teman bisa menjadi sosok yang amat membantu.

4 dari 6 halaman

3. Siap Mengulurkan Tangan

Sebuah candaan lawas berbunyi, "Bukan teman namanya, jika tidak merepotkan." Ketika membutuhkan pertolongan, seseorang cenderung meminta bantuan orang lain untuk mengatasi masalahnya.

Teman bisa didefinisikan sebagai orang dekat yang membantu Anda saat berada dalam kondisi terpuruk. Mereka siap mengulurkan tangan untuk membantu, sehingga beban Anda berkurang atau terasa sedikit lebih ringan.

Bahkan terkadang, teman dinilai mampu menolong Anda daripada anggota keluarga lainnya. Anda dapat meminta bantuan apa pun dari teman tanpa rasa sungkan, atau bisa jadi teman datang menolong tanpa Anda minta padanya.

5 dari 6 halaman

4. Pendukung Setia

Seorang teman yang baik tidak akan memberi tahu Anda untuk melakukan apa yang harus dilakukan, tetapi mereka akan mendorong Anda untuk melakukan apa yang sudah Anda ketahui bahwa itu adalah benar.

Satu kalimat dukungan yang tulus setelah Anda mengalami kegagalan, akan bernilai lebih dari satu hari pujian setelah Anda sukses. Teman sejati akan melakukannya untuk Anda dan bahkan mengatakan hal gila untuk menghibur Anda.

 

6 dari 6 halaman

5. Satu-Satunya Orang yang Mengerti Anda

Teman akan selalu memahami apa yang Anda alami. Sosok tersebut dianggap mampu menghilangkan penat dan jenuh, ketika Anda menjalani hari-hari yang buruk.

Ketika seseorang murung dan memutuskan untuk mengajak teman nongkrong atau sekedar menikmati secangkir kopi di kafe, ia akan merasa jauh lebih baik dan melupakan permasalahan yang membelenggu pikirannya. Meski cuma sejenak.

Hanya dalam hitungan detik, semua rasa sakit dan frustasi pada hari itu, menjauh dan Anda mulai merasa seolah-olah Anda terlahir kembali.

Teman akan mengerti kapan Anda harus bersenang-senang dan kapan tidak, seperti misalnya mereka akan melontarkan candaan atau mengolok-olok Anda demi mengenyahkan murung di raut wajah Anda.