Liputan6.com, New Delhi - Seorang bayi baru lahir berusia 12 hari, dilaporkan meninggal setelah seekor monyet liar merenggutnya dari pelukan sang ibu di India utara. Bayi berjenis kelamin laki-laki ini tewas digigit oleh binatang tersebut.
Kejadian bermula saat sang ibunda sedang menyusui bayinya di rumah mereka yang berada di Agra, ketika hewan primata tersebut tiba-tiba masuk ke dalam hunian dan mengambil si bayi.
Baca Juga
Setelah berhasil kabur, satwa itu meninggalkan si bayi yang mengalami luka gigitan cukup parah ditinggalkan di atap rumah tetangga. Penduduk setempat bahkan sempat mengejar spesies dengan nama Latin Macacus synomolgus tersebut setelah ibu korban menjerit dan berteriak minta tolong.
Advertisement
Begitu mengetahui keberadaan bayi malang itu, warga langsung menolongnya dan keluarga bergegas membawanya ke rumah sakit terdekat. Sayang, nyawanya tidak terselamatkan. Ia meninggal karena gigitan monyet nakal tersebut.
"Monyet itu menggigit kepala bayi dan meninggalkannya begitu saja di genteng rumah seseorang, ketika penduduk mengejarnya dengan tongkat dan melemparkan batu ke arahnya," kata salah satu polisi India yang menangani kasus tersebut, Ajay Kaushal, yang dikutip oleh Liputan6.com dari BBC, Kamis (15/11/2018).
Agra adalah sebuah kota di negara bagian Uttar Pradesh di India utara. Tempat ini menjadi lokasi bangunan ikonik India yang amat masyhur, yakni Taj Mahal.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Monyet Ada di Mana-Mana di India
Menurut petugas kepolisian, ini adalah insiden terbaru dalam serangkaian serangan monyet di daerah tersebut.
Dua bulan sebelumnya, seorang balita diserang oleh seekor monyet, namun nasib mujur masih bersamanya. Ia selamat, meski harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pada bulan Mei, dua turis diserang oleh kawanan monyet saat mengunjungi Taj Mahal.
"Monyet ada di mana-mana di Agra," kata Shravan Kumar Singh, aktivis lingkungan setempat. "Mereka datang mencari makanan, tetapi mereka merebut barang bawaan dan menyerang juga."
Singh menambahkan, monyet menjadi lebih agresif karena habitatnya di alam liar terusik. Alam liar yang menjadi tempat tinggal satwa-satwa itu telah dihancurkan oleh pembangunan kota yang kian meluas.
"Beberapa organisasi lokal menyerukan agar monyet-monyet itu disterilisasi dan dikeluarkan dari undang-undang perlindungan satwa liar," ujar Singh.
Advertisement