Sukses

22-11-2002: Kerusuhan Maut Mewarnai Ajang Miss World di Nigeria, 100 Orang Tewas

Ajang Miss World 2002 di Nigeria diwarnai rusuh berdarah. Pemicunya adalah sebuah artikel di surat kabar yang provokatif.

Liputan6.com, Abuja - Ajang Miss World 2002 di Nigeria diwarnai rusuh berdarah. Pemicunya adalah sebuah artikel di surat kabar lokal, yang mengklaim, Nabi Muhammad, junjungan umat Islam, pasti akan menyetujui pemilihan ratu kecantikan itu dan bahkan akan memilih salah satu kontestan sebagai pengantin.

Isi artikel itu dianggap provokasi. Rusuh pun terjadi di Kota Kaduna. Kerumunan massa yang marah menyerang kantor surat kabar dan membakarnya.

Kemudian, kelompok berlatar beda keyakinan saling menyerang. Sejumlah bangunan dibakar, termasuk beberapa gereja. Massa juga terlibat bentrok dengan polisi bahkan tentara pada 22 November 2002.

Setidaknya 100 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka akibat bentrok di tengah kerusuhan. Jam malam pun diberlakukan di Kaduna.

Seperti dikutip dari Telegraph, di tengah situasi kacau tersebut, penyelenggara Miss World kukuh untuk meneruskan kompetisi itu. Sembilan puluh kontestan kala itu telah tiba di Nigeria.

"Keamanan diberlakukan maksimum, sejak mereka tiba. Para gadis tersebut dalam kondisi selamat," kata juru bicara Miss World.

"Kerusuhan dipicu artikel surat kabar, bukan kompetisi (Miss World). Acara akan berlangsung sesuai jadwal."

Di sisi lain, kelompok penentang mengeluh bahwa kontes, yang diadakan di bagian selatan Nigeria, yang mayoritas penduduknya Kristen, adalah acara tak bermoral dan merendahkan kaum perempuan. Seruan "Bubarkan Kontes Kecantikan" dan "Miss World adalah Dosa" diserukan massa yang protes.

Namun, sehari kemudian, penyelenggara memutuskan untuk memindahkan lokasi kontes Miss World dari Abuja, ibu kota Nigeria ke London. Waktu penyelenggaraan pun dimundurkan menjadi 7 Desember 2018.

"Demi kepentingan Nigeria dan para kontenstan," itu alasan yang dikemukakan penyelenggara soal pemindahan lokasi kontes, seperti dikutip dari BBC News.

Presiden Nigeria kala itu, Olusegun Obasanjo segera menyampaikan pernyataan yang ditayangkan langsung di televisi. Didampingi pemuka dari lintas agama, ia meminta bangsanya tenang.

Presiden Obasanjo juga menyalahkan laporan media, bukan Miss World, sebagai pemicu kerusuhan.

"Hal itu bisa terjadi kapanpun, saat jurnalis yang tak bertanggung jawab menyinggung Islam," kata dia.

Sebenarnya, bukan soal itu saja kontroversi terkait penyelenggaraan Miss World di Nigeria.

Para aktivis, yang memprotes hukuman mati yang dijatuhkan pada seorang wanita muda Nigeria bernama Amina Lawal, mendesak pemboikotan Miss World.

 

2 dari 2 halaman

Pembunuhan John F Kennedy

Tak hanya kerusuhan di Nigeria. Sejumlah peristiwa penting dalam sejarah juga terjadi pada tanggal 22 November.

Jumat 22 November 1963 pukul 12.30 waktu Dallas, Texas adalah hari terakhir bagi Presiden Amerika Serikat John F Kennedy.

Dari mobil kap terbuka yang membawanya, Presiden Amerika Serikat itu sibuk melambaikan tangannya, tersenyum lebar ke arah warga yang berkerumun menyambutnya. Sesekali ia mengelap keringat yang mengucur di dahi.

Lalu terjadilah tragedi itu. Tiga peluru -- ada yang bilang 4 -- menerjang tenggorokan dan kepala Kennedy. Yang pertama mengenai bagian tenggorokan. Jackie Kennedy sontak panik. "Jack, Jack apa telah mereka lakukan padamu," desak dia.

Kemudian, dua tembakan menyusul. Mengenai bagian kepala. Memecahkannya. Jackie lalu memanjat bagian belakang mobil untuk mengumpulkan pecahan tengkorak suaminya itu.

Warga yang berkumpul di sekitar mobil kap terbuka yang membawa rombongan VVIP langsung tiarap dan berteriak saat mendengar suara tembakan. Lainnya berlari mengejar kendaraan Kennedy, mencari tahu apa yang terjadi.

Presiden Kennedy yang bersimbah darah dilarikan ke Parkland Hospital. Di mana para dokter berusaha sekuat tenaga menyelamatkannya di sebuah kamar operasi unit gawat darurat (UGD). Namun, terlambat.

Hari itu John F Kennedy dinyatakan meninggal dunia. AS, juga dunia, geger. Wakil Presiden Lyndon B. Johnson langsung dilantik sebagai presiden.