Liputan6.com, Manila: Bencana di Filipina belum berakhir. Saat ini, korban badai Washi di Filipina Selatan mulai terserang leptospirosis atau penyakit yang diakibatkan bakteri leptospira dari kencing tikus. Seperti dikutip Zeenews, Selasa (3/1), Menteri Kesehatan Filipina menyatakan ada sekitar lima orang tewas dan 200 orang terjangkit penyakit mematikan tersebut.
Menurut petugas kesehatan setempat, Jaime Bernadas, jumlah penderita demam akibat penyakit ini terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Ini merupakan dampak dari lokasi bekas bencana yang rentan tersebarnya wabah penyakit. Apalagi, jumlah relawan kesehatan kurang memadai.
Selain demam tinggi, penyakit ini juga menyebabkan pendarahan internal serta gagalnya organ tubuh. Menindaklanjuti hal ini, anggota Dewan, Rufus Rodriguez, menyarankan pemerintah untuk segera memberikan vaksin kepada para korban bencana Washi.
Badai Washi yang terjadi 16 Desember lalu telah mengakibatkan banjir besar dan menewaskan sekitar 1.500 orang. [baca: Korban Tewas Badai Washi Mencapai 1.500 Orang].(BOG)
Menurut petugas kesehatan setempat, Jaime Bernadas, jumlah penderita demam akibat penyakit ini terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. Ini merupakan dampak dari lokasi bekas bencana yang rentan tersebarnya wabah penyakit. Apalagi, jumlah relawan kesehatan kurang memadai.
Selain demam tinggi, penyakit ini juga menyebabkan pendarahan internal serta gagalnya organ tubuh. Menindaklanjuti hal ini, anggota Dewan, Rufus Rodriguez, menyarankan pemerintah untuk segera memberikan vaksin kepada para korban bencana Washi.
Badai Washi yang terjadi 16 Desember lalu telah mengakibatkan banjir besar dan menewaskan sekitar 1.500 orang. [baca: Korban Tewas Badai Washi Mencapai 1.500 Orang].(BOG)