Sukses

Ke Malaysia, PM Pakistan Belajar Jurus Antikorupsi dari Mahathir Mohamad

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berkunjung ke Malaysia untuk belajar tentang kepemimpinan Mahathir Mohamad.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Pakistan Imran Khan melakukan kunjungan kenegaraan perdananya ke Malaysia pada pekan ini.

Kedatangan pemimpin yang merupakan mantan atlet kriket profesional itu disambut oleh kepala komisi pemberantasan korupsi (MACC) setempat, Datuk Seri Mohd Shukri Abdull, di pangkalan udara negara di Subang Jaya, pada Rabu 21 November 2018 petang.

PM Khan mengatakan, ia ingin belajar banyak tentang kepemimpinan dari seniornya Mahathir Mohamad.

Dikutip dari situs The Star pada Kamis (22/11/2018), kunjungan tersebut difokuskan pada pembahasan tentang perang terhadap korupsi dan pengelolaan utang negara.

Imran Khan, yang mengaku sangat mengagumi Mahathir Mohamad, mengatakan bahwa kedua pemerintah berada dalam situasi yang sama.

"Rakyat memberi kami kekuatan dan mandat berdasarkan platform antikorupsi di masing-masing negara," katanya pada konferensi pers bersama dengan Dr M --julukan Mahathir Mohamad-- setelah pertemuan bilateral kemarin.

Menyebut bahwa Pakistan sekarang dibebani dengan "utang yang belum pernah terjadi sebelumnya", Imran Khan mengatakan ada banyak hal yang dapat dipelajari dari Malaysia, terutama dalam menangani krisis.

"Kami telah mengikuti perkembangan Dr Mahathir, terutama sejak dia kembali ke kursi pemerintahan. Pihak saya ingin belajar dari pengalaman Anda, terutama tentang bagaimana Anda mengubah ekonomi," lanjutnya kepada Mahathir.

Di lain pihak, Dr M mengatakan bahwa Malaysia dan Pakistan telah lama menjalin hubungan jangka panjang, terutama di sektor perdagangan.

Mahathir menambahkan bahwa Malaysia setuju untuk meningkatkan peluang Pakistan untuk menjadi mitra dialog ASEAN.

PM Khan dikabarkan berada di Malaysia hingga Jumat.

Simak video pilihan  berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Persamaan Kedua Negara

Dalam sebuah pernyataan resmi di Wisma Putra, yang merupakan kantor perdana menteri Malaysia, Mahathir mengatakan bahwa kedua negara memiliki banyak persamaan.

Malaysia dan Pakistan sama-sama dipimpin oleh seorang perdana menteri yang meraih kekuasaan setelah menggulingkan pemerintahan petahana, di mana didukung secara kuat oleh semangat menghapus korupsi.

Selain itu, kedua negara juga mewarisi utang nasional yang besar, bersamaan dengan popularitas besar mereka di dalam dan di luar negeri.

Mahathir Mohamad menciptakan sejarah di Malaysia ketika ia menjadi Perdana Menteri tertua di dunia pada usia 93 tahun. Sementara Imran Khan adalah pemain kriket profesional pertama yang meraih kursi kepemimpinan tertinggi di Pakistan dengan duukungan besar dari rakyat.

Memerangi korupsi dan mengelola utang nasional yang besar adalah pokok pembicaraan utama antara Imran Khan dan Mahathir selama kunjungan resmi ke negara itu.