Liputan6.com, Baghdad: Pemerintah Irak melarang setiap individual untuk mengunjungi makam mantan presiden Irak Saddam Hussien selama dua tahun ke depan. Sebelumnya, Irak juga membuat larangan kunjungan terorganisir untuk ke makam Hussein yang terletak di Provinsi Salahudin.
"Kabinet Irak yang diarahkan kewenangan Provinsi Salahudin untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna mencegah setiap kunjungan ke makam Saddam Hussein," kata sumber polisi yang dikutip situs Zeenews.com, Senin (23/1).
Hussein, bersama dengan dua putranya dan kerabat lainnya, dimakamkan di kota kelahirannya, Al-Ouja, dekat provinsi Salahudin di ibu kota Tikrit atau sekitar 170 kilometer utara Baghdad. Kepemimpinan Hussein digulingkan setelah invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003 lalu. Hussein dieksekusi pada 2006 setelah pengadilan Irak menjatuhkan hukuman mati atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada pertengahan 2009, pemerintah Irak melarang semua kunjungan terorganisir, termasuk siswa sekolah ke makam Hussein di tengah kekhawatiran atas meningkatnya dukungan bagi mantan pemimpin dan partainya yang dilarang Baath. Tetapi, kunjungan untuk individu dari berbagai provinsi, termasuk kaum Syiah, masih diperbolehkan setelah larangan pertama.(BOG)
"Kabinet Irak yang diarahkan kewenangan Provinsi Salahudin untuk mengambil semua langkah yang diperlukan guna mencegah setiap kunjungan ke makam Saddam Hussein," kata sumber polisi yang dikutip situs Zeenews.com, Senin (23/1).
Hussein, bersama dengan dua putranya dan kerabat lainnya, dimakamkan di kota kelahirannya, Al-Ouja, dekat provinsi Salahudin di ibu kota Tikrit atau sekitar 170 kilometer utara Baghdad. Kepemimpinan Hussein digulingkan setelah invasi pimpinan Amerika Serikat pada 2003 lalu. Hussein dieksekusi pada 2006 setelah pengadilan Irak menjatuhkan hukuman mati atas kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pada pertengahan 2009, pemerintah Irak melarang semua kunjungan terorganisir, termasuk siswa sekolah ke makam Hussein di tengah kekhawatiran atas meningkatnya dukungan bagi mantan pemimpin dan partainya yang dilarang Baath. Tetapi, kunjungan untuk individu dari berbagai provinsi, termasuk kaum Syiah, masih diperbolehkan setelah larangan pertama.(BOG)