Liputan6.com, Mauritius - Korea Utara dan Selatan menandai langkah baru dalam upaya rekonsiliasi mereka dengan menyepakati usulan pengajuan bersama gulat tradisional setempat ke UNESCO, untuk diakui sebagai salah satu praktik budaya yang paling berharga di dunia.
Kedua negara menggabungkan tawaran mereka untuk mendaftarkan ssireum, sejenis gulat tradisional Korea, sebagai warisan budaya tak berwujud versi UNESCO, organisasi budaya di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dikutip dari The Guardian pada Senin (26/11/2018), nantinya tradisi tersebut akan resmi terdaftar sebagai "Gulat Tradisional Korea (Ssirum/Ssireum)".
Advertisement
Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCOÂ tengah berupaya meyakinkan kedua Korea agar menggabungkan pengajuan mereka dan menggambarkan langkah itu sebagai "hasil yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Baca Juga
"Ini mengingatkan kita tentang peran sentral yang dimainkan oleh warisan budaya dalam mempererat hubungan, sebagai tanda hubung emosional antara orang-orang," katanya.
Sebuah komite UNESCO menyampaikan dukungan terhadap aplikasi gabungan tersebut selama pertemuan di Mauritius pada hari Senin.
Ssireum secara luas populer di Korea Selatan sejak dekade 1990-an, tetapi hampir menghilang dari pandangan publik dengan munculnya bisbol dan e-sports.
Dalam praktiknya, olahraga ini hampir serupa sumo, di mana dua peserta berhadapan dalam cincin tertutup pasir, di mana dua pria tanpa atasan --hanya mengenakan kain yang diikatkan di pinggang hingga pangkal paha. Yang pertama menyentuh tanah di atas lutut dinyatakan kalah.
Pejabat dari Korea Utara dan Korea Selatan menjelaskan olahraga itu menggunakan istilah yang sama persis, menurut seorang diplomat PBB yang mengunjungi keduanya sebelum daftar itu.
Ditambahkan bahwa dia "merasakan emosi dalam suara mereka ketika berbicara tentang olahraga gulat tersebut".
Upaya bersama itu adalah tanda terbaru dari kedua Korea yang bekerja untuk meningkatkan hubungan, tetapi mereka tetap dilumpuhkan oleh sanksi internasional terhadap Korea Utara atas program rudal dan senjata nuklirnya.
AS mengatakan, akan mempertahankan sanksi sampai Pyongyang sepenuhnya melepaskan senjata nuklirnya, yang dapat membatasi keterlibatan di masa depan.
Â
Simak video pilihan berikut:
Banyak Tradisi Dibagi Bersama
Meskipun umum bagi negara-negara serumpun untuk mengajukan daftar warisan bersama, seperti "diet mediterania" di negara-negara Laut Tengah misalnya.
Namun, dua negara Korea pada umumnya saling bersaing untuk menambahkan hal baru ke dalam daftar warisan dunia.
Sementara itu, banyak tradisi secara luas telah dibagi antara dua negara tetangga, termasuk kimchi dan lagu rakyat "Arirang", yang sejauh ini telah terdaftar secara terpisah, tergantung sub jenisnya.
Kedua Korea secara teknis masih berperang setelah konflik 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Hal tersebut menyegel pembagian semenanjung dengan perbatasan yang tak tertembus.
Namun sejak pemimpin Korea Utara memulai pemulihan hubungan yang dramatis pada awal tahun, ketegangan telah mendingin di semenanjung terkait, yang mempengaruhi perkembangan kerja sama olahraga dan budaya, serta penghapusan pos penjaga di sepanjang zona demiliterisasi yang dijaga ketat.
Kedua belah pihak juga setuju untuk memulai kembali proyek untuk menyusun kamus bersama, untuk merekonsiliasi perbedaan bahasa yang telah dipotong dari lebih dari 70 tahun perpisahan.
Seluruh semenanjung Korea bersatu selama lebih dari satu milenium hingga 1945, ketika sipisah oleh Perang Dunia II, di mana Uni Soviet menduduki Utara dan Amerika Serikat menduduki Selatan.
Advertisement