Sukses

Jurnalis Tewas di Somalia, Aktivis Media Protes

Para aktivis media yang berbasis di Paris mengecam sejumlah kasus pembunuhan terhadap jurnalis senior bernama Hassan Osman Abdi di Somalia.

Liputan6.com, Paris: Para aktivis media yang berbasis di Paris mengecam sejumlah kasus pembunuhan terhadap jurnalis senior bernama Hassan Osman Abdi di Somalia. Seperti yang dilansir dalam laman VOA News, Ahad (29/1), kasus ini adalah yang ketiga kali, seorang jurnalis terbunuh di Somalia. Dan, Abdi adalah wartawan yang pertama tewas di Somalia pad 2012.

Persatuan Jurnalis Somalia juga menyatakan kemarahannya atas tewasnya Abdi, seorang jurnalis terkemuka Somalia Selatan itu. Menurut mereka, pembunuhan terkait peran Abdi dalam melaporkan krisis politik dan kasus korupsi di Somalia.

Atas nama jurnalis, seorang reporter media Without Borders menyatakan belasungkawa kepada keluarga Abdi. Ia mengatakan, selama ini pelaku kekerasan dan pembunuhan terhadap wartawan di Somalia selalu mendapat kekebalan hukum. Abdi memang telah menjadi target pembunuhan, dan sayangnya penyelidikan atas kasus pembunuhannya tak mengarah kepada pelaku, melainkan difokuskan kepada korban.

Negara Somalia dianggap negara paling menakutkan bagi para insan media. Pasalnya, banyak kasus penculikan dan pembunuhunan terhadap para wartawan di sana. Baru-baru ini, seorang wartawan Amerika Serikat diculik sekawanan perompak Somalia. Sebelumnya juga pernah terjadi pembunuhan terhadap jurnalis senior Shabelle Media Bashir Nur Gedi pada 2007 dan juga wartawan bernama Mukhtar Mohamed Hirabe pada 2009.

Saat ini, pemerintah Somalia yang didukung pasukan Uni Afrika sedang memerangi kelompok militan Islam, Al-Shabab yang mengontrol sebagian besar Somalia tengah dan selatan. Pemerintahan negara yang dikenal sebagai gudang perompak ini tak pernah stabil sejak 1991.(RZK/voanews/AIS)