Liputan6.com, Los Angeles: Steve Jobs pernah diselidiki agen FBI. Berkas-berkasnya pun hingga kini masih disimpan FBI. Latar belakang kehidupan otak di balik iPad dan iPhone ini diselidiki, termasuk pengalamannya dengan obat-obatan pada awal 1970.
FBI memang dikenal menyimpan berkas deretan nama-nama ngetop seperti Martin Luther King hingga Elvis Presley dan Michael Jackson.
Dokumen FBI setebal 191 halaman yang dirilis Kamis (9/2) berhubungan dengan lowongan kerjaan untuk Jobs pada 1991. Presiden George Bush Sr hendak merekrutnya sebagai bagian dari Dewan Ekspor Kepresidenan. Dokumen berisi konfirmasi berkecimpungnya Jobs dengan ganja dan LSD, serta beberapa catatan tentang ancaman bom yang ia terima pada 1985.
Agen FBI diminta memeriksa latar belakang Jobs dari sejumlah orang yang bekerja dengan Bos Apple itu dengan mengomentari karakter dan integritasnya. Ada sekitar 30 orang lebih yang mengenal Jobs diwawancarai. Beberapa dari mereka menyukainya dan banyak pula yang tidak.
"Beberapa orang berkomentar mengenai penggunaan narkoba di masa lalunya yang menjadi bagian dari pekerjaan Jobs," begitu isi file.
"Beberapa individu mempertanyakan kejujuran Jobs."
Dokumen itu juga menyebutkan, beberapa orang mengatakan "Jobs akan memutarbalikkan kebenaran dan mendistorsi realitas dalam rangka mencapai tujuannya".
Narasumber lainnya yang diwawancarai pada saat itu mengatakan ia telah menjadi "dingin dan agak terasing" setelah bekerja untuknya. Dia menambahkan bahwa Jobs pada dasarnya jujur dan dapat dipercaya, tapi nya karakter moral mencurigakan".
Nama-nama orang yang diwawancarai, serta agen-agen yang melakukan wawancara, dihilangkan dari laporan tersebut sebelum dirilis.
Jobs meninggal pada Oktober 2011 pada usianya yang ke-56 tahun, setelah berjuang panjang melawan kanker pankreas yang dideritanya.(TheSun/LosAngelesTimes/MEL)
FBI memang dikenal menyimpan berkas deretan nama-nama ngetop seperti Martin Luther King hingga Elvis Presley dan Michael Jackson.
Dokumen FBI setebal 191 halaman yang dirilis Kamis (9/2) berhubungan dengan lowongan kerjaan untuk Jobs pada 1991. Presiden George Bush Sr hendak merekrutnya sebagai bagian dari Dewan Ekspor Kepresidenan. Dokumen berisi konfirmasi berkecimpungnya Jobs dengan ganja dan LSD, serta beberapa catatan tentang ancaman bom yang ia terima pada 1985.
Agen FBI diminta memeriksa latar belakang Jobs dari sejumlah orang yang bekerja dengan Bos Apple itu dengan mengomentari karakter dan integritasnya. Ada sekitar 30 orang lebih yang mengenal Jobs diwawancarai. Beberapa dari mereka menyukainya dan banyak pula yang tidak.
"Beberapa orang berkomentar mengenai penggunaan narkoba di masa lalunya yang menjadi bagian dari pekerjaan Jobs," begitu isi file.
"Beberapa individu mempertanyakan kejujuran Jobs."
Dokumen itu juga menyebutkan, beberapa orang mengatakan "Jobs akan memutarbalikkan kebenaran dan mendistorsi realitas dalam rangka mencapai tujuannya".
Narasumber lainnya yang diwawancarai pada saat itu mengatakan ia telah menjadi "dingin dan agak terasing" setelah bekerja untuknya. Dia menambahkan bahwa Jobs pada dasarnya jujur dan dapat dipercaya, tapi nya karakter moral mencurigakan".
Nama-nama orang yang diwawancarai, serta agen-agen yang melakukan wawancara, dihilangkan dari laporan tersebut sebelum dirilis.
Jobs meninggal pada Oktober 2011 pada usianya yang ke-56 tahun, setelah berjuang panjang melawan kanker pankreas yang dideritanya.(TheSun/LosAngelesTimes/MEL)