Liputan6.com, Washington DC: Setelah sebelumnya pernah menghentikan program reaktor nuklirnya, kini Amerika Serikat membangun kembali reaktor pembangkit listrik tersebut. Seperti dilansir laman NHK, Sabtu (11/2), untuk pertama kalinya dalam 34 tahun terakhir, Komisi Kebijakan Nuklir AS menyetujui pembangunan dua reaktor di PLTN Vogtle, Georgia.
Kedua reaktor yang disebut unit III dan unit IV dirancang oleh Westinghouse Electric, yang saham mayoritasnya dimiliki oleh produsen elektronik Jepang Toshiba. Pembangunan reaktor dapat dimulai tahun ini. Jika semua berjalan lancar, reaktor-reaktor itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2016.
Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil voting yang dilakukan pada Kamis lalu. Kelima anggota Komisi Regulasi Nuklir sepakat untuk membuat PLTN dengan suara empat berbanding satu.
Ironisnya, satu suara yang tidak setuju tersebut adalah Ketua Komisi Regulasi Nuklir, Gregory Jaczko. Menurut dia, pembangunan reaktor sangat berisiko. Ia khawatir akan terjadi kecelakaan seperti reaktor nuklir yang ada di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang.
Jaczko akan setuju jika dalam pembangunan reaktor nanti diterapkan langkah-langkah pengamanan guna mengatasi segala risiko kecelakaan yang membahayakan lingkungan sekitar.
Pada 1979, reaktor nuklir AS pernah mengalami kecelakaan di Three Mile Island.
Pemerintahan Barack Obama saat ini mendukung pembangunan nuklir dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Dengan catatan, pemerintah akan lebih berhati-hati dengan mengambil pelajaran dari kecelakaan di Fukushima.(RZK/ANS)
Kedua reaktor yang disebut unit III dan unit IV dirancang oleh Westinghouse Electric, yang saham mayoritasnya dimiliki oleh produsen elektronik Jepang Toshiba. Pembangunan reaktor dapat dimulai tahun ini. Jika semua berjalan lancar, reaktor-reaktor itu diperkirakan akan mulai beroperasi pada 2016.
Keputusan ini ditetapkan berdasarkan hasil voting yang dilakukan pada Kamis lalu. Kelima anggota Komisi Regulasi Nuklir sepakat untuk membuat PLTN dengan suara empat berbanding satu.
Ironisnya, satu suara yang tidak setuju tersebut adalah Ketua Komisi Regulasi Nuklir, Gregory Jaczko. Menurut dia, pembangunan reaktor sangat berisiko. Ia khawatir akan terjadi kecelakaan seperti reaktor nuklir yang ada di PLTN Fukushima Daiichi, Jepang.
Jaczko akan setuju jika dalam pembangunan reaktor nanti diterapkan langkah-langkah pengamanan guna mengatasi segala risiko kecelakaan yang membahayakan lingkungan sekitar.
Pada 1979, reaktor nuklir AS pernah mengalami kecelakaan di Three Mile Island.
Pemerintahan Barack Obama saat ini mendukung pembangunan nuklir dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap minyak bumi. Dengan catatan, pemerintah akan lebih berhati-hati dengan mengambil pelajaran dari kecelakaan di Fukushima.(RZK/ANS)