Liputan6.com, Hawaii - Sebuah restoran burger di Honolulu, Hawaii mencuri perhatian publik setempat gara-gara peredaran video yang menunjukkan ada tikus dimasak di dapurnya. Akibat rekaman tersebut, restoran masakan cepat saji itu terpaksa ditutup hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Seperti dikutip dari Asia One, Rabu (28/11/2018), jaringan restoran burger di Hawaii itu menutup cabangnya di Honolulu guna pembersihan lokasi setelah sebuah video menunjukkan seekor tikus sedang dimasak di atas pemanggang beredar. Diduga kuat, itu perbuatan iseng dua stafnya.
Baca Juga
Teddy's Bigger Burgers dilaporkan menutup lokasi dan memecat dua karyawan yang wajahnya muncul di video yang beredar di Snapchat.
Advertisement
"Kami merasa ngeri atas perbuatan mantan karyawan remaja itu yang juga membuat video yang tengah kami selidiki keasliannya," ujar Bos Teddy's Bigger Burgers, Richard Stula.
Dia juga menyatakan: "Kami merasa ngeri mantan karyawan itu akan menciptakan sesuatu seperti ini untuk menghancurkan reputasi kami."
Pihak restoran burger itu kemudian mengumumkan proses sanitasi dan penggantian peralatan di dapur mereka terkait insiden peredaran video tikus di alat pemanggang.
"Kami kemudian akan mengirim tim dari perusahaan untuk memeriksa dan menyelesaikan audit menyeluruh dari lokasi, sebelum diizinkan untuk dibuka kembali," jelas Richard.
Sementara Departemen Kesehatan negara dijadwalkan untuk memeriksa restoran burger tersebut pekan ini.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Tikus di Sup
Sebelumnya, seorang ibu di China khawatir dengan bayi yang ada di kandungannya setelah menemukan ada seekor tikus mati dalam hidangan yang ia santap di sebuah restoran.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Senin 10 September 2018, peristiwa itu bermula saat wanita tersebut makan malam bersama keluarga di sebuah restoran hotpot di Weifang, Provinsi Shandong.
Tak lama setelah beberapa suap, sang istri yang sedang hamil menemukan ada tikus mati di dalam sup kuah yang masih sangat panas.
Tahu bahwa ada yang tak beres, sang suami langsung berteriak memanggil pelayan restoran. Sementara itu, wanita bermarga Ma yang memakan hidangan itu merasa sangat khawatir dengan kondisi janinnya.
Saat mengetahui konsumennya tengah hamil, maka pihak restoran menawarkan biaya kompensasi agar masalah ini bisa terselesaikan.
"Jika Anda khawatir dengan kondisi janin Anda, pihak restoran bersedia membayar kompensasinya," ujar pihak restoran.
Namun, kasus ini telah diselidiki oleh Biro Pengawas Pasar di distrik Kuiwan, Weifang. Bahkan, kasus ini telah viral di media sosial WeChat.
Ketika pemeriksaan telah dilakukan, penguji tidak menemukan adanya tikus lain dalam sejumlah bahan makanan. Tetapi, mereka mendapati pasokan air dan proses pengelolaan makanan di restoran itu tidak bersih.
Meski begitu, restoran dengan nama Xiabu Xiabu itu membantah hasil penelitian. Bagi mereka, restoran tersebut telah menerapkan sistem kebersihan pada makanan.
Xiabu Xiabu dibuka pada tahun 1998 dan memiliki 759 toko di China yang banyak tersebar di Beijing, Shanghai, Tianjin dan provinsi lainnya.
Selama beberapa bulan terakhir, pihak berwenang dan jaringan restoran hotpot telah mengambil langkah dalam menanggapi sejumlah kasus yang menyoroti masalah kebersihan dan keamanan pangan di restoran.
Untuk masalah penemuan tikus dan ibu hamil ini masih diselidiki, dan apabila terbukti bersalah maka pihak berwajib akan memberikan sanksi pada restoran tersebut.
Advertisement