Sukses

Donald Trump: Saya Menyukai Kim Jong-un dan Akan Memenuhi Keinginannya

Melalui pesan via Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Donald Trump mengatakan bahwa ia menyukai Kim Jong-un dan akan memenuhi permintaannya.

Liputan6.com, Seoul - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan ingin agar pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tahu bahwa dia menyukainya, dan akan memenuhi keinginannya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada Minggu 2 Desember, mengutip pertemuan dengan Trump di KTT G20 Argentina, sehari sebelumnya.

Moon, yang berharap segera menyambut kunjungan perdana Kim Jong-un ke Seoul, seperti yang disetujui awal tahun ini, mengatakan Trump telah memintanya untuk menyampaikan pesan di atas.

"Pesannya adalah bahwa Donald Trump memiliki pandangan yang sangat baik terhadap Kim Jong-un, dan dia menyukainya," kata Moon kepada wartawan dalam penerbangan ke Selandia Baru, di mana dia memulai kunjungan kenegaraan tiga hari sejak Minggu.

"Karena itu, dia meminta saya untuk memberi tahu Ketua Kim bahwa dia ingin menerapkan sisa perjanjian mereka bersama, dan dia akan memenuhi keinginan Ketua Kim," lanjutnya sebagaimana dikutip dari The Guardian pada Senin (3/12/2018).

Beberapa pengamat menduga pernyataan di atas merupakan lanjutan dari "tanggapan setengah bergurau" oleh Trump, terhadap kegiatan saling bertukar surat yang mereka lakukan pada September lalu.

Saat itu, Trump mengatakan bahwa surat yang dikirim Kim "sangat indah" dan selanjutnya berujar: "Kami (seperti) saling jatuh cinta, kan?"

Trump, yang bertemu Kim di Singapura pada bulan Juni, mengatakan pada Sabtu 1 Desember 2018, bahwa dirinya kemungkinan akan kembali bertemu pemimpin Korea Utara pada Januari atau Februari, dengan tiga lokasi yang sedang dipertimbangkan.

"Kami sangat akrab," kata Trump di dalam kabin Air Force One. "Kami memiliki hubungan yang baik."

Trump menambahkan bahwa pada titik tertentu ia akan mengundang Kim Jong-un ke AS.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Hubungan Hangat yang Kurang Bukti Konkret

Kim dan Trump berjanji pada pertemuan pertama mereka untuk bekerjasama menuju denuklirisasi, meskipun kedua belah pihak sejak itu membuat sedikit kemajuan.

Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu --setelah pertemuan Trump dengan presiden China Xi Jinping-- bahwa mereka dan Kim akan berusaha "untuk mengupayakan Semenanjung Korea yang bebas nuklir".

Pernyataan itu turut mengutip Xi dan Trump "setuju bahwa kemajuan besar telah dibuat sehubungan dengan Korea Utara".

Trump telah sering menggambarkan hubungan pribadi yang hangat dengan Kim, dengan alasan bahwa ini akan membantu mencapai terobosan diplomatik.

Para kritikus Trump mengatakan kata-kata hangat telah gagal menghasilkan konsesi konkret dari salah satu negara paling otoriter di dunia.

Moon mengatakan pertemuan kedua antara Kim dan Trump akan terbukti sebagai "momen paling kritis" bagi denuklirisasi Korea Utara.