Sukses

Tak Punya Uang Lebih, Eks Atlet Malaysia Tidur di Jalanan Saat Berobat

Mantan atlet Malaysia ini mengaku terpaksa tinggal di jalanan saat berobat. Berikut pengakuannya.

Liputan6.com, Penang - - Seorang mantan pemain sepak bola nasional Malaysia dilaporkan tinggal di jalanan setiap kali berobat di National Heart Institute (IJN) di Kuala Lumpur. Demikian dilaporkan media Mingguan Malaysia.

Warga Penang, yang berusia akhir 40-an itu mengatakan dia tidak bisa tinggal di hotel karena tabungannya berkurang, sejak kondisi jantungnya memburuk tiga tahun lalu.

Pria yang biasa bermain di tim sepak bola nasional Malaysia itu akhirnya terpaksa berlindung di jalanan sepanjang lima kaki di Jalan Hang Lekiu.

"Saya tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang stabil karena kondisi penyakit jantung ini. Saya telah hidup seperti ini setiap kali datang ke Kuala Lumpur untuk perawatan di IJN dalam delapan bulan terakhir," katanya seperti dikutip dari Asia One, Senin (3/12/2018).

"Aku tidak tinggal di sini sepanjang waktu. Ini hanya untuk beberapa minggu dalam sebulan. Setelah perawatanku selesai, aku kembali ke kampung halamanku," kata pria yang tidak ingin disebutkan namanya.

Mantan atlet Malaysia itu mengatakan dia akan terus hidup seperti ini sampai jadwal operasi pada akhir bulan, untuk memasang alat pacu jantung.

"Saya mencoba tinggal di Pusat Transit Tunawisma Kuala Lumpur di Jalan Pahang sebelumnya. Tapi pakaian dan tas saya dicuri. Jadi, saya memutuskan untuk tetap tinggal di jalanan," katanya, sambil menambahkan mantan istri dan tiga anaknya tidak tahu tentang kondisinya.

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jatuh Miskin, Mantan Atlet Soviet Jual Medali Olimpiade

Kondisi miris yang dialami atlet juga melanda Olga Korbut, mantan atlet gimnastik Uni Soviet yang penampilannya memukau di Olimpiade Munich 1972. Ia dikabarkan terlilit utang. Karena kesulitan keuangan itu, ia menjual medali-medali dan memorabilia Olimpiadenya.

Rumah gadai di AS, Heritage Auctions, mengonfirmasi 32 benda termasuk dua medali emas dan satu perak dari Olimpiade Munich terdaftar untuk dijual. Seluruhnya penjualan mencapai US$333 ribu dalam penjualan online pada akhir pekan lalu.

"Medali-medali itu menyelamatkan Korbut dari kelaparan," tulis media Rusia gazeta.ru sepeti dikutip dari The Guardian, Rabu 1 Maret 2017.

Media itu menambahkan bahwa Korbut pindah ke AS pada 1991, untuk menyambung hidup di Negeri Paman Sam. Ia menjadi guru gimnastik dan dalam beberapa tahun ini hidupnya melarat.

Penjualan tertinggi ia dapatkan dari medali emas Olimpade Munich yang terjual US$66 ribu.

Korbut juga menjual matras emasnya, medali perak untuk cabang asimetris dan medali emas serta perak untuk kategori kelompok yang ia menangkan di Olimpade Montreal 1976.

Di antara barang-barang lain yang ia jual adalah baju senamnya, penghargaan dari BBC, dan berbagai medali dari Soviet serta kejuaraan lainnya.

Korbut kini berusia 61 tahun dan tinggal di Scottdale, Arizona. Perempuan itu lahir di Belarusia dan pernah membuat penonton Olimpiade Munich terpana dengan penampilan akrobatik serta tekniknya.

Saat itu ia masih berusia 17 tahun dan dikenal sebagai 'Burung Pipit dari Minks'. Ia hanya setinggi 1,5 meter dengan berat 38 kg dan memenangkan 3 emas dan 1 perak.

Lalu pada Olimpiade Monteral ia kembali mendapat emas dan perak saat melawan pesenam ajaib dari Rumania Nadia Comaneci.

Korbut adalah atlet gimnastik yang memelopori langkah spektakuler di bar asimetris. Ia melakukan backflip dari berdiri di atas bar yang tinggi lalu lompat ke belakang dan kemudian berpegangan pada tiang.

Langkah itu kemudian dikenal sebagai Flip Korbut. Gaya itu sekarang telah dilarang dari Olimpiade karena terlalu berbahaya.

Dari tahun 1978 sampai 2000, Korbut menikah dengan Leonid Bortkevich, penyanyi folk Belarusia. Bersamanya, Korbut memiliki seorang putra, Richard, lahir pada tahun 1979.

Setelah mendapatkan warga negara AS lewat naturalisasi, Korbut sekarang menjadi guru gimnastik pribadi. Ia sempat merayakan ulang tahun ke-40 kemenangan Munichnya dengan tampil di Olimpiade 2012 London.Â