Liputan6.com, Nevada - Selama 60 tahun terakhir, wilayah ini dikenal menjadi kuburan pesawat karena ratusan pilot pemberani tak pernah kembali, menghilang begitu saja, demikian lapor The Sun. Misteri pun menyelimuti wilayah bagian barat Amerika Serikat yang telah menjadi saksi bisu lenyapnya lebih dari 2.000 pesawat.
Sejarah wilayah itu mirip Segitiga Bermuda, area yang berkaitan erat dengan hilangnya kapal maupun pesawat secara misterius. Salah satunya adalah satu skuadron berisi lima pesawat Angkatan Laut AS yang menghilang tanpa jejak pada 1945.
Wilayah serupa Segitiga Bermuda itu dikenal dengan Nevada Triangle atau Segitiga Nevada. Membentang dari Fresno, California hingga Reno, Nevada, dan semua jalan ke arah barat menuju Arizona.
Advertisement
Segitiga itu mencakup wilayah Las Vegas, Taman Nasional Yosemite, dan markas rahasia AS Area 51 dan Death Valley. Area itu seluas hampir 65.000 km persegi dan setengah ukuran Inggris.
Kasus yang Paling Disorot
Salah satu kasus yang paling disorot di Nevada Triangle adalah hilangnya seorang pilot di atas dataran kering Sierra Nevada 11 tahun lalu.
Miliarder petualang bernama Steve Fossett yang jadi korban, padahal ia telah meraih lebih dari 100 rekor penerbangan selama hidup dan merupakan pilot sangat berpengalaman. Tim penyelamat pun kebingungan ketika pesawat bermesin tunggal yang dikemudikannya menghilang di perbatasan California / Nevada pada tahun 2007.
Pencarian terbesar sejak Perang Dunia Kedua pun diluncurkan untuk menemukan Fossett, yang menghilang pada 3 September tahun itu. Saat itu ia mengemudikan pesawat bermesin tunggal Bellanca Super Decathlon di atas Great Basin Desert di Nevada.
Fossett dilaporkan lepas landas dari landasan udara pribadi di dekat Smith Valley, Nevada untuk bertemu teman sesama miliarder, Barry Hilton. Tetapi ketika dia tak kunjung tiba enam jam kemudian, pencarian diluncurkan untuk menemukan petualang yang hilang itu.
Pencarian diperluas ke area seluas hampir 52.000 km persegi, di beberapa medan yang paling berat di Amerika Utara.
Ketika mereka menjelajahi daerah berbahaya untuk mencari puing pesawat Fossett, tim penyelamat justru menemukan delapan tempat kecelakaan yang sebelumnya tidak teridentifikasi, korban segitiga terlarang Nevada tersebut.
Akhirnya, lebih dari satu tahun kemudian, seorang pendaki menemukan tiga kartu identitas dalam kondisi kusut milik sang miliarder.
Kemudian pada 1 Oktober 2008, akhirnya hasil penelusuran tersebut berbuah temuan puing pesawat sejauh 104 km selatan dari lokasi lepas landas Fosset.
Dua tulang yang ditemukan di antara puing itu kemudian diidentifikasi menggunakan DNA. Dari situlah diketahui tulang tersebut milik Fossett.
Meski hilangnya sang miliarder sudah terpecahkan, penyebab pilot berpengalaman seperti itu bisa jatuh sempat menjadi misteri. Teori konspirasi mulai dari alien dan campur tangan pemerintah ramai diperbincangkan secara online dan di media, namun akhirnya berujung kesimpulan sederhana yakni akibat cuaca.
Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Bahaya Bagi Pesawat Kecil
Seseorang bernama John Kelly yang telah terbang di atas Nevada sejak 1974 mengaku sudah mendengar tentang Segitiga Nevada itu dari sebuah acara TV.
"Ada potensi lebih banyak tabrakan karena atmosfer di pegunungan, tetapi saya rasa tidak ada fenomena," katanya kepada 9news.com.au.
"Orang-orang yang terbang di atas gunung kerap salah menilai tekanan udara."
Wilayah ini sangat rentan terhadap sesuatu yang disebut Mountain Wave atau Gelombang Gunung.
Ketika angin bergerak cepat dari Pasifik menghantam lereng gunung yang curam, itu akan menciptakan efek berbahaya yang dapat mengakibatkan pesawat kecil terkena gelombang arus naik seperti efek yang dirasakan peselancar menunggang ombak.
Seperti yang dirasakan banyak penunggang ombak, mereka akan dibuang dengan keras ke sisi lain.
Kondisi tersebut di laut seperti air, tetapi di padang pasir berarti batuan bumi yang padat.
Klimatologi (ahli iklim) Kelly Redmond dari Desert Research Institute mengatakan, angin Sierra Nevada bisa seperti terperangkap di Niagara Falls atau air terjun Niagara.
"Jadi, ketika angin datang, mereka muncul dengan mulus di sisi barat dan kemudian memiliki kecepatan yang sangat cepat dan ada bisa memicu banyak turbulensi," katanya kepada radio KNPR pada 2015.
"Sangat mudah bagi sebuah pesawat kecil terjebak dalam arus atau aliran udara ke bawah, terutama ke arah di mana angin bertiup dan tak memiliki kekuatan atau kemampuan untuk keluar dari sana."
Advertisement