Liputan6.com, Helsinki - Menyambut ulang tahun ke-100, Finlandia menghadirkan sebuah hadiah istimewa yang mendukung semangat literasi di negara Skandinavia tersebut. Dalam waktu dekat, pemerintah setempat akan meresmikan sebuah perpustakaan yang luas dan canggih, yang disebut "ruang tamu baru untuk bangsa".
Dua puluh tahun dalam perencanaan, perpustakaan pusat Helsinki secara resmi akan dibuka pada Rabu, 5 Desember 2018 nanti.
Dikutip dari The Straits Times pada Senin (3/12/2018), perayaan ulang tahun itu menandai hari ketika Finlandia merdeka dari Rusia pada 1917, sekaligus lepas dari cengkeraman Kerajaan Swedia selama hampir enam abad.
Advertisement
Perpustakaan ini terbuat dari perpaduan struktur kayu dan kaca besar yang dibangun di lokasi utama di pusat kota, tepat di seberang Parlemen Finlandia.
Baca Juga
Sementara gedung Parlemen Finlandia berbentuk rumah susun yang kokoh dan megah, perpustakaan baru yang dirancang oleh biro arsitektur lokal ALA Architects itu hadir sebagai struktur yang ramah dan bergelombang, dibalut dalam material spruce sepanjang 160 kilometer, yang memberikan kesan hangat bagi para pengunjung di dalamnya.
Dinamakan Oodi --berasal dari kata "ode" dalam bahasa Finlandia-- perpustakaan ini dimaksudkan sebagai pusat pengetahuan, pembelajaran dan kesetaraan di negara yang menempatu peringkat teratas negara paling terpelajar di dunia, berdasarkan statistik UNESCO.
Menjelang hari pembukaan resminya, para pekerja terlihat berusaha keras menyelesaikan bagian luar gedung. Memasang panel kayu yang berkelok nyatanya terbukti lebih sulit dari yang diperkirakan di iklim beku Helsinki.
Namun interior bangunan senilai 98 juta euro (setara Rp 1,5 triliun) itu sebagian besar sudah siap.
Sementara koleksi literasinya akan menampilkan jutaan buku pada sekitar 10 ribu kategori, yang didukung oleh fasilitas mutakhir, seperti studio untuk produksi musik dan video, bioskop mini, serta lokakarya yang berisi mesin cetak tiga dimensi dan pemotong laser, di mana semuanya gratis untuk umum.
Perpustakaan yang turut didanai oleh Uni Eropa ini juga menawarkan deretan informasi menarik tentang kerja 28 anggota blok terkait, termasuk tentang dinamika kehidupan masyarakat setempat.
Simak video pilihan berikut:
Memiliki Staf Robot
Lebih dari sekadar pusat literasi, perpustakaan ini juga memiliki armada robot berbentuk gerobak abu-abu kecil, yang bertugas mengantarkan buku dengan lincah.
Karya canggih ini mampu melakukan navigasi secara menyeluruh, mulai dari memilah buku di ruang penyimpanan, masuk dan keluar lift secara presisi, serta bahkan menghindari orang dan perabotan via sensor.
Penggunaan robot pada gedung Oodi merupakan teknologi self-driving pertama yang digunakan dalam perpustakaan umum.
Para robot akan menjadi pemandangan yang tak asing bagi pengunjung perpustakaan, yang diharapkan mampu menampung kunjungan 10.000 pengunjung setiap hari.
Lebih dari itu, Oodi juga menyediakan beberapa ruangan tertutup untuk belajar dengan tenang. Lokasi lain di bangunan tersebut mengedepankan komunikasi antar-manusia, tanpa ada "aturan diam" yang biasa terjadi di perpustakaan pada umumnya.
Menariknya lagi, pengunjung juga bisa melakukan lokakarya yang dilengkapi dengan alat canggih, seperti memanfaatkan deretan alat musik atau bermain konsol game.
"Kami siap untuk terus berdiskusi dengan para pengguna dan staf tentang perilaku apa yang diterima di perpustakaan, tetapi ini jelas merupakan tempat kebisingan dan segala macam kegiatan improvisasi," kata Katri Vanttinen, kepala layanan perpustakaan Helsinki.
Advertisement