Liputan6.com, New Delhi - Sejarawan, arkeolog, dan peneliti di masa lampau bersikeras bahwa peradaban manusia dimulai sekitar 5.000 tahun lalu. Mereka saling berlomba menunjukkan fakta bahwa tidak ada bukti kuat untuk mendukung keberadaan budaya sebelum munculnya bangsa Sumeria dan Mesir.
Namun, ketika sejarawan alternatif seperti John Anthony West, Robert Schoch dan Graham Hancock, mengusulkan bahwa struktur di dataran tinggi Giza di Mesir mungkin jauh lebih tua daripada yang diketahui, klaim mereka dengan cepat diberhentikan.
Tetapi, bagaimana jika struktur fantasi yang digambarkan secara jelas dalam tradisi lisan dan tulis benar ditemukan?
Advertisement
Jika analisis terhadap struktur dan mitos terkait telah dilakukan, dan keduanya didukung oleh sains modern, mungkinkah ia mengubah wajah sejarah yang kita yakini sekarang?
Dikutip dari situs web Ancient Origins pada Selasa (4/12/2018), Salah satu kemungkinan di atas bisa ditemukan di pesisir tenggara India, berupa rantai kawanan batu kapur yang menandai sebuah garis panjang menuju barat laut Sri Lanka.
Baca Juga
Garis panjang dan sempit ini pernah diyakini sebagai formasi alami, namun, gambar yang diambil oleh satelit NASA pada 2017 telah menunjukkan struktur ini layaknya jembatan panjang yang rusak di bawah permukaan laut.
Saat ini, struktur unik tersebut dikenal dengan nama Adam's Bridge (Jembatan Adam), yang memiliki panjang sekitar 18 mil, atau setara 29 kilometer.
Tradisi Hindu yang dipegang kuat oleh sebagian besar masyarakat India meyakini bahwa sebidang tanah panjang itu adalah bukti jembatan legenda buatan Rama, tokoh kharismatik dalam epik Ramayana.
Struktur itu sejak lama dikenal sebagai Rama Setu, sebutan dalam bahasa Hindi untuk penamaan Jembatan Rama.
Ramayana sendiri merupakan sebuah kisah klasik yang sangat dihormati di tengah masyarakat Hindu, yang menceritakan tentang beragam konflik terkait kehidupan manusia di Bumi, dewa-dewi di langit, dan sederet raksasa yang berada di antaranya.
Para peneliti yang telah menganalisis negara Ramayana mengatakan bahwa produk literasi itu adalah karya fiksi yang terlalu ambisius. Namun, mungkinkah Adam's Bridge sebenarnya adalah struktur yang digambarkan dalam kisah klasik India itu?
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Dikisahkan dalam Epik Ramayana
Sejumlah bukti mendukung pernyataan bahwa Adam's Bridge adalah struktur yang serupa dengan yang dijelaskan dalam epik Ramayana.
Sosok Rama dikirim ke pengasingan karena janji yang dibuat ayahnya bertahun-tahun sebelumnya. Rama bergabung dengan saudaranya Laksmana, dan istrinya Sinta.
Melalui sejumlah peristiwa yang berlangsung, Sinta diculik oleh raja iblis berkepala sepuluh, bernama Rahwana. Dalam upaya menyelamatkan Sinta, Rama mengumpulkan pasukan yang mencakup sekelompok besar kera laki-laki, Wanara.
Dikisahkan bahwa Sinta ditawan di Pulau Lanka (kemungkinan besar Sri Lanka), yang membuat pasukan besar pimpinan Rama sulit untuk menyeberang. Oleh dewa laut, dia disarankan untuk membangun jembatan melintasi perairan laut.
Dengan bantuan pasukan Wanara, Rama berhasil membangun jembatan itu selama lima hari, yang terbuat dari kumpulan batu-batu menyerupai gunung. Panjangnya diperkirakan mencapai 100 liga, atau sekitar 555 kilometer.
Setelah dibangun, jembatan itu digunakan untuk mengangkut seluruh pasukan yang mendukung Rama. Sesampainya di Pulau Lanka, Sinta berhasil diselematkan dan Rahwana harus meregang nyawa oleh serangan pasukan Wanara yang gesit.
Advertisement
Hidup di Masa Treta Yuga
Menurut tradisi Hindu, Rama hidup selama masa Treta Yuga, periode waktu yang dimulai 2.165.000 tahun yang lalu dan diperpanjang hingga sekitar 869.000 tahun silam.
Di permukaan, klaim tersebut terlihat absurd. Tidak dijelaskan secara definitif tentang tampilan fisik para tokoh fiksi di dalam kisah Ramayana. Banyak peneliti kini meyakini bahwa penamaan seperti raja iblis berkepala sepuluh dan pasukan kera Wanara, adalah hiperbola dari masing-masing karakter yang diceritakan.
Adapun untuk membuktikan bahwa Adam's Bridge mitos atau bukan, bisa dilihat dari penelusuran ilmiah oleh segelintir ilmuwan terkait.
Dr Badrinarayanan, mantan Direktur Survei Geologi India melakukan survei terhadap struktur terkait, dan menyimpulkan bahwa itu buatan manusia.
Dia dan timnya mengebor 10 lubang di sepanjang garis jembatan legendaris itu. Apa yang ditemukan ternyata mengejutkan. Sekitar 6 meter di bawah permukaan laut, ia menemukan lapisan batu pasir berkapur yang konsisten, batu karang, dan bongkah seperti material.
Timnya semakin terkejut ketika mereka menemukan lapisan pasir lepas, sekitar 4-5 meter lebih ke bawah dan kemudian formasi batuan keras di bawahnya.
Sebuah tim penyelam turun untuk memeriksa secara fisik jembatan itu. Batu-batu yang mereka amati tidak terdiri dari formasi laut yang khas. Mereka diidentifikasi berasal dari salah satu sisi jalan.
Dr Badrinarayanan juga menunjukkan bahwa ada bukti penambangan kuno di daerah-daerah ini. Timnya menyimpulkan bahwa material dari kedua pantai ditempatkan di dasar air yang berpasir untuk membentuk jalur perlintasan.
Bagaimana dengan Pasukan Kera Wanara?
Sekitar 2,5 juta tahun yang lalu (sesaat sebelum pembukaan Treta Yuga), evolusi manusia mengambil lompatan besar dengan pengenalan genus "Homo".
Homo habilis adalah kelompok primata pertama yang mampu memanfaatkan alat. Sekitar 1,8 juta tahun yang lalu, Homo erectus dan Homo ergaster memulai debut mereka.
Homo ergaster ditemukan terutama di Afrika, sementara Homo erectus terletak di Eurasia. Studi dari dua spesies ini menunjukkan bahwa Homo ergaster memiliki kapasitas tengkorak yang lebih kecil, sementara sepupunya Homo erectus berukuran lebih besar.
Studi struktur skeletal Homo erectus menunjukkan bahwa makhluk ini memiliki kekuatan cukup mengagumkan, yang menunjukkan bahwa mereka lebih kuat daripada manusia kontemporer.
Selain perubahan-perubahan fisik di atas, ditemukan pula tulang-belulang Homo erectus yang menunjukkan bukti bahwa orang-orang awal ini hidup di komunitas kecil, tinggal di gubuk-gubuk sebagai penampungan sementara, mengenakan pakaian dan membuat perkakas batu.
Singkatnya, mereka mulai menampilkan tanda-tanda awal peradaban, suatu sifat yang belum pernah terlihat sebelumnya di kelompok primata lainnya. "Manusia kera" ini benar-benar hidup selama Treta Yuga.
Â
Advertisement
Mengapa Bernama Adam's Bridge?
Konon kabarnya penamaan Adam's Bridge berasal dari istilah yang diberikan oleh ilmuwan, merujuk pada kisah turunnya Nabi Adam dalam Al Qur'an dan Alkitab.
Sebagaima manusia pertama di Bumi, Adam dikisahkan berjalan melintasi sebuah jembatan, sesaat setelah diusir dari surga. Namun, belum ada bukti ilmiah yang berhasil menjelaskan legenda tersebut.