Sukses

Ada Belut Kecil Terjebak di Lubang Hidung Anjing Laut Ini, Kok Bisa?

Seekor anjing laut tertangkap kamera dengan belut kecil yang terjebak di lubang hidungnya. Apa yang sebenarnya terjadi?

Liputan6.com, Hawaii - Anjing laut jenis Hawaiian monk (Neomonachus schauinsland) masuk dalam daftar hewan yang terancam punah. Mamalia tak bertelinga dari famili Phocidae itu kini semakin banyak menghadapi ancaman, mulai dari jaring ikan nelayan hingga penyakit.

Kini, spesies tersebut harus menghadapi ancaman baru lainnya yang tak terduga, yakni belut yang bisa terjebak di hidung mereka.

Baru-baru ini, pihak Hawaiian Monk Seal Research Program, salah satu cabang dari National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA), merilis sebuah foto yang menunjukkan seekor anjing laut dalam kondisi kasihan. Mata hewan itu menyipit gara-gara ada belut kecil yang terjebak di salah satu lubang hidungnya.

Fenomena belut terjebak di hidung anjing laut terbilang langka. Tim mengamati hanya tiga hingga kasus tersebut dalam empat dekade terakhir, demikian menurut Charles Littnan, ahli biologi konservasi NOAA, seperti dikutip dari situs sains LiveScience, Sabtu (8/12/2018).

Namun, anehnya, insiden semacam itu meningkat dalam dua tahun terakhir. "Dalam hampir 40 tahun pemantauan, kami sebenarnya tidak pernah mengamati hal itu terjadi sampai beberapa tahun yang lalu," kata Littnan.

Yang lebih aneh lagi, belut kecil selalu terjebak di lubang hidung sebelah kanan.

"Aku tak berpikir bahwa itu berarti sesuatu," kata Littnan soal posisi belut yang terjebak di lubang hidung sebelah kanan.

Ia menambahkan, insiden semacam itu bisa jadi sebuah anomali tak biasa, atau permainan statistik. "Namun, kita mungkin tidak akan pernah melihatnya lagi," tambah dia. "Kami tidak tahu pasti mengapa itu bisa terjadi."

Meski demikian ada sejumlah dugaan soal bagaimana belut kecil bisa terjebak di lubang hidung anjing laut.

Menurut Littnan, Anjing laut jenis Hawaiian monk biasanya mencari makan di dekat dasar laut, sebab, mereka adalah makhluk yang 'sangat efisien' dan tak suka menangkap apapun yang mengapung di air.

Anjing laut mengincar makanan seperti belut, yang punya strategi untuk bersembunyi menghindari predator.

Hidung anjing laut mengendus di terumbu karang, bergerak di atas pasir di dasar laut, dan mampu membalik karang seberat hingga 22 kilogram untuk menangkap gurita yang bersembunyi.

Mungkin, Littnan menambahkan, anjing laut dalam foto itu menghadapi seekor belut kecil yang melawan sejadinya.

"Belut itu kemudian menabrakkan diri ke lubang hidung dan terjebak di sana," tambah dia.

Atau versi lain, bisa jadi anjing laut membawa mangsanya itu ke darat. Lalu, belut itu meronta dan akhirnya terjebak di lubang hidung.

Dan, karena fenomena tersebut teramati di anjing laut yang masih remaja, Littnan mengatakan, bisa jadi itu karena hewan tersebut kurang pengalaman saat berburu.

Ada lagi spekulasi lain. Bukan mustahil belut itu sudah dimakan anjing laut, namun alih-alih ke kerongkongan, ia akhirnya masuk ke lubang yang salah. Mirip orang yang bisa bersin spageti yang sedang dimakannya.

 

Saksikan video terkait anjing laut berikut ini: 

2 dari 2 halaman

Susah Dilepas

Anjing laut bisa saja melepaskan belut dengan cara menggelengkan kepalanya.

Namun, dengan cara itu, belut itu mungkin semakin masuk ke lubang hidungnya, membuatnya kian sulit dilepaskan.

Seekor belut di lubang hidung adalah hal buruk. Apalagi jika sampai membusuk. Bakteri dari daging yang membusuk bisa menginfeksi anjing laut.

Selain itu, kata Littnan, hidung anjing laut akan tertutup secara otomatis saat ia berenang ke dasar laut. Dan keberadaan belut di lubangnya akan menghambat proses itu.

Untungnya, dalam semua kasus, termasuk yang terjadi baru-baru ini, para ilmuwan berhasil melepaskan belut dan mengakhiri penderitaan anjing laut.

Anjing laut jenis Hawaiian monk selamat. Namun tidak untuk si belut. Ia mati.

Hawaiian monk adalah salah satu jenis anjing laut paling terancam punah di muka Bumi. Jumlahnya hanya ada 1.400 yang tinggal di Hawaii.

Meski demikian, belakangan ada perkembangan menggembirakan, demikian menurut NOAA Fisheries.

"Jumlah anjing laut meningkat, meskipun makhluk kecil ini selalu menemukan cara unik untuk mendapatkan masalah," kata Littnan.