Sukses

Rusia Jadi Produsen Senjata Terbesar Kedua di Dunia, Siap Kalahkan AS?

Rusia disebut menggeser Inggris sebagai negara produsen senjata terbesar kedua di dunia, setelah AS.

Liputan6.com, Stockholm - Sebuah lembaga think-tank asal Swedia, The Stockholm International Peace Research Institute, mengatakan pada awal pekan ini, bahwa Rusia muncul sebagai produsen senjata terbesar ke dua di dunia, setelah Amerika Serikat.

Rusia melampaui Inggris, yang telah menempati posisi tersebut sejak 2002. Meski begitu, Negeri Ratu Elizabeth II tetap menjadi produsen senjata terbesar di kawasan Eropa Barat.

Dikutip dari Washington Post pada Senin (10/12/2018), pengumuman tersebut muncul dalam laporan tahun lembaga terkait, yang meninjau perkembangan 100 kelompok persenjataan terbesar di dunia.

Disebutkan bahwa penjualan senjata gabungan perusahaan Rusia berjumlah US$ 37,7 miliar (setara Rp 547 triliun) pada 2017, naik 8,5 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan senjata Rusia menyumbang 9,5 persen dari total perdagangan pada sektor terkait di tingkat global, senilai US$ 398,2 miliar, atau setara Rp 5.788 triliun.

Laporan itu mencakup penjualan domestik dan asing di seluruh dunia, tetapi tidak termasuk perusahaan China karena laporan statistiknya tidak dapat diandalkan, kata lembaga itu.

Siemon Wezeman, peneliti senior di institut terkait, mengatakan produsen dan sistem senjata Rusia telah berada di jalur pertumbuhan signifikan sejak 2011.

"Ini sejalan dengan peningkatan pembelanjaan senjata di Rusia untuk memodernisasi pasukan militernya," kata Wezeman.

Laporan tersebut juga menyebut bahwa dalam beberapa tahun mendatang, sangat mungkin bagi Rusia untuk memperluas cakupan penjualan senjatanya. Hal ini dikarenakan harga dan syarat yang ditawarkan tidak serumit pesaing terdekatnya, AS.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Inisiatif Konsolidasi Industri Senjata

Untuk pertama kalinya dalam sejarah laporan terkait, sebuah perusahaan Rusia yang dimiliki negara dan terkenal dalam pembuatan sistem pertahanan udara canggih, Almaz-Antey, terdaftar di antara 10 perusahaan senjata top dunia.

Laporan itu juga mencatat Rusia memulai sebuah inisiatif untuk mengkonsolidasikan industri persenjataannya pada 2007, sebuah proses yang diharapkan akan segera selesai dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, AS terus mendominasi daftar produsen senjata aktif dunia, dengan 42 perusahaan yang mewakili 57 persen dari total penjualan global, termasuk diantaranya Lockheed Martin Corp.

Sebagai perkembangan penting, laporan itu menyoroti peningkatan 24 persen dari tahun sebelumnya, terkait penjualan oleh perusahaan senjata Turki pada 2017.

"Temuan itu mencerminkan ambisi Turki untuk mengembangkan industri persenjataannya, guna memenuhi permintaan yang terus meningkat, sekaligus sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada pemasok asing," kata peneliti senior Pieter Wezeman.