Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun 2019, sejumlah prediksi menakutkan kembali terdengar. Meski tak didasari bukti dan fakta, beberapa orang meramalkan bahwa 2019 adalah tahun di mana kehidupan di muka Bumi bisa berakhir.
Hal yang dijadikan tersangka petunjuk kiamat adalah fenomena Super Blood Moon. Gabungan antara supermoon dan blood moon yang akan terjadi pada Januari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, klaim kiamat 2019 juga mengemuka setelah adanya pemberitaan munculnya asteroid atau batu angkasa raksasa yang konon bisa mengancam Bumi dan kehidupan manusia di dalamnya, meski dugaan itu sudah dibantah mentah-mentah oleh NASA.
Kiamat diyakini sebagai akhir dari kehidupan. Namun, selain peristiwa yang tak bisa ditebak kapan datangnya itu, ada sejumlah faktor lain yang juga mampu mengancam keberadaan manusia.
Seperti dikutip dari laman scotlandnow, Kamis (13/12/2018) berikut 5 hal yang diprediksi dapat menghancurkan Bumi dan peradaban manusia:
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
1. Supervolcano
Letusan gunung di Siberia 252 juta tahun lalu dikabarkan pernah menyapu bersih 95 persen kehidupan di Bumi. Pun dengan letusan Gunung Toba sekitar 74.000 tahun lalu.Â
Banyak yang percaya bahwa ledakan besar berikutnya akan terjadi, meski itu semua belum bisa dipastikan.Â
Banyak peneliti menduga jika letusan supervolcano akan terjadi di Taman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat.
Gunung api ini memiliki kemampuan untuk memuntahkan lebih dari 1.000 kilometer kubik batu dan abu dalam satu waktu atau 2.500 kali lebih banyak dari Gunung St. Helens yang meletus pada 1980 dan menewaskan 57 orang.
Ilmuwan mengklaim, material vulkanik 'raksasa api Yellowstone' bisa menyelimuti sebagian besar Amerika Serikat dan bahkan menjerumuskan Bumi ke dalam 'Musim Dingin Vulkanik'.
Menurut New York Times, erupsi dahsyat terakhir Yellowstone terjadi pada 631.000 tahun lalu. Para ilmuwan menduga bahwa letusan super itu telah 'mencakar' planet ini setiap 100.000 tahun dan menjalar ke gunung berapi yang ada di dunia, membuat mereka bergeliat dari tidur panjangnya.
Sementara itu, dikutip dari Busines Insider, Selasa (9/10/2018), Yellowstone meletus kira-kira setiap 600.000 tahun. Letusan luar biasa kala itu, disebut NASA dapat menyebabkan berakhirnya peradaban manusia bila terjadi lagi di abad ini.
Â
Advertisement
2. Perang Dunia III
Banyak ilmuwan mengkhawatirkan skenario perang nuklir yang akan terjadi dalam waktu dekat. Peperangan dan suhu politik yang panas menjadi salah satu faktor dugaan meledaknya perang dunia.
Ada sejumlah lokasi yang menjadi tempat menumpuknya nuklir di dunia ini. Di Rusia, Pakistan hingga Korea Utara.
Pada tahun 2008, jurnal Physics Today menyimpulkan bahwa sudah ada lebih dari 100 ledakan nuklir hingga saat ini.
Jika berlanjut dan menggila, efeknya akan membuat suhu Bumi turun dan mengancam populasi manusia.
Â
3. Alien
Ada banyak planet di angkasa luar selain Bumi. Oleh karenanya, sejumlah orang menyakini jika ada makhluk cerdas lain selain manusia yang menghuni jagat raya.
Meski belum ada bukti sahih, alien diklaim banyak orang telah mengunjungi Bumi dengan menggunakan UFO sebagai kendaraannya.Â
Menurut ahli kosmologi, alien di masa depan akan datang seperti hama yang akan merusak tanaman, hasil pertanian dan merusak ternak sehingga bisa mengancurkan keseimbangan planet.
Bahkan, ilmuwan sekelas Stephen Hawking pernah mengeluarkan peringatan soal alien.
Menurut dia, kontak dengan makhluk di luar Bumi, yang lebih cerdas dari manusia, bisa berdampak negatif, bahkan bahaya.
Hawking membayangkan, para alien datang dalam armada besar, menggunakan kapal antarbintang raksasa. Setelah menghabiskan semua sumber daya di planet asal mereka, makhluk asing itu mungkin menjadi nomaden -- dengan ambisi menaklukkan dan mengkolonisasi planet apa pun yang mereka bisa capai.
Menurut dia, manusia harus mencari lebih dulu para alien cerdas, mengetahui karakter dan kekuatannya, sebelum mereka menemukan kita. Jika lengah, kata Hawking, bisa-bisa peradaban kita akan punah.
"Proses pertemuan manusia Bumi dengan alien akan seperti pertemuan penduduk asli Benua Amerika dengan penjelajah Eropa Christopher Colombus. Hasilnya tidak begitu bagus," jelas Hawking.
Â
Advertisement
4. Pemanasan global
Ahli mengatakan, kenaikan suhu Bumi (pemanasan global) sebesar enam persen saja cukup untuk memberi efek perubahan di dunia ini. Ke arah yang lebih buruk.Â
Setiap tahun, ahli selalu melaporkan bahwa ada es yang mencair di kutub utara dan selatan.
Mencairnya lapisan es dalam ukuran masif itu turut menaikkan permukaan laut global sekitar sepuluh inci (setara 7,6 milimeter) per tahun.
Menurut hasil penelitian yang dimuat di jurnal Nature, dari 1992 hingga 2011, Antartika kehilangan hampir 84 miliar ton es per tahun.
Â
5. Robot
Film terminator adalah salah satu karya fiksi ilmiah yang dapat dijadikan contoh bahaya dari robot pembunuh.
PBB telah menyerukan kepada masyarakat dunia soal pelarangan terhadap robot pembunuh. Peringatan ini dikeluarkan lantaran PBB mencurigai adanya negara yang mengembangkan robot pembunuh.
Lebih jauh lagi, Elon Musk, co-founder dari Paypal dan bos Space X, mengatakan kecerdasan buatan atau AI mungkin adalah ancaman eksistensial terbesar bagi warga di bumi.
Advertisement