Sukses

Perkara Hukum Bos Huawei Berbuntut Polemik Diplomatik China Vs Kanada?

Perkara hukum bos Huawei di Kanada diduga memicu China menangkap dua warga Kanada di Tiongkok. Pertanda tensi diplomatik tinggi?

Liputan6.com, Beijing - China menggunakan kekuatan partai komunisnya untuk mendukung Meng Wanzhou, kepala keuangan perusahaan raksasa teknologi Huawei yang ditahan di Kanada.

Tapi kasus penahanan Meng itu semakin rumit setelah China menahan dua orang warga Kanada sebagai pembalasan atas kemungkinan ekstradisi Meng ke Amerika Serikat.

Sebelum kepala bagian keuangan Huawei, Meng Wanzhou dibebaskan dari tahanan dengan membayar uang jaminan minggu lalu, China menangkap seorang pengusaha dan seorang bekas diplomat Kanada. Kata China, kedua penangkapan itu tidak ada hubungannya dengan kasus Meng yang dituduh melanggar sanksi-sanksi yang dikenakan AS atas Iran.

Tapi Beijing juga mengatakan, akan ada konsekuensi apabila Meng tidak murni dibebaskan dengan segera.

Komentar video pemimpin redaksi harian Global Times yang didukung partai Komunis Hu Xijin yang disiarkan lewat internet dengan tegas mengatakan:

"China jelas akan mengambil tindakan pembalasan. Saya kira Kanada juga memperkirakan hal itu akan terjadi, seperti juga kebanyakan publik opini dunia internasional," demikian seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (18/12/2018).

China mengukuhkan telah menahan dua pria Kanada itu karena mencurigai mereka membahayakan keamanan nasional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan pada Kamis 13 Desember bahwa pengusaha Michael Spavor dan mantan diplomat Kanada Michael Kovrig ditangkap pada Senin 10 Desember.

Lu mengatakan Kanada telah diberitahu mengenai penahanan itu, namun menolak mengatakan apakah kedua pria itu telah diberi akses ke pengacara. Ia mengatakan, kedua pria tersebut ditangani secara terpisah.

Kedua kasus penahanan ini meningkatkan tekanan terhadap Kanada, yang saat ini sedang menahan eksekutif perusahaan raksasa telekomunikasi China Huawei yang dicari AS. China telah menuntut pembebasan segera Meng Wanzhou, CFO Huawei dan putri pendiri perusahaan itu.

Ditanya apakah penahanan mereka terkait penangkapan Meng, Lu mengatakan, mereka ditahan sesuai UU China.

Tapi pengacara HAM China, Teng Biao mengatakan kepada VOA bahwa tuduhan-tuduhan kabur tentang pelanggaran peraturan keamanan nasional yang dikenakan atas kedua warga Kanada itu bisa dengan mudah digunakan untuk kepentingan politik.

"Berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, banyak kegiatan normal lainnya, seperti mendukung HAM, telah dikenai tuduhan subversi atau menghasut untuk melawan kekuasaan negara," kata Biao.

Pejabat AS mengatakan, Meng Wenzhou menipu bank-bank tentang perusahaan yang dikuasai Huawei di Iran. Tindakan itu membuat bank-bank tadi bisa dikenai sanksi karena melanggar peraturan Amerika.

Kanada mengatakan sedang mengurus kasus Meng sesuai dengan hukum dan sekaligus mendesak AS supaya jangan mempolitisasi kasus itu. Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ia bisa turun tangan kalau hal itu bisa menghasilkan perjanjian dagang dengan China.

Tapi di jalan-jalan di Beijing, banyak orang mendukung Meng, dan menyatakan prihatin bahwa kasus itu hanyalah ditujukan untuk mengurangi kekuatan kompetitif perusahaan teknologi raksasa Huawei.

 

Simak video pilihan berikut:

 

2 dari 2 halaman

Dubes Ottawa Bertemu Warga Kanada Kedua yang Ditangkap di China

Sementara itu, China telah mengijinkan duta besar Kanada untuk bertemu dengan seorang warga Kanada kedua yang ditahan karena alasan-alasan yang masih belum jelas, kata kementerian luar negeri Kanada di Ottawa.

Dubes John McCallum berbicara dengan eksekutif bisnis Kanada Michael Spavor pada Minggu 16 Desember --dua hari setelah bertemu dengan seorang tahanan Kanada lain, bekas diplomat Michael Kovrig.

Sebuah pernyataan kementerian luar negeri Kanada hari Minggu mengatakan dubes akan terus menyediakan layanan konsuler kepada Spavor dan akan mengupayakan akses lebih jauh.

China menahan kedua laki-laki itu setelah polisi Kanada menangkap eksekutif telekomunikasi senior China Meng Wanzhou awal bulan ini di Vancouver dengan surat perintah penangkapan AS.

Meng keluar dengan jaminan sambil menunggu kemungkinan diekstradisi ke AS atas tuduhan menghindari sanksi AS terhadap Iran.

Kanada membantah penangkapan Meng itu bermotif politik. Dikatakan, langkah itu murni masalah hukum dan merupakan situasi dimana Kanada memenuhi kewajiban yang diatur dalam perjanjiannya dengan AS.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga menyebut kedua penangkapan di China itu tidak dapat diterima.

Ottawa telah menolak untuk menyampaikan dugaan mengapa kedua warga Kanada itu ditangkap. Tapi surat kabar Beijing News yang dikelola pemerintah mengatakan keduanya diduga melakukan kegiatan yang membahayakan keamanan nasional China.

Pada Senin 17 Desember, surat kabar yang didukung pemerintah Global Times memperingatkan dalam sebuah editorial bahwa ketegangan dengan Kanada bisa meningkat.

"Dalam perselisihan dengan Kanada, China perlu mempersiapkan kemungkinan terjadinya eskalasi konflik," katanya.

"Beijing harus menghadapinya dengan serius dan memaksimalkan dukungan opini publik internasional, jangan sampai memberi media Barat kesempatan untuk melancarkan fitnah terhadap China."