Sukses

Kelompok Teroris Incar Bandara Terbesar di Jerman

Sekelompok tersangka teroris dilaporkan tengah mengincar bandara terbesar di Jerman, polisi menetapkan status waspada.

Liputan6.com, Stuttgart - Otoritas bandara terbesar di Jerman menetapkan kondisi darurat, menyusul laporan tentang ancaman keamanan dari empat orang tersangka teroris.

Polisi mengatakan bahwa keempat tersangka teroris itu terlihat mengintai Bandara Internasional Stuttgart, sejak pekan lalu.

Dikutip dari BBC pada Jumat (21/12/2018), polisi dikatakan sedang memburu seorang ayah dan putra yang berasal dari negara bagian North Rhine-Westphalia, bersama dengan dua orang lainnya, karena terlihat beberapa kali memotret sudut-sudut terminal dan landasan pacu.

Polisi mengatakan kepada kantor berita ARD bahwa pasukan keamanan tidak hanya disiagakan di Stuttgart, melainkan juga di beberapa bandara utama lainnya di Jerman.

Situs berita Bild menambahkan bahwa peringatan waspada diperluas hingga 14 bandara di seluruh penjuru Jerman, termasuk Berlin dan kota pelabuhan Hamburg.

Rincian tentang keempat tersangka teroris belum diumumkan ke publik. Namun, polisi mengatakan bahwa identitas mereka telah didapat dari laporan dinas rahasia Maroko, awal pekan ini.

Kabar tentang pengintaian oleh tersangka teroris muncul seminggu setelah serangan teror di seberang perbatasan Prancis.

Cherfi Chekatt, nama pelaku teror, melakukan penembakan brutal ke arah kerumunan orang di dekat Pasar Natal di pusat kota Strasbourg, Prancis, yang berjarak sekitar 150 kilometer dari Stuttgart.

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Kegiatan Mata-Mata Terdeteksi

Sejak serangan Strasbourg, aktivitas yang mencurigakan telah terlihat di Bandara Stuttgart dan di bandara Charles de Gaulle di Paris, siaran pers publik SWR melaporkan.

Sepasang terduga pelaku, yang merupakan ayah dan anak, tertangkap oleh kamera pengintai sedang mengambil foto di sekitar bandara Stuttgart, tetapi menghilang pada saat polisi tiba.

Otoritas Bandara Internasional Stuttgart mencurigai nama-nama serta rincian komunikasi mereka, yang menurut polisi Jerman, telah diterima dari para pejabat intelijen di Maroko.

Polisi Jerman tidak bisa mengkonfirmasi laporan tersebut saat ini, namun juru bicara Roman Strohmayer mengatakan bahwa informasi tersebut meyakinkan.

Strohmayer mengatakan kepada situs berita Bild: "Kami telah mendeteksi upaya mata-mata di Bandara Stuttgart, dan telah secara besar-besaran memperketat langkah keamanan kami di bandara, bekerja sama dengan polisi negara bagian setempat."

Sebelumnya pada 2016, Jerman mengalami serangan teror tepat menjelang perayaan Natal. Kala itu, seorang militan asal Tunisia menabrakkan sebuah truk ke kerumunan orang di pusat Kota Berlin, menewaskan 12 orang dan melukai puluhan lainnya.