Liputan6.com, Paris - Lebih dari 1,6 juta orang telah menandatangani sebuah petisi online untuk mengajukan Prancis ke muka hukum karena tidak melakukan cukup banyak hal untuk mengatasi perubahan iklim.
Greenpeace, Oxfam, dan dua LSM lingkungan hidup Prancis meluncurkan petisi itu pekan lalu, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (26/12/2018).
Advertisement
Baca Juga
Dalam waktu beberapa hari petisi itu mendapat dukungan sangat luas, termasuk dari bintang film terkenal Marion Cotilard dan Juliette Binoche.
Direktur Greenpeace di Prancis Jean-Francois Julliard hari Senin (24/12) mengatakan di stasiun televisi Prancis BFM bahwa kelompok itu berharap pengadilan akan mengharuskan Prancis untuk menurunkan emisi gas rumah kaca jauh lebih rendah lagi.
Ditambahkan, upaya hukum itu dapat memakan waktu bertahun-tahun, tetapi upaya serupa di Belanda terbukti membuahkan hasil.
Upaya Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menaikkan pajak bahan bakar guna membantu mengurangi ketergantungan Prancis pada bahan bakar fosil justru memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh negara itu. Macron akhirnya telah membatalkan kenaikan pajak tersebut.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Upaya Bank Dunia Terhadap Perubahan Iklim
Dalam kabar terpisah, Bank Dunia mengumumkan akan melipatgandakan pendanaannya untuk membantu negara-negara miskin beradaptasi dengan pemanasan global menjadi sebesar 200 miliar dolar dalam lima tahun ke depan.
"Apabila kita tidak mengurangi emisi dan memulai adaptasi sekarang, akan ada 100 juta orang lagi yang hidup dalam kemiskinan tahun 2030," kata kepala urusan perubahan iklim Bank Dunia, John Roome, kepada Kantor Berita Prancis.
"Dan kita juga tahu bahwa apabila kita kurang proaktif mengatasi isu ini di tiga kawasan saja--Afrika, Asia Selatan, dan Amerika Latin--akan ada 133 juta migran iklim, Roome memperingatkan.
Membantu negara-negara miskin untuk beradaptasi dengan lingkungan yang lebih hangat dan cuaca ekstrem meliputi membangun rumah-rumah yang lebih kokoh, mencari sumber-sumber air segar baru, dan apa yang disebut Bank Dunia sebagai "pertanian ramah iklim."
Pengumuman bank itu muncul sementara perundingan antara 200 negara memulai konferensi perubahan iklim selama dua minggu di Katowice, Polandia.
Ancaman pemanasan global "tidak pernah seburuk ini," kata kepala urusan iklim PBB Patricia Espinosa pada awal pembicaraan iklim di Polandia.
"Tahun ini kemungkinan akan menjadi salah satu dari empat tahun terpanas dalam catatan, dampak perubahan iklim tidak pernah seburuk ini. Realita ini menunjukkan bahwa kita harus melakukan lebih banyak lagi," katanya hari Minggu (2/12).
Advertisement