Liputan6.com, Jakarta - Warga di Sumatera Selatan melaporkan mendengar suara misterius berupa dentuman dari langit. Berbagai spekulasi pun muncul soal fenomena tersebut.
Ada yang menyebutnya sebagai aktivitas Gunung Anak Krakatau, lainnya menduga ada latihan tempur TNI di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang menyatakan bahwa dari pantauan Citra Radar dan Satelit Cuaca pada 24 Desember 2018, tidak ada indikasi parameter cuaca yang menyebabkan suara misterius terdengar di Kabupaten OKU.
Advertisement
Sementara sejumlah warga di kawasan di Provinsi Lampung mengaku mendengar suara dentuman misterius yang diduga berasal dari aktivitas Anak Gunung Krakatau. Suara dentuman tersebut terdengar sejak Selasa 25 Desember 2018 hingga Rabu 26 Desember dini hari.
Emil, seorang warga Simpang Pematang, Mesuji, mengaku dirinya mulai mendengar suara dentuman sejak siang hari. Malamnya Emil kembali mendengar suara yang berasal dari atas langit.
"Tadi malam dengar lagi beberapa kali,” ungkap Emil, seperti dikutip Lampost.
Sementara itu, Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Raden Inten Lampung saat dihubungi Liputan6.com, Rabu 26 Desember 2018 mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan apakah suara dentuman misterius itu berkaitan dengan aktivitas Anak Gunung Krakatau.
"Kami belum bisa memberikan komentar terkait berita itu. Kalau dari analisis kami tidak ada awan Cumulonimbus yang menyebabkan bunyi tersebut," katanya.
Forecaster on Duty Stasiun Meteorologi Raden Inten Lampung mencatat suara dentuman misterius nyaring terdengar di dua kawasan Lampung, yaitu Lampung Barat dan Mesuji.
Sebelum di Sumatera Selatan atau pun Lampung, suara misterius juga pernah membuat geger sejumlah negara. Di mana saja? Berikut di antaranya yang Liputan6.com rangukum dari beragam sumber, Kamis (27/12/2018).
Saksikan juga video berikut ini:
1. Suara Misterius dari Norwegia
Awal Oktober 2018 ini, seorang pengguna YouTube, Rene Krupinski berbagi klip aneh yang menampilkan suara berfluktuasi rendah yang tidak biasa yang muncul dari langit di Swedia.
Video berdurasi dua menit dan 21 detik itu telah dibagikan ulang oleh saluran YouTube lainnya
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian suara tak biasa yang terdengar dari langit di seluruh dunia - yang biasanya berupa dengungan tak biasa dan suara seperti terompet yang mengerikan.
Para ilmuwan kemudian mengemukakan teori penyebabnya, mulai dari pergeseran es hingga badai di tempat yang jauh.
Krupinski membagikan video dia berdiri di lanskap bersalju, yang sunyi terlepas dari dengungan rendah yang konstan - dan kendaraan salju yang lewat.
Kendati demikian belum diketahui apa itu sebenarnya?
Advertisement
2. Suara Misterius dari Dasar Laut di Kanada
Pasukan bersenjata Kanada telah mengirim kru untuk menyelidiki laporan adanya suara misterius yang diduga berasal dari dasar laut. Pemburu di sebuah komunitas terpencil di Kutub Utara Kanada khawatir tentang bunyi denging yang mereka dengar di Selat Fury dan Hecla.
Seorang politisi lokal, Paul Quassa, mengatakan kepada CBC bahwa suara tersebut tampaknya datang dari dasar laut. Bunyi itu membuat hewan-hewan yang biasanya berada di area berburu menjauh.
"Dan kali ini, musim panas ini, hampir tidak ada. Dan ini menjadi hal mencurigakan," ujar dia.
Menanggapi laporan tersebut, militer Kanada mengirim pesawat patroli DP-140 Aurora untuk menyelidikinya pada 1 November lalu di bawah perintah Operation Limpid, yakni program pengawasan domestik yang dirancang untuk mendeteksi, menghalangi, mencegah, dan memerangi ancaman yang ditujukan kepada Kanada.
"Angkatan bersenjata Kanada menyadari ada suara tak biasa berasal dari dasar laut di Selat Fury dan Hecla di Nunavut. Awak pesawat telah melakukan berbagai pencarian multi-sensor, termasuk pencarian akustik selama 1,5 jam, tanpa mendeteksi adanya anomali.
Pada kru tidak mendeteksi kontak dengan permukaan atau sub-permukaan," ujar juru bicara Departemen Pertahanan Nasional Kanada, Ashley Lemire, dalam sebuah pernyataan.
"Para kru mengamati dua paus dan enam anjing laut di area itu."
"Pada saat ini Departemen Pertahanan Nasional tidak berniat untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut," tutur Lemire.
Namun penyelidikan itu tak membuat orang-orang berhenti berteori tentang sumber suara, yang dikaitkan dengan sejumlah survei sonar oleh operasi penambangan lokal atau aktivis Greenpeace.
Sonar digunakan oleh perusahaan pertambangan untuk membuat peta secara rinci dari dasar laut sebagai upaya untuk mencari minyak dan gas lepas pantai. Alat tersebut dikenal dapat mengganggu aktivitas mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba.
Namun Baffinland Iron Mines Corporation yang mengoperasikan sonar di dekat daerah itu mengatakan kepada CBC, saat ini mereka tak memiliki peralatan dalam air.
Sementara beberapa lainnya meyakini bahwa Greenpeace sengaja menciptakan suara itu dengan tujuan untuk menakut-nakuti satwa liar agar menjauh dari pemburu Inuit. Namun tuduhan itu dibantah oleh organisasi tersebut.
Dikutip dari The Guardian, Jumat 4 November 2016, awal tahun ini sebuah suara seperti seruling bernada tinggi membuat penduduk di Portland, Oregon, terjaga. Siulan tersebut juga didengar oleh warga pada beberapa dekade sebelumnya.
Sementara itu di Ontario, suara gemuruh rendah yang dikenal dengan "Windsor Hum" telah membuat warga merasa terusik selama enam tahun. Beberapa di antaranya menggambarkan bahwa suara itu seperti guntur atau pengeras suara yang dapat menggetarkan jendela.
Suara tersebut diduga berasal dari sebuah pulau yang dikelilingi pagar di mana terdapat pabrik baja. Kerahasiaan tempat tersebut telah menimbulkan spekulasi bahwa suara itu berasal dari sebuah pesawat alien atau pembangunan terowongan bawah tanah oleh seorang miliarder.
3. 'Siulan' Misterius dari Karibia
Tak hanya di Kanada, ilmuwan juga pernah menemukan suara sangat kencang nan misterius yang berasal dari kedalaman Laut Karibia.
Bahkan bunyi tersebut dapat terdengar hingga angkasa luar. Namun, suara tersebut tak dapat didengar oleh kapasitas pendengaran manusia.
Dalam penelitian terbaru, ilmuwan samudra dari University of Liverpool menemukan, Laut Karibia berperilaku layaknya peluit besar. Hal tersebut terjadi karena osilasi -- gerak berulang dalam selang waktu sama -- yang terjadi secara tak biasa di medan magnet Bumi.
Laut Karibia terletak di tenggara Teluk Meksiko dan merupakan bagian dari Samudra Atlantik. Ketika meneliti wilayah tersebut pada 1958 hingga 2013, peneliti melihat fenomena aneh.
Karena fenomena itu, mereka pun memeriksa permukaan laut dan membaca tekanan dari dasar laut menggunakan pengukur gelombang dan gravitasi dari satelit. Dari hasil penelitian, para peneliti menemukan bahwa area tersebut menghasilkan 'Rossby whistle' atau 'siulan Rossby'.
Hal itu terjadi ketika gelombang besar mengalir secara perlahan ke arah barat, atau biasa disebut gelombang Rossby, dan berinterkasi dengan dasar laut. Ketika telah sampai ke ujung barat, gelombang itu akan berhenti, namun akan muncul kembali di basin sebelah timur.
Dilansir dari Daily Mail, fenomena tersebut dideskripsikan oleh para peneliti sebagai 'Rossby wormhole' atau 'lubang cacing Rossby'. Gelombang Rossby juga memperkuat dirinya dan menghasilkan osilasi dengan periode berbeda.
Selama interaksi ini, air keluar masuk dari basin setiap 120 hari sekali. Perubahan massa secara dramatis tersebut mengubah medan gravitasi Bumi. Fluktuasi tersebut dapat dideteksi oleh satelit.
Hasil aktifitas itu, menyebabkan Laut Karibia 'bersiul' beberapa oktaf lebih rendah dari yang dapat didengar oleh manusia.
"Ketika kamu bersiul, udara menjadi tak stabil dan merangsang gelombang suara resonan yang sesuai dengan rongga peluit. Karena peluit ini terbuka, maka suara dapat keluar sehingga Anda dapat mendengarnya," jelas Profesor Chris Hughes.
"Hampir serupa, gelombang yang mengalir di Laut Karibia menjadi tidak stabil dan merangsang resonansi dari gelombang laut yang disebut 'Rossby wave'."
"Karena Laut Karibia sebagian terbuka, menyebabkan pertukaran air dengan air di samudra yang menyebabkan kita dapat 'mendengar' resonansi menggunakan pengukuran gravitasi," imbuhnya.
Para peneliti mengatakan, gelombang Rossby dapat mempengaruhi permukaan air dan menyebabkan peningkatan kemungkinan adanya banjir.
"Fenomena tersebut dapat menyebabkan peningkatan permukaan air laut dengan hingga 10 sentimeter di sepanjang pesisir Kolombia dan Venezuela. Jadi dengan memahami nya dapat memebantu memprediksi banir di daerah pesisir," jelas Hughes.
Advertisement
4. Jeritan Misterius di Oregon, AS
Suara jeritan misterius yang terdengar saat malam di Kota Forest Grove, Oregon, AS ini membuat warga di sana merinding. Pertama kali terdengar terjadi pada Rabu malam 17 Februari 2016 waktu setempat.
Adalah Dave Nemeyer, petugas pemadam kebakaran dari Forest Grove Fire and Rescue, orang pertama yang mendengar suara aneh itu. Kala itu ia tengah bersama salah seorang warga merekam dan mempostingnya di Facebook dewan kota.
"Itu jelas suara yang mengerikan dan mengganggu," kata Nemeyer seperti dilansir dari ABC News, Kamis 18 Februari 2016.
"Aku tak tahu apa suara itu. Salah seorang warga bilang jeritan itu datang dari tengah jalan. Buatku, terdengar seperti suara deru kereta yang sedang mengerem. Masalahnya, tak ada kereta di sini," tambahnya lagi.
Salah seorang perwira polisi, Rick Vanderkin mengatakan ada beberapa orang yang mendengar suara itu di berbagai tempat. Hal itu membuat sulit mencari asal jeritan tersebut. Bahkan sulit menebak dari mana suara itu berasal.
"Sejauh ini orang-orang menebak suara itu mungkin pipa air, bocor gas, bahkan ada yang memperkirakan itu suara hewan," terang Vanderkin.
"Namun dewan kota mengatakan, semua baik-baik saja," ujarnya.
Seorang warga bernama Collen Ahrens mengatakan ia harus terbangun 3 hingga 4 kali akibat suara itu. "Seperti suara mobil yang butuh diganti plat remnya," timpalnya.
Suami Ahrens yang merupakan seorang mekanik juga berpikir suara itu lebih mirip jeritan rem dibandingkan suara manusia. Hingga berita ini diturunkan, pihak keamanan tengah menyelidiki asal suara itu.
Penasaran seperti apa suara itu? Simak rekaman berikut ini...
5. Suara 'Sangkakala' di Amerika
Suara aneh dan mengerikan juga pernah terdengar di waktu lainnya di langit benua Amerika. Berupa dengungan keras, memekakkan telinga, tak beraturan. Mirip latar film horor yang niscaya membuat merinding siapapun yang mendengarnya.
Bunyi misterius yang mirip tiupan sangkakala atau terompet itu datang di siang hari, juga tengah malam. Dari mana asalnya, belum diketahui. Video-video merekam kemunculannya di belahan dunia berbeda: Kanada, Ukraina, Amerika Serikat, Jerman, dan Belarus selama hampir 1 dekade.
Video pertama suara mengerikan itu diunggah ke YouTube pada 2008. Seorang user tanpa nama suara memposting bunyi memekakkan telinga di sebuah pemukiman yang diyakini berada di AS.
Kimberly Wookey dari Terrace, British Columbia, Kanada, kali pertama merekam suara 'alien' tersebut pada Juni 2013. Kemudian, ia kerap merekam fenomena tersebut, dan yang terakhir 7 Mei 2015.
"Pada 29 Agustus 2013 pagi, sekitar pukul 07.30, aku dibangunkan oleh suara-suara mengerikan," kata dia seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa, 26 Mei 2015.
"Aku sontak bangkit dari tempat tidur, menyadari itu adalah suara yang sama dengan yang pernah kudengar sebelumnya. Aku langsung mencari kamera dan merekamnya."
Saat Kimberly ke ruang tamu, ia menemukan putranya yang saat itu baru berusia 7 tahun terjaga. Bocah yang takut itu bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, sebab, suara itu membangunkannya dan membuat jendela bergetar hebat.
Saat mengunggah video tersebut ke dunia maya dan mengecek laman Facebook-nya, ia mengetahui bahwa para tetangganya, bahkan di tempat yang jauh, juga mendengar hal senada.
"Saya sama sekali tak tahu, apa gerangan suara aneh itu," kata perempuan tersebut. " Suara itu kembali terdengar 8 September pukul 06.30. Saya mendapat konfirmasi bunyi yang sama juga terdengar di kota dan sekitar danau, yang jaraknya 25 km jauhnya."
Ada sejumlah spekulasi tentang asal muasal lengkingan misterius itu. Dari yang masuk akal hingga yang terdengar mustahil: pergeseran lempeng tektonik, tekanan atmosfer, gesekan kereta pada rel, aktivitas konstruksi, alien, senjata rahasia AS yang bisa memodifikasi cuaca dari fasilitas rahasia High Frequency Active Auroral Research Program (HAARP), bahkan ada juga yang mengiranya sebagai pertanda kiamat.
Namun, ibu 4 anak tersebut tak yakin suara tersebut berkaitan dengan fenomena yang tak ilmiah. "Saya pribadi tak yakin itu ada kaitannya dengan agama, alien, pergeseran lempeng, kereta, atau konstruksi," kata dia. "Bisa jadi itu adalah fenomena geofisika."
Kimberly pernah menghubungi perusahaan konstruksi setempat untuk mencoba dan mendapatkan jawaban. Namun, pihak konstruksi menyebut, tak ada alat mereka yang bisa menghasilkan suara sedahsyat itu.
Bunyi itu juga menjadi obyek pemberitaan, yang melibatkan para ahli dan ilmuwan. Namun, tak ada jawaban.
Hal serupa juga terekam di Montana di Amerika Serikat pada 18 Februari 2012. Aaron Traylor sampai mimpi buruk dibuatnya.
Namun, Aaron tidak yakin, suara itu datang dari kereta api atau pesawat terbang. "Aku sudah tinggal di lingkungan ini selama hampir 4 tahun dan telah mendengar semua jenis pesawat yang datang dan pergi. Tak ada yang bunyinya seperti itu," kata dia.
Suatu hari pada 2012 di Allen, Texas, suara misterius membuat sekelompok orang menghentikan aktivitasnya, dan mendongak ke langit. "Aneh, aku tak pernah mendengar apapun seperti itu," kata dia.
Tak hanya alunan terompet yang seakan muncul dari angkasa. Penduduk Nort Carolina, Amerika Serikat dikagetkan suara dentuman mirip bom. Cukup kuat hingga menggetarkan jendela dan pintu. Asal-usulnya masih misterius hingga saat ini, yang jelas bukan dari petir atau buatan manusia.
Warga yang tinggal di dekat Danau Seneca di utara negara bagian New York juga kerap mendengar suara dentuman yang mereka sebut sebagai "Seneca guns".
Advertisement
6. Suara Misterius di Benua Eropa
Kegelapan menyelubungi Eropa kala itu. Siang hari kelabu, orang-orang menatap curiga Matahari yang tertutup noktah besar, titik hitam yang jelas terlihat dengan mata telanjang.
"Bintik besar pada matahari itu menimbulkan kekhawatiran yang tak masuk akal, juga prediksi absurd," demikian dikabarkan London Chronicle saat itu. Ada yang menudingnya sebagai penyebab cuaca aneh dan basah di musim panas kali ini. Banyak pula yang menyebut, itu adalah sinyal panas sedang dihisap keluar dari Bumi; pertanda kepunahan atau akhir dunia."
Di Ghent, Belgia, kepanikan melanda saat bunyi terompet berbunyi nyaring di tengah badai. Tiga perempat penduduknya bergegas keluar rumah, berlutut di jalan-jalan, menangkupkan telapak tangan, berdoa dengan tubuh gemetar.
Namun, tak ada apapun yang terjadi. Kiamat tak jadi datang. Orang-orang tak tahu, apa yang dikira sebagai suara 'sangkakala ketujuh', ternyata terompet milik para serdadu resimen kavaleri yang ditiup angin kencang.
Di pesisir Belgia, suara itu dijuluki 'mistpouffers'; di delta Sungai Gangga dan Teluk Bengala akrab disebut 'Bansal guns'. Sejarah mencatat, bunyi itu dilaporkan terdengar sejak tahun 1870 – kala bahan peledak dan meriam belum ada di wilayah tersebut dan pistol jumlahnya baru hitungan jari.
Di Italia, suara itu disebut 'brontidi' -- atau berarti mirip suara petir. Dan oleh penduduk Harami di Shikoku, Jepang, itu dikenal sebagai 'yan'.
"Apa yang sesungguhnya jadi penyebabnya adalah tantangan menarik (untuk dipecahkan). Apapun itu," kata ahli gempa, David Hill, ilmuwan emeritus di Badan Survei Geologi AS (USGS) di Menlo Park, California, seperti dikutip dari situs sains, LiveScience.
Sejumlah penjelasan masuk akal ditawarkan untuk menguak misteri itu. Termasuk, gempa, ledakan batu (rock bursts), lumpur gunung berapi, gas yang keluar dari lubang, gelombang yang dipicu badai, tsunami, meteor, suara halilintar dari kejauhan, hingga apa yang dinamai pasir yang meledak atau booming sands.
"Ada banyak banyak proses alam yang mungkin diduga bertanggung jawab atas fenomena tersebut," kata Hill dalam jurnal ilmiah Seismological Research Letters.
Dan itu terjadi sejak lama. Saksi mendeskripsikan suara milik bom meriam atau batu-batu yang berjatuhan yang mengiringi terjadinya gempa kecil hingga sedang di Inggris dari tahun 1880 hingga 1916.
Dalam makalahnya di Seismological Research Letters, David Hill juga mengemukakan kemungkinan 'tersangka lain' yang berasal dari langit: meteor.
Dia mengatakan, meteor bisa menghasilkan ledakan sonik dan meledak secara drastis karena ia terbakar di atmosfer dan turun dengan kecepatan tinggu menuju Bumi. “Bisa jadi fisik batu angkasa tersebut lenyap sebelum ledakan sonik terdengar, terutama pada siang hari,” kata Hill.
Ahli geofisika Elchin Khalilov dan timnya juga angkat bicara tentang suara aneh, yang oleh sebagian orang disebut sebagai "The Sound of the Apocalypse” – suara akhir zaman.
"Kami telah menganalisis suara-suara tersebut dan menemukan bahwa sebagian besar dari spektrum mereka adalah infrasonik, yang tak bisa didengar manusia," demikian penjelasan Khalilov seperti dikuti dari situs Book of Research.
Apa yang didengar orang-orang hanya sebagian kecil dari kekuatan sesungguhnya suara dari tersebut. "Terdapat emisi akustik berfrekuensi rendah dengan kekuatan antara 20-100 Hz yang dimodulasi oleh gelombang infrasonik ultra rendah 0.1 sampai 15 Hz," tambah Khalilov.
Dalam ilmu geofisika, fenomena tersebut dikenal sebagai acoustic-gravity waves atau gelombang akustik gravitasi yang terbentuk di atmosfer bagian atas, terutama di area perbatasan antara atmosfer dan ionosfer.
Menurut ilmuwan asal Azerbaijan itu, ada banyak kemungkinan yang menyebabkannya: gempa, erupsi gunung berapi, topan, badai, atau tsunami.
Yang jelas, kata Khalilov, sumber dari fenomena itu adalah sebuah proses yang melibatkan energi superbesar. Misalnya, badai matahari (solar flare) yang kuat. Aliran energi yang diakibatkannya bisa mengarah ke Bumi, lalu mendestabilisasi magnetosfer, ionosfer, dan atmosfer bagian atas. Memicu gelombang akustik gravitasi.