Liputan6.com, Melbourne - Dina Indrasafitri adalah warga Indonesia kelahiran Jakarta yang memutuskan pindah ke Alice Springs di tahun 2016, setelah sebelumnya tinggal dan bekerja di Melbourne, Australia.
Salah satu alasannya untuk pindah adalah untuk mencari kerja yang tak terlalu bersaing dibandingkan di kota-kota besar lainnya di Australia.
Alice Springs adalah kawasan terpencil di negara bagian Kawasan Australia Utara, atau Northern Territory (NT).
Advertisement
"Sepertinya mencari pekerjaan di NT, di daerah-daerah terpencil NT lebih mudah dibandingkan di negara bagian lainnya," ujar Dina kepada ABC Indonesia, dikutip pada Rabu (9/1/2019).
Baca Juga
Di Alice Springs, kini Dina bekerja sebagai staf admin di sebuah pusat perawatan lansia.
Saat tinggal di Melbourne, sama seperti saat dirinya di Jakarta, ia pernah bekerja sebagai jurnalis.
"Saya bisa bayangkan untuk menjadi admin di Melbourne pasti akan bersaing dengan banyak orang yang telah punya pengalaman dan kualifikasi di bidang admin," ujarnya.
Tahun 2019 diawali dengan keputusan Pemerintah Kawasan Australia Utara membuka 36 pekerjaan baru bagi warga asing yang ingin bekerja di negara bagian tersebut.
Mereka dengan kemampuan berbahasa Inggris yang terbatas nantinya juga dapat mengajukan permohonan menjadi penduduk tetap Australia, atau permanent resident (PR) setelah bekerja di bidang yang ditentukan, setidaknya tiga tahun selama berada di NT.
Program ini menjadi bagian dari perjanjian Designated Area Migration Agreement (DAMA) kedua antara Pemerintah negara bagian NT dan Pemerintah Federal Australia.
Sebelumnya, kedua Pemerintahan ini telah mengidentifikasi adanya kekurangan tenaga di 117 bidang pekerjaan dan memperbolehkan merekrut warga asing, jika tidak dapat menemukan tenaga kerja lokal.
Pemerintah Kawasan Australia Utara menyatakan keinginannya untuk menambah jumlah penduduk di negara bagiannya dengan pekerja terampil.
"Kawasan Australia Utara memiliki sejarah panjang dan membanggakan soal migrasi warga asing dan mereka telah menjadi kontributor utama pada kemajuan ekonomi, peningkatan penduduk, dan keragaman sosial," ujar Kepala Pemerintah NT, Chief Minister Michael Gunner.
"Perjanjian baru ini akan membantu hal ini terus berlangsung," tambahnya dalam sebuah pernyataan yang diterima ABC Indonesia.
Perjanjian DAMA kedua telah mulai berlaku sejak 1 Januari 2019 dan Menteri Imigrasi Federal Australia mengatakan perjanjian ini menjadi contoh bagaimana memanfaatkan program imigrasi di lokasi tertentu.
"Prioritas kita selalu mengisi pekerjaan untuk warga Australia, tapi sistem imigrasi dapat memiliki peranan penting untuk menolong kawasan terpencil dari kesenjangan keterampilan," ujar Menteri David Coleman.
Keduanya berharap program ini akan lebih menarik orang tinggal di Kawasan Australia Utara sehingga nantinya bisa lebih menciptakan tenaga kerja dan perekonomian yang lebih kuat.
Ada 117 bidang pekerjaan yang dibuka mulai dari akuntan hingga pengasuh anak, bahkan juru masak dan desainer situs internet.
Â
Simak video pilihan berikut:
Kenyamanan Tinggal di Kawasan Australia Utara
Setelah pernah tinggal di kota besar Australia seperti Melbourne, Dina mengaku jika kehidupannya saat ini di Alice Springs tidaklah membosankan.
"Saya pribadi sih suka, karena meski kota kecil tetapi sangat multikultur, banyak juga kegiatan seni dan budaya," ujar Dina yang juga aktif tampil di sejumlah pertunjukan musik.
Ia juga mengaku dengan jumlah warga yang sedikit, lebih memungkinkan mengenal satu sama lain, serta keakraban yang lebih erat sebagai satu komunitas.
"Dalam setahun saja saya sudah banyak berkenalan dengan orang, dan kalau ke kafe untuk sarapan pagi, pasti saja ketemu dengan orang-orang yang saya kenal."
Menurut Dina, kehidupan komunitas warga Indonesia di Kawasan Australia Utara juga sudah lebih aktif dan untuk mendapatkan makanan Asia pun kini sudah lebih baik.
"Tapi disini kita harus punya mobil, karena transportasi publik yang kurang baik," tambahnya.
Hanya saja Dina mengingatkan agar tidak terlalu bebas keluar malam sendirian.
Untuk urusan penghasilan Dina mengaku senang karena ada insentif tambahan yang diberikan oleh pemerintah.
Agustus tahun lalu, Pemerintah Kawasan Australia Utara mengumumkan mereka yang bekerja di bidang yang diprioritaskan akan mendapat lebih dari AU$ 3.000, atau lebih dari Rp 30 juta selama lima tahun kedepan per individu.
Mereka juga memberikan bantuan uang hingga AU$ 1.250, atau lebih dari Rp 13 juta dalam dua tahun pertama, yang bisa digunakan untuk biaya relokasi dari negara bagian lain atau untuk membeli mobil.
Advertisement