Sukses

Semakin Banyak Warga AS Salahkan Donald Trump Atas Penutupan Pemerintahan

Survei terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak warga AS menyalahkan Donald Trump atas penutupan sebagian pemerintahan negara itu.

Liputan6.com, Washington DC - Menurut hasil survei terbaru oleh firma riset pemaasaran Ipsos, semakin banyak warga Amerika Serikat (AS) yang menyalahkan Donald Trump atas penutupan sebagian pemerintahan, yang menyebabkan pemotongan gaji para pekerja federal pada pekan ini.

Jajak pendapat nasional AS, yang berlangsung pada tanggal 1 hingga 7 Januari 2019 lalu itu menemukan bahwa 51 persen orang dewasa yakin Trump "pantas menerima sebagian besar kesalahan" atas penutupan pemerintahan, yang memasuki hari ke 18 pada Selasa 8 Januari.

Dikutip dari The Straits Times pada Rabu (9/1/2019), persentase fakta tersebut naik 4 poin dari jajak pendapat serupa yang berlangsung pada 21 hingga 25 Desember lalu.

Sementara itu, sebanyak 32 persen suara lainnya menyalahkan kubu Demokrat di Kongres AS, dan 7 persen sisanya menyalahkan Partai Republik. Persentase tersebut sebagian besar tidak berubah dari jajak pendapat sebelumnya.

Donald Trump menegaskan akan tetap menutup sebagian pemerintahan sampai Kongres AS menyetujui dana tambahan untuk perluasan tembok pembatas di selatan.

Penyeberangan perbatasan ilegal ke Amerika Serikat telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, namun Trump menegaskan bahwa tembok pembatas masih diperlukan untuk membendung "krisis kemanusiaan dan keamanan nasional" di wilayah tersebut.

Trump telah meminta Kongres AS untuk menambahkan dana pembangunan tembok pembatas sebesar hampir US$ 6 miliar, atau setara Rp 84,6 triliun.

Kubu Demokrat yang menguasai Kongres AS bersikukuh menolak permintaan Donald Trump, di mana menilai bahwa penambahan tembok pembatas adalah cara yang tidak efektif untuk mengamankan perbatasan.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Partai Republik Tetap Dukung Trump

Jajak pendapat turut menemukan sebanyak 41 persen suara masih mendukung penambahan pagar perbatasan, di mana hal itu menunjukkan penurunan 12 poin dari surveri serupa yang berlangsung pada pekan pertama 2015 lalu, ketika Republik menguasai Kongres AS.

Juga ditemukan bahwa hanya 35 persen orang dewasa di Amerika Serikat yang mendukung RUU belanja Kongres, yang mencakup dana pembangunan tembok perbatasan, dan 25 persen lainnya mendukung keputusan Trump untuk menjaga pemerintah tetap tutup sementara waktu.

Partai Republik, bagaimanapun, sangat mendukung desakan Trump terhadap perluasan tembok perbatasan. Mereka secara konsisten menempatkan imigrasi sebagai perhatian utama terhadap keamanan negara.

Sebanyak 77 persen suara dari Partai Republik mengatakan bahwa mereka ingin pagar perbatasan tambahan, dan 54 persen mendukung Trump untuk menutup sebagian pemerintahan sampai Kongres AS menyetujui desakan dana oleh Trump.

Penutupan sebagian pemerintahan AS telah memengaruhi kondisi federal, termasuk ancaman terbengkalainya taman nasional, penyaringan keamanan penerbangan, perumahan dan bantuan makanan, serta rilis data ekonomi.

Sekitar 800.000 orang pekerja federal telah cuti atau bekerja tanpa upah, dan banyak yang akan menerima pemotongan gaji untuk pertama kalinya pada Jumat esok.

Jajak pendapat oleh Ipsos dilakukan secara online, bekerja sama dengan kantor berita Reuters, di seluruh Amerika Serikat.

Survei ini mengumpulkan tanggapan dari 2.203 orang dewasa, termasuk 722 yang mengaku kubu Partai Republik dan 867 Demokrat. Jajak pendapat memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi, sebesar 2 poin persentase.