Sukses

Istri Orang Terkaya Norwegia Diduga Diculik, Pelaku Minta Tebusan Mata Uang Kripto

Istri seorang pengusaha asal Norwegia diduga telah menjadi korban penculikan dan telah hilang sejak beberapa bulan lalu.

Liputan6.com, Oslo - Istri seorang pengusaha asal Norwegia dilaporkan menjadi korban penculikan. Ia telah hilang sejak beberapa bulan lalu, demikian kata kepolisian lokal yang baru mengungkap kasus itu ke publik pekan ini.

Menurut laporan BBC yang dikutip Kamis (10/1/2019), Anne-Elisabeth Falkevik Hagen (68) diculik di rumahnya di dekat Oslo pada 31 Oktober 2018.

Penyelidikan telah berlangsung sejak itu, kata kepolisian Norwegia, tetapi sengaja tidak digembar-gemborkan ke publik karena "munculnya ancaman yang sangat serius."

Para penculik menuntut uang tebusan senilai US$ 10 juta (berkisar Rp 140,6 miliar), menurut laporan media Norwegia.

Televisi NRK mengatakan, uang tebusan telah diminta dalam jumlah yang setara dengan mata uang kripto Monero --yang mirip dengan Bitcoin.

Meski permintaan tebusan telah menemuka, namun sampai saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan apakah Anne-Elisabeth Hagen masih dalam kondisi selamat.

"Polisi telah menyarankan agar keluarga tidak memenuhi permintaan pelaku," kata Tommy Broske, kepala unit investigasi.

Anne-Elisabeth Falkevik Hagen menikah dengan Tom Hagen, seorang pengusaha dengan kekayaan diperkirakan sebesar 1,7 miliar krone Norwegia (berkisar Rp 2,8 triliun) berkat industri real estat dan energi.

Majalah keuangan Norwegia, Kapital, memasukkan nama Tom Hagen di urutan ke-172 dalam daftar orang-orang terkaya di negara itu.

NRK mengatakan, pasangan itu menjalani "gaya hidup sederhana" di Lorenskog, sebelah timur Oslo, Norwegia dan menggambarkan Tom Hagen sebagai "pemalu dan tertutup".

 

Simak video pilihan berikut: 

2 dari 2 halaman

Awal Mula Kasus Dipublikasikan

Berita hilangnya Anne-Elisabeth Falkevik Hagen selama berbulan-bulan pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Aftenposten pada Rabu 9 Januari 2019 pagi waktu lokal.

Harian itu mengatakan telah mengetahui tentang kasus tersebut, tetapi memilih untuk tidak mempublikasikan rincian untuk melindungi keselamatan Anne-Elisabeth Hagen.

Dikatakan bahwa Nyonya Hagen tampaknya telah diculik dari kamar mandi rumahnya dan ada "dialog terbatas" dengan para penculik yang diduga melalui internet.

Pada Rabu 9 Januari pagi, ketika Aftenposten menerbitkan laporannya, polisi meletakkan sebuah penjagaan di sekitar rumah pasangan itu.

Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka telah membuat keputusan untuk mempublikasikan kasus tersebut --meskipun ada ancaman dari para penculik-- untuk memancing penggalian informasi lebih lanjut.

Pernyataan polisi mengatakan dugaan utama atas kasus itu adalah "bahwa perempuan itu diculik melawan kehendaknya" dan bahwa pekerjaan forensik "komprehensif" telah dilakukan di rumah korban.

"Tujuan kami adalah untuk menemukan wanita itu hidup dan mengembalikannya kepada keluarga," kata Tommy Broske, kepala unit investigasi.

"Seperti dalam semua kasus kriminal serius, waktu adalah faktor penting, dan kami mengandalkan informasi ... untuk membantu kami menemukan perempuan yang hilang."

Pengacara Tom Hagen, suami korban, telah mengatakan kepada outlet berita dia tidak akan mengomentari kasus saat ini.