Liputan6.com, Amman - Pemberian bantuan kemanusiaan kepada pengungsi Palestina merupakan bagian tidak terpisahkan dari dukungan Indonesia kepada perjuangan Palestina dalam memperoleh kemerdekaan.
KBRI Amman sangat mengapresiasi peran langsung Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) yang bekerjasama dengan JHCO (Jordan Hashemite Charity Organization) dalam mendukung kegiatan diplomasi kemanusiaan yang dicanangkan pemerintahan Presiden RI Joko Widodo sebagai salah satu bentuk pelaksanaan politik luar negeri RI.
"Mudah-mudahan bantuan obat-obatan yang diberikan akan dapat bermanfaat bagi rakyat Palestina yang masih berada di pengungsian," tegas Dubes Andy Rachmianto, kepada Madam Maha Saqqa, Direktur Eksekutif Medical Aid for Palestinian (MAP) sebagai pengelola klinik kesehatan di kamp pengungsi Gaza di daerah Jerash-Yordania, dan disaksikan oleh Muhammad Kilani, Wakil Sekretaris Jenderal JHCO, melalui pernyataan tertulis dari KBRI Yaman yang Liputan6.com muat Jumat (11/1/2018).
Advertisement
Maha Saqqa dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan zakatnya kepada para pengungsi Palestina.
Baca Juga
"Semoga solidaritas sesama umat ini akan menjadi ladang amal yang diberkahi Tuhan Yang Maha Esa," lanjut Maha.
Sementara Muhammad Kilani mengatakan bahwa penyerahan bantuan obat-obatan kepada Klinik MAP ini merupakan tahap awal dari penyerahan bantuan obat-obatan yang akan dilakukan JHCO kepada sejumlah klinik lain di beberapa kamp pengungsi Palestina di Yordania.
Penyerahan bantuan obat-obatan yang dilakukan pada 9 Januari 2019 ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Baznas dengan JHCO yang telah ditandatangani pada 8 Oktober 2018 di Kementerian Luar Negeri RI yang disaksikan langsung oleh Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki.
Dalam tahap awal, Baznas telah mendistribusikan bantuan sebesar USD 150.000 (berkisar Rp 2,1 miliar) yang merupakan dana bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina yang berada di pengungsian dan sangat membutuhkan bantuan dari masyarakat dunia.
Untuk pengungsi Palestina, Baznas mempunyai dua program yaitu di bidang kesehatan dan bidang pendidikan, guna membantu para pengungsi untuk mengentaskan kemiskinan dan mendapatkan hidup yang lebih baik.
JHCO merupakan lembaga non-pemerintah yang dibentuk oleh pemerintah Kerajaan Yordania dan merupakan satu-satunya lembaga yang mendapat mandat resmi untuk mengoordinasikan penyaluran bantuan kemanusiaan, baik di dalam negeri Yordania maupun kepada negara-negara sahabat termasuk Palestina.
JHCO didirikan pada tahun 1990 atas inisiatif dan dipimpin langsung oleh Pangeran Hassan bin Talal, yang juga merupakan paman dari Raja Abdullah.
Dipilihnya JHCO sebagai sebagai mitra Baznas untuk penyaluran bantuan kepada pengungsi Palestina dikarenakan JHCO memiliki akses dan jaringan yang bekerjasama dengan berbagai pihak terkait, antara lain dengan Otoritas Palestina, Pemerintah Israel, Tentara Nasional Yordania (Jordan Armed Forces/JAF), UNRWA, ICRC, dan berbagai Lembaga/organisasi internasional lainnya.
JHCO mempunyai jaringan data lengkap pengungsi di Yordania yang jumlahnya melebihi 4 juta orang, termasuk pengungsi Palestina sebanyak 2,2 juta orang dan 1,3 juta pengungsi Suriah serta pengungsi dari negara-negara tetangga lainnya, seperti Irak, Yaman, Libya, dan Somalia.
Â
Simak video pilihan berikut:
Komitmen Baznas untuk Palestina
Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), pada 16 Oktober 2018, telah meneken komitmen penyaluran zakat untuk pengungsi Palestina senilai US$ 300.000 (berkisar Rp 4,5 miliar).
Penandatangan komitmen berbentuk Nota Kesepahaman (MoU) itu dilakukan antara Baznas dengan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) dan organisasi kemanusiaan berbasis di Yordania yang mengurus hal serupa, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) di Kementerian Luar Negeri RI.Â
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyaksikan langsung prosesi itu --selepas keduanya melaksanakan konsultasi bilateral.
"Kami memberikan bantuan zakat dari para muzaki Baznas senilai US$ 150.000 (berkisar Rp 1,5 miliar) untuk UNRWA dan US$ 150.000 lainnya untuk JHCO," kata Wakil Ketua Baznas, Zainulbahar Noor di Kemlu RI, Selasa (16/10/2018). Baca selengkapnya...
Advertisement