Liputan6.com, Prancis - Pejabat Prancis memperkirakan demonstran "rompi kuning" akhir pekan ini akan lebih besar dan lebih rusuh dari yang terjadi minggu lalu.
Dikutip daro laman VOA Indonesia, Minggu (13/1/2019) Kepala polisi nasional Eric Morvan mengatakan, ia memperkirakan jumlah demonstran akan sama dengan yang tampak pada Desember 2018, yang berulang kali berakhir dengan bentrokan melawan polisi dan pengrusakan harta benda.
Advertisement
Baca Juga
Kepala polisi kota Paris, Prancis memperkirakan demonstran di Paris akhir pekan ini akan melebihi 3.500 orang yang minggu lalu berusaha mencapai gedung Dewan Nasional.
Tanggal 5 Januari, kira-kira 50.000 demonstran yang mengenakan rompi kuning berpawai diseluruh negara. Demonstrasi mingguan itu telah mengurangi jumlah turis yang berkunjung ke Paris, kata seorang pejabat kantor iklan.
Sebelumnya, PM Prancis, Senin (24/12), bertemu dengan sejumlah polisi yang diserang para demonstran jaket kuning sebagai unjuk dukungan di tengah-tengah keprihatinan mengenai meningkatnya tindakan brutal dari kedua belah pihak.
PM Edouard Philippe mengunjungi unit polisi kendaraan bermotor yang terlibat dalam insiden, Sabtu lalu (22/12), dekat jalan Champs-Elysees di pusat kota Paris.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Sempat Alami Penurunan Jumlah Demonstran
Dalam insiden yang berlangsung dalam pekan keenam berturutan aksi demonstrasi menentang kenaikan tinggi pajak dan masalah-masalah ekonomi lain tersebut, seorang polisi mengeluarkan senjata setelah sejumlah demonstran menendang motor yang dikendarainya.
Polisi itu tidak melepaskan tembakan, namun tindakannya itu memicu kemarahan para demonstran yang kemudian melemparinya dengan batu dan benda-benda keras lain sehingga ia dan timnya terpaksa lari menyelamatkan diri.
Secara umum, jumlah demonstran akhir pekan lalu menurun tajam dibanding akhir-akhir pekan sebelumnya, dan kebanyakan berlangsung dengan damai.
Namun, meski ada banyak konsesi ditawarkan Presiden Emmanuel Macron, aksi protes itu tidak juga mereda dan sebuah kelompok bahkan menyerukan untuk menggelar protes Natal pada hari Senin dan Selasa di Champs-Elysees,sementara kelompok-kelompok lainnya merencanakan aksi serupa pada malam tahun baru.
Advertisement