Sukses

Termasuk Era Donald Trump, Ini 5 Government Shutdown Terlama dalam Sejarah AS

Termasuk era Donald Trump, berikut ini adalah lima government shutdown terlama dalam sejarah AS

Liputan6.com, Washington DC - Penutupan pemerintahan atau government shutdown Amerika Serikat telah memasuki hari ke-22, tepatnya pada Sabtu 12 Januari 2019 waktu lokal. Hal ini menjadikan rekor terbaru penutupan terlama dalam sejarah pemerintahan Amerika Serikat.

Dikutip dari laman AFP, Sabtu (12/1/2019), dengan rekor tersebut, penutupan parsial pemerintah ini menjadi rekor terpanjang, setelah sebelumnya rekor penutupan pemerintah selama 21 hari terjadi pada masa kepemimpinan Bill Clinton tahun 1995-1996.

Efek yang terjadi akibat penutupan pemerintah teranyar yaitu 800 ribu pegawai federal yang tak memperoleh gaji. Misalnya, pengontrol lalu lintas udara, staf museum hingga agen FBI.

Sejak 1976, ketika undang-undang baru yang memberi Kongres lebih banyak kekuasaan atas anggaran pemerintah diberlakukan, ada lebih dari 20 kesenjangan dalam pendanaan anggaran, meskipun tidak semua dari mereka telah menyebabkan karyawan federal dipulangkan (dengan tidak dibayar, atau bekerja tanpa upah).

Satu penutupan pada tahun 1978 di bawah Presiden Jimmy Carter berlangsung 18 hari setelah Carter memveto RUU yang termasuk pendanaan untuk kapal induk bertenaga nuklir, tetapi karyawan federal terus bekerja dan dibayar.

Sebagian besar government shutdown telah berlangsung hanya beberapa hari - administrasi Ronald Reagan menghadapi delapan shutdown yang berlangsung kurang dari empat hari, tiga di antaranya menyebabkan karyawan menjadi cuti.

Termasuk era Donald Trump, berikut adalah lima government shutdown terlama dalam sejarah AS, seperti disadur dari The Guardian, Minggu (13/1/2019).

 

Simak video pilihan berikut:

2 dari 6 halaman

1. Donald Trump, 22 Hari dan Masih Berlangsung (Desember 2018 - 2019)

Government shutdown terlama dalam sejarah AS pada era Donald Trump dimulai pada 22 Desember 2018 (dan masih berlangsung per-berita ini terbit), yang disebabkan oleh perselisihan antara presiden, yang menuntut 5,6 miliar dolar AS untuk tembok perbatasannya, dengan Kongres, yang menolak menandatangani anggaran itu.

Sebagai akibat dari penutupan itu, 800.000 karyawan federal telah dipulangkan atau bekerja tanpa upah dan hari Jumat 11 Januari 2019 menjadi hari pertama di mana banyak karyawan akan kehilangan gaji mereka.

Trump menggunakan pidato di televisi untuk berdebat tentang perlunya tembok untuk meningkatkan keamanan perbatasan dan telah mengatakan kepada wartawan bahwa sementara ia lebih suka bekerja dengan Kongres dalam suatu kesepakatan, ia akan menggunakan kekuatan daruratnya untuk menghindari Kongres jika tidak dapat mencapai kesepakatan. Namun pada akhirnya, ia batal menggunakan pengumuman darurat nasional itu.

"Saya memiliki hak mutlak untuk mendeklarasikan keadaan darurat nasional," kata Trump pada hari Kamis, yang bertentangan dengan para sarjana hukum yang telah mempertanyakan hak presiden untuk mengambil tindakan seperti itu dalam kasus ini.

3 dari 6 halaman

2. Bill Clinton, 21 Hari (Desember 1995 - Januari 1996)

Penutupan 1995-1996 terjadi ketika Presiden Clinton memveto anggaran yang disahkan oleh Kongres yang dipimpin oleh Newt Gingrich, yang berusaha mengendalikan pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan, di antara hal-hal lainnya.

Shutdown berjalan dari 16 Desember 1995 - 6 Januari 1996, dan merupakan lanjutan dari shutdown terkait sebelumnya.

Akhirnya, setelah konsesi di kedua sisi, shutdown itu diselesaikan dan peringkat persetujuan publik (approval rating) terhadap Clinton melonjak.

4 dari 6 halaman

3. Barack Obama, 16 Hari (1 - 17 Oktober 2013)

Penutupan ini yang terjadi pada 1-17 Oktober 2013, disebabkan ketika House of Representatives (lower-chamber Kongres) dari fraksi Partai Republik menawarkan resolusi berkelanjutan yang bertujuan menunda atau menggunduli Undang-Undang Perawatan Terjangkau, yang dikenal sebagai Obamacare.

Pada saat itu, Obama menulis surat kepada "karyawan berdedikasi dan pekerja keras dari pemerintah Amerika Serikat" di mana dia meminta maaf atas gangguan pada pekerjaan mereka, menulis: "Situasi ini menyebabkan ketidakadilan bagi Anda."

5 dari 6 halaman

4. Bill Clinton, 5 Hari (14 - 19 November 1995)

Shutdown ini, yang berlangsung pada 14 -19 November 1995, adalah yang pertama dilakukan pada masa kepemimpinannya. Penutupan pemerintahan kedua berlangsung selama 21 hari (lihat poin nomor dua).

Dalam shutdown ini, 800.000 pekerja dirumahkan atau bekerja tanpa gaji.

Shutdown ini juga ditandai dengan kesaksian Monica Lewinsky, yang mengaku bahwa ia dan Clinton memulai hubungan seksual mereka.

6 dari 6 halaman

5. Donald Trump, 3 Hari (20 - 22 Januari 2018)

Seperti shutdown saat ini, penutupan pertama tahun 2018 juga disebabkan oleh pertentangan pemerintah dengan Kongres terkait masalah imigrasi.

Penutupan dimulai pada tengah malam pada 20 Januari 2018, setelah Partai Republik dan Partai Demokrat tidak bisa menyepakati langkah-langkah perlindungan bagi orang-orang di bawah program Deferred Action for Childhood Arrival (Daca).

Hampir 700.000 pegawai federal diyakini telah dirumahkan atau bekerja tanpa gaji selama penutupan pertama sejak Trump mulai menjabat pada 2017.