Sukses

Menilik Sejarah Pertama Kalinya Debat Capres Disiarkan di Televisi

Debat calon presiden pertama kali disiarkan di televisi pada 1960 silam. Bagaimana kisahnya?

Liputan6.com, Washington DC - Pada 26 September 1960, terjadi sebuah perubahan lanskap politik modern, ketika wakil presiden dan senator Amerika Serikat (AS) kala itu, Richard M Nixon dan John F Kennedy, ikut serta dalam debat calon presiden pertama yang disiarkan secara nasional di televisi.

Debat televisi pertama itu kelak menggeser bagaimana kampanye presiden dilakukan, di mana kekuatan televisi membawa semangat partisipasi pemilu lebih dekat ke ruang tamu warga AS.

Dikutip dari situs web Constitutioncenter.org pada Kamis (17/1/2019), debat capres itu disaksikan langsung oleh 70 juta orang Amerika, dan itu berhasil menjadikan agenda politik layanan tontonan favorit.

Melalui debat presiden juga lah muncul lebih banyak pemilih potensial, yang lebih dulu mendapat kesempatan melihat calon presiden, dan menilai seberapa cocok mereka sebagai pemimpin negara.

Debat capres di televisi dinilai sangat penting dalam memperkaya panduan nasional bagi rakyat AS, sebelum memberikan suara mereka terhadap pemilu presiden.

Sebelumnya, debat capres AS lebih sering dilakukan secara tertutup, dan jika pun tampil di televisi, lebih kepada pembahasan profil per kandidat. Belum pernah terjadi kedua calon presiden dihadirkan satu panggung untuk disiarkan ke seluruh negeri, dan agenda 1960 itu mengubah praktik pemilu hingga sekarang.

Berbicara tentang debat capres, Nixon adalah kandidat favorit untuk memenangkan pemilu AS 1960. Sebelumnya, dia telah menjabat sebagai wakil bagi Presiden Dwight Eisenhower selama delapan tahun.

Nixon telah menjadi politikus idola ketika membacakan pidato berjudul "Checkers" di televisi AS pada 1952, di mana ia berupaya menyanggah tuduhan skandal Watergate, dan mengamankan slot wakil presidennya dengan berbicara tentang anjing peliharaannya, Checkers.

Selain itu, Nixon juga diketahui berhasil mengalahkan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev dalam sebuah bincang global bertajuk Kitchen Debate, yang terkenal menjelang akhir dekade 1950-an.

Berikut sederet kutipan John F Kennedy yang mendunia. (Sumber foto: WhiteHouse.gov)

Sementara Kennedy --kala itu-- adalah senator muda yang dikenal enerjik, dan disebut mampu dengan mudah mengalahkan saingan utamanya, Senator Lyndon Johnson. Dia memiliki pengalaman berdebat di tingkat nasional, yakni dengan wakil presiden sebelum Nixon, Hubert Humphrey, yang meski digelar secara tertutup, namun dinilai mampu membawa diri dengan cerdas.

Disiarkan dari Chicago

Debat capres antara Nixon dan Kennedy berlangsung di Chicago, dan disiarkan secara nasional selama satu jam oleh stasiun televisi CBS. Program tersebut diproduseri oleh Don Hewitt, yang kemudian dikenal seagai penggagas acara bincang politik paling terkenal di AS, 60 Minutes.

Hewitt telah mengundang kedua kandidat ke pertemuan pra-produksi, tetapi hanya Kennedy yang menerima tawaran itu.

Ketika Nixon menghadiri debat, dia dilaporkan terlihat agak sakit, menyusul kabar dia sempat dirawat di rumah sakit karena cedera lutut, beberapa waktu sebelumnya.

Nixon juga diketahui mengalami cedera lutut saat memasuki studio televisi, tapi ia menolak untuk membatalkan debat. Dia juga dikabarkan enggan mengenakan tata rias panggung, sehingga wajah pucatnya cukup jelas terlihat di sepanjang acara debat.

Akibat kondisi tersebut, performa Kennedy terlihat lebih bagus di televisi, sementara Nixon tampak kelelahan dan jarang menjabarkan jawaban yang panjang.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

Debat Final Berakhir Seri

Keesokan harinya, jajak pendapat menunjukkan Kennedy telah menjadi favorit kecil dalam pemilihan umum, dan ia mengalahkan Nixon dengan salah satu margin tersempit dalam sejarah AS. Sebelum debat, Nixon diketahui memimpin persaingan dengan enam poin persentase dalam jajak pendapat nasional.

Ada tiga debat lain antara Nixon dan Kennedy, di mana debat final berakhir dengan hasil seri. Selain itu, agenda tersebut juga diketahui menjaring lebih sedikit penonton televisi dibandingkan debat pertama pada 26 September, yakni berselisih 20 juta.

Namun, karena hasil debat cenderung memenangkan penantang --dalam hal ini berarti bukan pemimpin petahana-- membuat presiden berkuasa menolak agenda terkait dalam tiga kampanye setelahnya.

Baru pada 1976, Presiden Gerald Ford kembali menghadirkan debat capres di televisi, dan sejak itu menjadikannya sebagai tradisi dalam setiap pemilu presiden di Amerika Serikat.

Ford menjadi presiden pertama yang ikut serta dalam debat yang disiarkan televisi. Selama debat keduanya dengan Jimmy Carter di San Francisco, dia mengatakan, "Tidak ada dominasi Soviet di Eropa Timur."

Pernyataan itu menuai kontroversi, sehingga kemudian menjadi faktor kunci dalam kemenangan Carter atas Ford.