Liputan6.com, Beijing - Bisa jadi adalah pilihan yang salah ketika berencana melakukan perjalanan ke China pada saat ini, karena di sana mulai berlangsung tradisi mudik terbesar di dunia.
Ratusan juta orang bersiap meninggalkan kota-kota besar China menuju kampung halaman di seantero negeri, guna merayakan Imlek pada awal Februari mendatang.
Dikutip dari CNN pada Rabu (23/1/2019), diperkirakan sebanyak 3 miliar perjalanan akan terjadi dalam periode waktu antara 21 Januari hingga 1 Maret, menjadikannya sebagai migrasi tahunan terbesar di dunia.
Advertisement
Disebut "Chunyun", ini merupakan tradisi selama 40 hari ketika sebagian masyarakat China pulang ke kampung halaman untuk merayakan Imlek bersama keluarga mereka.
Baca Juga
Tahun ini, perayaan Imlek akan jatuh pada 5 Februari, dan menjadi penanda perpindahan dari Tahun Anjing Tanah ke Tahun Babi.
Kementerian Transportasi China telah mengadakan konferensi pers untuk menguraikan beberapa statistik tentang agenda mudik kali ini.
Menurut Lian Weiliang, Wakil Direktur Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional, sebanyak 2,99 miliar perjalanan akan dilakukan selama periode Chunyun, di mana hal tersebut naik 0,6 persen dibandingkan tahun lalu.
Dijelaskan pula bahwa sebanyak 2,46 miliar perjalanan akan dilakukan dengan mobil, 413 juta dengan kereta (naik 8,3 persen), dan 73 juta lainnya melalui udara.
Kegiatan mudik ini akan berdampak pada operasional infrastruktur lokal di banyak kota besar China.
Namun, tidak seperti kebanyakan negara lain di dunia, otoritas China dalam beberapa tahun terakhir telah mulai memikirkan penanggulangan masalah terkait, dengan menghadirkan beberapa teknologi dan penyesuaian sistem untuk menangani sementara pekerjaan-pekerjaan publik yang ditinggal mudik.
Simak video pilihan berikut:
China Kerahkan Berbagai Upaya
Media yang dikelola pemerintah, Xinhua, melaporkan bahwa China --yang sudah memiliki jaringan kereta terpanjang di dunia-- meluncurkan 10 jenis kereta baru pada akhir 2018, untuk menangani permintaan perjalanan selama periode Chunyun tahun ini.
Penambahan tersebut memperluas panjang operasional kereta berkecepatan tinggi menjadi 29.000 kilometer.
Sementara itu, Lian mengatakan kepada media bahwa sebanyak 4.787 rangkaian kereta akan beroperasi sebelum libur Imlek, dan 4.860 rangkaian dioperasikan setelahnya.
Dari jumlah tersebut, sebanuyak 3.353 rangkaian (sebelum) dan 3.383 (setelah) adalah kereta berkecepatan tinggi.
Teknologi baru juga telah dihadirkan untuk meringankan beban puncak layanan di stasiun kereta, termasuk perangkat lunak pengenalan wajah dan sistem perjalanan tanpa tiket.
Untuk mengakomodasi penumpang udara, sebanyak 532.000 penerbangan dikerahkan, meningkat 10 persen dari tahun lalu.
Sepuluh bandara utama di China, termasuk Shanghai, Guangzhou, Shenzhen, Chengdu dan Kunming, akan beroperasi 24 jam penuh selama periode Chunyun.
Tidak ketinggalan, untuk urusan perjalanan darat, pemerintah China mengklaim telah memiliki 4,86 juta kilometer jalan raya hingga akhir 2018, dan juga menyediakan lebih dari 7.400 unist stasiun pengisian bahan bakar mobil listrik.
Adapun untuk perkiraan masyarakat China yang hendak merayakan Imlek di luar negeri, menurut raksasa tiket online China Ctrip, sebanyak 7 juta orang akan melakukan perjalanan internasional selama periode Chunyun, ke lebih dari 90 negara.
Advertisement