Liputan6.com, Jakarta - Di zaman Yunani Kuno, wanita dianggap sebagai spesies yang berbeda dari pria. Perbedaan ini bisa dilihat hanya dari postur tubuh dan sifat mereka. Namun, banyak orang berpendapat bahwa wanita adalah makhluk yang misterius.
Baca Juga
Advertisement
Apa yang dialami di dalam tubuh seorang wanita, berbeda jauh dengan apa yang dialami oleh tubuh laki-laki. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh faktor hormonal.
Berikut 4 fakta dan studi baru yang berhasil diungkapkan oleh para ahli mengenai wanita. Beberapa di antaranya bahkan mungkin belum banyak diketahui oleh maasyarakat luas, sebagaimana dikutip dari Bright Side, Kamis (24/1/2019).
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Suhu Tubuh Lebih Dingin daripada Pria
Pria dan wanita umumnya mampu mempertahankan suhu inti tubuh yang stabil, meskipun lingkungannya terus berubah. Tetapi, meski suhu inti tubuh tetap stabil, suhu kulit manusia jauh lebih bervariasi.
Telapak tangan dan kaki kerap menjadi anggota tubuh yang suhunya paling gampang mendingin secara drastis.
Beberapa penelitian telah menemukan bahwa suhu tangan wanita cenderung lebih rendah daripada pria. Satu studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet menemukan bahwa rata-rata tangan wanita bersuhu lebih rendah 2,8 derajat Celsius daripada pria.
Diperkirakan bahwa perbedaan fisiologis dasar seperti ukuran, berat badan dan proporsi tubuh, mempengaruhi kemampuan pria dan wanita untuk menghemat panas tubuh.
Wanita umumnya memiliki massa otot yang lebih kecil dan memiliki rasio luas permukaan yang lebih tinggi, yang mengakibatkan hilangnya panas dengan cepat. Sedangkan pria cenderung memiliki massa otot yang lebih besar daripada wanita, yang membantu mereka menghasilkan panas.
Bahkan saat istirahat, otot Anda menghasilkan sekitar 25 persen dari suhu normal tubuh Anda, sehingga semakin besar massa otot, maka semakin banyak produksi panas tubuh.
Karena itu, diyakini bahwa wanita mengembangkan sistem untuk melindungi suhu tubuh inti mereka dari cuaca dingin. Tubuh wanita mengurangi aliran darah ke kulit untuk mempertahankan suhu inti mereka di 37 derajat Celsius. Itu artinya, kaum Hawa lebih andal dalam melestarikan panas tubuh inti ketika cuaca dingin.
Namun, karena sebagian besar sensor suhu manusia terletak di kulit, wanita dapat merasakan dingin meski organ dalam tubuh mereka sudah merasa nyaman. Suhu ideal wanita adalah sekitar 2,5 derajat Celsius lebih hangat daripada pria--antara 24 dan 25 derajat Celsius.
Advertisement
2. Gejala PMS Datang dan Pergi, Seiring Berjalannya Waktu
Wanita jauh lebih mungkin mengalami gejala Pra Menstruasi (PMS) di awal remaja dan setelah umur 40-an, karena usia ini adalah tahun-tahun perubahan hormon terbesar.
Gejalanya tak hanya meliputi sakit kepala, perubahan kulit, serta nyeri sendi dan otot, tapi juga kembung, kram, "mengidam" makanan, hingga perubahan suasana hati.
Hingga 85% wanita mengalami setidaknya satu gejala PMS selama seminggu sebelum menstruasi. Sementara lainnya mengeluh tentang datangnya jerawat, rasa lelah yang besar, nyeri payudara, dan depresi.
Tingkat keparahan gejala-gejala ini biasanya bervariasi dari bulan ke bulan dan cenderung berubah lebih nyata seiring bertambahnya usia.
Lantas, mengapa PMS tidak konsisten sepanjang tahun reproduksi seorang wanita?
Fakta ini disebabkan oleh hormon. Karena kadar estrogen dan progesteron secara alami berfluktuasi, seiring bertambahnya usia, maka gejala yang dialami tiap perempuan dewasa juga berfluktuasi. Demikian menurut Suzanne Fenske, seorang asisten profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York City.
Ia mengatakan, salah satu kunci agar terhindar dari efek PMS yang menyakitkan adalah menjalani gaya hidup sehat, antara lain makan dengan benar, berolahraga secara teratur, dan menjaga pikiran agar tidak stres dan cemas.
"Untuk gejala psikologis, bisa juga diobati dengan mengonsumsi pil antidepresan dan anti kecemasan, baik setiap hari atau hanya selama dua minggu sebelum menstruasi," kata Dr. Fenske.
3. Gampang Sembuh dari Sakit
Maya Saleh dari Complex Traits di McGill University Research Centre telah menemukan bahwa hormon estrogen, yang lebih banyak terdapat pada wanita daripada pria, bertanggung jawab untuk menekan proses peradangan.
Itu berarti, tubuh wanita menangani penyakit lebih cepat dan lebih mudah. Estrogen juga memperlambat penuaan tubuh, jadi wanita mungkin bisa hidup lebih lama.
Advertisement
4. Lihai Mendengar Nada Tinggi
Wanita cenderung mendengar suara lebih baik daripada pria, dalam artian pendengarannya sangat lihai. Perbedaan ini akan menjadi lebih jelas semasa hidup mereka.
Misalnya, anak perempuan berusia sebelas tahun terganggu oleh tingkat kebisingan yang kira-kira 10 kali lebih halus daripada menurut anak laki-laki mengganggu.
Sebuah studi di University of Sheffield--diterbitkan dalam jurnal NeuroImage--menemukan perbedaan terkait cara kerja otak pria dan wanita dalam memproses suara.
Wanita biasanya memproses suara di area Wernicke yang ada di belahan otak kiri. Sedangkan laki-laki memproses suara pria di daerah Wernicke dan suara wanita di bagian pendengaran yang ada di belahan kanan, yang digunakan untuk memproses garis melodi.
Wanita cenderung mendengarkan dengan kedua belahan otak dan mengambil lebih banyak nuansa nada suara dalam bunyi dan suara lainnya, misalnya menangis, mengeluh, dan sebagainya.
Laki-laki cenderung mendengarkan dengan satu belahan otak dan tidak mendengar nuansa nada suara yang sama.
Peneliti Dr. Michael Hunter mengatakan, "Suara wanita sebenarnya lebih kompleks daripada suara pria, karena perbedaan ukuran dan bentuk pita suara, serta laring. Di samping itu, wanita juga memiliki 'melodi' alami yang lebih besar dalam suara mereka. Ini menyebabkan rentang frekuensi suara yang lebih kompleks daripada suara laki-laki."