Sukses

Polisi Malaysia: Investigasi Skandal Korupsi 1MDB Selesai Maret 2019

Penyelidikan terhadap skandal korupsi 1MDB, menurut Kepolisian Diraja Malaysia, akan selesai pada Maret 2019 nanti.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Kepolisian Diraja Malaysia memperkirakan penyelidikan atas skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB) akan selesai pada Maret mendatang, kata Inspektur Jenderal Polisi Mohamad Fuzi Harun, Kamis 24 Januari 2019.

Penyelidikan itu melibatkan beberapa orang di dalam dan di luar Malaysia, katanya sebagaimana dikutip dari Channel News Asia pada Jumat (25/1/2019).

"Jika saya tidak salah, itu (penyelesaian) akan dilakukan pada bulan Maret. Kami mempercepat penyelidikan ... kami juga ingin menyelesaikan segala proses peradilan secepat mungkin," katanya kepada wartawan di Berjaya Times Square.

"Investigasi kami komprehensif ... ini adalah (hal) yang sedang berlangsung ... ini adalah masalah internal yang sedang berjalan aktif," lanjutnya menegaskan.

Investasi raksasa 1MDB pertama kali mendapat sorotan global pada Juli 2015, ketika surat kabar Wall Street Journal melaporkan dana senilai US$ 700 juta (setara Rp 9,8 miliar) ditransfer ke rekening pribadi perdana menteri Malaysia kala itu, Najib Razak, dari berbagai perusahan yang terkait dengan pendanaan tersebut.

Penanganan kasus ini bahkan hingga melibatkan otoritas hukum dari Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura, yang turut melakukan penyelidkan terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan 1MDB.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

2 dari 2 halaman

China Berniat Menalangi 1MDB

Sementara itu, pada awal Januari, para pejabat senior China menawarkan bantuan dana talangan kepada Malaysia, untuk mengatasi kerugian yang disebbakan oleh megakorupsi 1MDB.

Pemerintah China diduga mengatakan kepada para delegasi Malaysia, yang datang berkunjung setelah pergantian tahun, bahwa Beijing akan menggunakan pengaruhnya untuk membuat AS dan pihak internasional menarik tuduhan terhadap mantan Perdana Menteri Najib Razak, dan para sekutunya.

Sebagai imbalannya, sebagaimana dikutip dari The Star Online, Malaysia disebut menawarkan saham dalam proyek perpanjangan rel kereta dan pipa, sebagai bagian dari inisiatif Jalur Sutera Baru, atau One Belt One Road.

Tidak ada konfirmasi resmi dari otorits kedua negara tentang bocoran informasi tersebut. Namun, kementerian luar negeri China sebelumnya membantah bahwa uang dalam program investasi raksasa itu digunakan untuk membantu menyelamatkan dana 1MDB.

Sementara itu, Najib Razak telah didakwa dengan puluhan tuduhan terkait 1MDB, yang meliputi kasus korupsi, pelanggaran kepercayaan dan pencucian uang.

Dia juga dituduh mengubah laporan audit pemerintah Malaysia menjadi upaya melindungi dirinya dari tindak pidana, perdata, atau peraturan.

Namun, Najib bersikeras membantah melakukan kesalahan dan mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut.