Sukses

Teleskop Antariksa Ini akan Ubah Cara Manusia Melihat Alam Semesta

Teleskop yang menggunakan sinar infra merah itu memungkinkan para pakar melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata biasa.

Liputan6.com, New York - Foto-foto yang dikirim pesawat penjelajah NASA ke galaksi Ultimo Thule terus mencengangkan para pakar, seperti juga foto-foto yang dikirim oleh pesawat penyelidik China yang mendarat di sisi bulan yang tidak pernah tampak dari bumi.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (27/1/2019) dalam waktu dekat ini teleskop antariksa James Webb akan memungkinkan para pakar NASA untuk melihat lebih jauh lagi ke alam raya.

Teleskop James Webb akan diluncurkan tahun 2021 dan diperkirakan akan mengubah cara manusia melihat alam raya.

Dr. Stephen Wilkins dari Universitas Sussex di Inggris mengatakan:

"Teleskop James Webb khusus dirancang untuk menggunakan gelombang sinar infra merah. Ini pernah kami gunakan sebelumnya, tapi belum pernah seperti cara yang akan kami gunakan dalam teleskop baru ini. Kami berharap akan bisa memperluas pengertian kita tentang alam raya dengan alat ini."

Teleskop yang menggunakan sinar infra merah itu akan memungkinkan para pakar melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat mata biasa.

Gelombang sinar infra merah tidak menyebar seperti cahaya lain yang bisa kita lihat, ketika gelombang itu melalui lapisan gas dan debu antar bintang. Karena itu teleskop James Webb ini akan bisa melihat lebih jauh dan lebih jelas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

2 dari 2 halaman

Lebih Baik dari Teleskop Hubble

"Teleskop Webb akan membuka mata kita guna bagi hal-hal baru yang belum pernah terlihat sebelumnya. Teleskop itu mula-mula akan diarahkan ke galaksi-galaksi yang paling jauh di alam raya," ujarnya.

"Karena jarak yang sangat jauh itu, kita hanya akan bisa melihatnya dengan menggunakan gelombang sinar infra merah," tambahnya.

Teleskop Webb ini juga jauh lebih baik dari teleskop Hubble yang telah berada di orbit sejak tahun 1990.

Wilkins menambahkan, "Teleskop ini punya cermin yang lima kali lebih besar dari yang dipasang pada Hubble, dan akan ditempatkan kira-kira 1,5 juta km dari Bumi sehingga bisa melihat benda-benda langit yang lebih redup."