Sukses

Gara-Gara Menyusui Anak Selama 7 Tahun, Ibu di Australia Ini Dituding Pedofil

Tak kuasa dengan ejekan dari netizen, ibu di Australia ini tak terima disebut pedofil dan ungkap alasannya.

Liputan6.com, Adelaide - Seorang ibu di Adelaide, Australia, yang muak dilabeli "pedofil" oleh netizen akhirnya buka suara membela keputusannya untuk menyusui kedua putranya di luar usia yang lazim.

Dikutip dari laman ABC News Indonesia, Minggu (27/1/2019) Lisa Bridger, 46, mengatakan bahwa menyusui adalah pilihan yang sehat, secara fisik dan psikologis, untuk anak laki-lakinya Chase dan Phoenix yang keduanya didiagnosa mengidap autisme.

Tetapi sikapnya itu membuatnya menjadi sasaran pelecehan yang menjijikkan dari netizen di Australia yang menuduhnya "sakit" dan membutuhkan bantuan.

"Pesan daring dan pribadi yang saya terima menyebut saya pedofil, anak-anak saya harus diambil dari pengasuhan saya dan diberikan kepada keluarga yang akan menghormati mereka dan mencintai mereka dengan benar," katanya.

"Saya dijuluki 'nenek tua', bahwa saya melakukannya hanya untuk saya, segala macam komentar buruk. Orang-orang melihatnya dan berkomentar 'kamu pasti mengambil keuntungan dari hal itu'."

"Ini benar-benar berbeda dari ketika mereka masih bayi dan itulah yang tampaknya tidak dilihat oleh banyak orang."

Bridger, yang baru-baru ini mengunggah surat terbuka tentang masalah ini di situs parenting (pengasuhan), mengatakan ia telah menjadi obyek perundungan secara terus-menerus.

Ia memiliki lima anak - tiga di antaranya sudah dewasa - dan menyusui mereka masing-masing hingga di atas usia empat tahun.

Bridger mengatakan, Chase yang berusia tujuh tahun saat ini sedang disapih, tetapi Phoenix yang berusia lima tahun terus disusui.

"Saya sedang mengalami menopause dan saya masih memproduksi ASI," katanya.

"Ini tak bisa jadi sasaran pelecehan karena bukan tindakan seksual."

"Itu menawarkan mereka kenyamanan, itu menawarkan keamanan, memberi mereka cara untuk menenangkan diri."

Bridger mengatakan meskipun ada stigma seputar menyusui, dan usia anak-anaknya, ia hanya melakukan sesuatu yang alami.

"Ada kalanya satu atau dua-duanya muncul dan bilang 'kami mau susu' (dan) saya jawab 'Ibu sedang melakukan sesuatu, kalian harus menunggu '," ujarnya.

"Ketika mereka mengalami kesedihan atau mereka sangat lelah ... Saya mengizinkan mereka untuk mendapatkan susu yang mereka minta. Saya tak memberinya ke wajah mereka, Anda tak bisa memaksa mereka menyusu."

"Mereka membutuhkannya, mereka menginginkannya, mereka memerlukannya, mereka memintanya. Karena saya mengikuti kemauan mereka, karena itu normal."

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

2 dari 2 halaman

Apa Kata Pakar?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menawarkan pedoman luas tentang menyusui tetapi tak memberikan batas atas pada usia berapa anak harus disapih.

"Bayi harus menerima makanan pendamping ASI yang berkelanjutan hingga usia dua tahun atau lebih," tulis WHO di situs resminya.

Penelitian dalam beberapa tahun terakhir telah berfokus pada manfaat nutrisi dari menyusui yang "diperpanjang", dengan penelitian yang menunjukkan bahwa semakin lama seorang ibu menyusui semakin rendah kemungkinan ia mengalami kanker payudara.

Pakar perkembangan anak, Dr John Irvine, yang keberatan dengan praktik itu, mengatakan ada sedikit penelitian tentang dampak psikologis jangka panjang.

"Tak ada topik yang pernah saya bicarakan yang menimbulkan lebih banyak kemarahan daripada topik menyusui," katanya.

"Ada kebutuhan untuk melihatnya secara lebih rinci karena itu semua persepsi dan prasangka."

Menurut konsultan laktasi Pinky McKay, keberatan untuk memperpanjang periode menyusui di atas usia dua tahun tidak didasarkan pada temuan ilmiah atau penelitian medis.

"Bukannya tidak wajar untuk menyusui anak seusia ini ... tetapi itu 'tidak biasa'," katanya.

"Usia rata-rata penyapihan di dunia adalah antara empat dan tujuh tahun."

"Orang-orang tak melihat ini dan mereka tak mengalaminya dan mereka berpikir tentang anak 7 tahun yang mereka tahu, bukan anak Lisa (Bridger) yang berusia tujuh tahun yang telah tumbuh dengannya dan bagian dari pengasuhannya."

McKay mengatakan ASI penuh dengan "enzim baik" dan "sangat baik untuk perkembangan otak".

"Orang-orang melihat payudara sebagai hal seksual dan mereka tak bisa memisah-misahkan - ini adalah ibu dan anak, ini bukan tentang seks, dan ini mungkin mengapa mereka merasa sedikit tidak nyaman," katanya.