Sukses

Kisah Wilson Menashi, Insinyur Kimia yang Menjelma Jadi Pawang Gurita

Pria ini menghabiskan 7.800 jam--setara dengan 4 tahun bekerja penuh waktu--untuk bergaul dengan gurita.

Liputan6.com, Jakarta - Pria bernama Wilson Menashi ini dikenal sebagai Octopus Whisperer atau Pembisik Gurita. Kebisaannya itu bermula lebih dari 25 tahun yang lalu, setelah dirinya pensiun berkarier sebagai insinyur kimia dan mulai menjadi relawan di New England Aquarium di Boston.

Ia kemudian menghabiskan 7.800 jam--setara dengan 4 tahun bekerja penuh waktu--untuk bergaul dengan gurita, kata pihak akuarium.

"Saya sudah bisa berinteraksi dengan mereka sejak awal. Saya tidak tahu kenapa. Saya tak bisa menjelaskannya, tapi saya bisa terhubung dengan mereka," kata Menashi, sambil berdiri di depan pameran cagar alam pantai Olympic yang menjadi rumah bagi Freya dan Profesor Ludwig Von Drake, seekor gurita raksasa jantan pasifik yang tinggal di tangki terpisah seperti diberitakan VOA Indonesia yang dikutip Senin (28/1/2019).

Mata Menashi berbinar karena ia tahu bahwa pertemuan dengan gurita telah meninggalkan jejak tersendiri baginya.

"Kadang saya akan kembali pulang ke rumah dengan cupang di di sekujur lengan dan leher," katanya.

Jadi, bagaimana ia menjelaskan hal ini pada istrinya?

"Tidak terlalu sulit jika Anda memiliki sekitar 10 atau 15 tanda bersebelahan," katanya. "Tidak butuh terlalu banyak alasan. Lagi pula, dia juga mengetahui di mana saya berada."

Pendekatan Khusus

Menashi berbinar memegang cumi-cumi di tangan kiri sambil mengulurkan lengan ke akuarium lalu menyaksikan gurita raksasa Pasifik mengulurkan tangan layaknya menyambut seorang teman.

Freya yang memiliki 2.240 alat hisap kemudian menempelkan sejumlah lubang pengisapnya ke lengan Menashi, lalu menggunakan kemampuan indra perasa dan penciumannya untuk mengumpulkan informasi mengenai pria berusia 84 tahun yang dikenal sebagai Pembisik Gurita--dan makanan laut yang dibawanya.

"Dia baru saja menyapa saya dan berkata 'kamu mengunjungi'," kata Menashi tentang Freya, pemangsa berusia 3 tahun dengan berat 35 hingga 40 pound (sekitar 15-18 Kg). Panjang lengannya 14 kaki (4 meter) dan cukup kuat untuk membunuh hiu dan musuh lainnya.

Interaksi yang terjalin antara keduanya pada sore itu membuktikan bahwa Menashi memang memiliki cara khusus untuk mendekati hewan jenis Sefalopoda tersebut, yang memiliki kepala besar seperti kantung dan delapan lengan yang kuat.

 

Saksikan juga video berikut ini:

2 dari 2 halaman

Takjub dengan Gurita

Pekerjaan sukarela Menashi termasuk merancang kotak puzzle untuk gurita serta menggosok punggung mereka dan bergulat dengan lengan mereka. Semuanya untuk memastikan hewan yang sangat cerdas tersebut menerima stimulasi mental untuk berkembang dan tetap sehat.

Meski sudah 20 tahun bekerja dengan anggota terbesar dari spesies gurita tersebut, hal itu belum menumpulkan rasa takjubnya pada kemampuan beradaptasi hewan dan semua misterinya.

Banyak eksperimen telah menunjukkan bahwa hewan-hewan ini buta warna, tetapi mereka sangat menguasai kamuflase. Sistem sel pigmen, saraf dan otot yang kompleks memungkinkan mereka untuk mengubah warna kulit dalam sekejap mata agar sesuai dengan lingkungannya.

"Yang paling mengejutkan adalah bagaimana mereka bisa mengetahui orang yang berbeda dan kemudian bereaksi berbeda pula," kata Menashi.

"Saya juga membuatkan mereka beberapa mainan, membuat beberapa kotak dan saya menaruh kait yang berbeda, sehingga mereka bisa masuk dan mencari cara untukmendapatkan makanan yang saya letakkan di dalam kotak. Namun, beberapa orang mengatakan akan memakan banyak waktu untuk memecahkan persoalan kait-kait yang saya buat. Jadi, mereka langsung menghancurkan saja kotak itu," ujarnya.

Bill Murphy, seorang akuaris senior, mengatakan mata yang teliti, kesabaran dan kerelaan untuk mencoba membuat Menashi menjadi seorang pembisik gurita yang sempurna.

"Setiap gurita berbeda-beda. Jadi anda tidak bisa menggunakan aturan yang sama untuk semuanya," kata Murphy. "Kamu harus menggantinya. Dan Menashi melakukan itu."

Menurut Menashi, menghabiskan waktu bersama gurita-gurita dan hewan lain memberikan hidupnya tujuan baru saat pensiun.

"Berada di sini, bagiku, adalah suatu pertolongan," katanya. "Membuatku bisa melakukan sesuatu. Memberikan kepadaku ketertarikan yang berbeda dan menunjukkan padaku jika dunia ini adalah tempat yang sangat hebat."