Liputan6.com, Washington DC: Pemerintah Amerika Serikat memutuskan menunda bantuan bantuan pangan ke Korea Utara atau Korut. Ini lantaran telah diluncurkannya roket milik Korut yang dianggap melanggar perjanjian dan membahayakan keamanan dunia.
Seperti dilansir NHK, Sabtu (14/4), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner menyatakan Korut telah membuat AS ragu untuk menjalin kesepakatan. Menurut dia, Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton telah menghubungi negara P 5 plus 1 untuk membuka dialog dengan Korut.
Sebelumnya, pada Februari silam, AS telah mempersiapkan bantuan pangan ke Korut. Namun, rencana tersebut pun menuai kontoversi. Ada pejabat AS yang menolak, ada pula yang mendukung. Bahkan, ada spekulasi bahwa bantuan tersebut merupakan upaya untuk menghentikan program nuklir Pyongyang, meskipun pemerintah AS berdalih bantuan tersebut sebagai bantuan kemanusiaan.(RZK/ANS)
Seperti dilansir NHK, Sabtu (14/4), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Mark Toner menyatakan Korut telah membuat AS ragu untuk menjalin kesepakatan. Menurut dia, Menteri Luar Negeri Hillary Rodham Clinton telah menghubungi negara P 5 plus 1 untuk membuka dialog dengan Korut.
Sebelumnya, pada Februari silam, AS telah mempersiapkan bantuan pangan ke Korut. Namun, rencana tersebut pun menuai kontoversi. Ada pejabat AS yang menolak, ada pula yang mendukung. Bahkan, ada spekulasi bahwa bantuan tersebut merupakan upaya untuk menghentikan program nuklir Pyongyang, meskipun pemerintah AS berdalih bantuan tersebut sebagai bantuan kemanusiaan.(RZK/ANS)