Liputan6.com, Wellington - Seekor bebek, yang disebut sebagai hewan paling kesepian di dunia, dikabarkan mati belum lama ini di Kepulauan Nieu di tengah Samudera Pasifik.
Kematian unggas bernama Tervor itu memicu kesedihan meluas dari banyak orang, terutama warga Selandia Baru yang cukup mengikuti kisah hidupnya selama ini.
Dikutip dari The Straits Times pada Senin (28/1/2019), Trevor mendapatkan popularitasnya tahun lalu ketika seorang jurnalis dari Selandia Baru berkunjung ke kepulauan Niue, dan menemukan Trevor seorang diri berada di sebuah kubangan di salah satu pulau di sana.
Advertisement
Baca Juga
Namun ketenarannya tidak bertahan lama, setelah bebek unik itu ditemukan mati secara tragis di semak-semak, yang diduga kuat akibat serangan anjing. Kepergiannya pada akhir pekan lalu seketika viral di media sosial, terutama di Facebook, ketika muncul halaman khusus untuk menghormatinya.
Kepala eksekutif Kamar Dagang Niue, Rae Findlay, mengatakan bahwa kematian Trevor adalah "saat yang menyedihkan bagi Niue".
"Dia memikat penduduk setempat, yang hanya berjumlah sekitar 1.600 di Niue, dan 9.000 kunjungan wisatawan setiap tahunnya," kata Findlay kepada kantor berita Australian Broadcasting Corporation, Minggu 27 Januari.
"Dia pasti akan dirindukan, dia merebut banyak hati, dan bahkan unggas-unggas lain di tempat itu mendatangi genangan air tempat Trevor dulu tinggal, seperti sedang berduka terhadapnya," lanjutnya, seraya menyebut kelakuan unik itu juga dilakukan oleh Weka, burung endemik Selandia Baru yang tidak bisa terbang.
Kini, meski masa hidup bebek paling kesepsian itu telah usai, kenangan akannya seolah akan abadi, tulis otoritas kepulauan Niue dalam sebuah pernyataan.
Â
Simak video pilihan beirkut:Â
Â
Populer Karena Kesepian
Niue, adalah sebuah pulau kecil yang terletak sekitar 2.400 kilometer timur laut Selandia Baru.
Salah satu pulau karang terbesar di dunia, Niue tidak memiliki kolam alami atau lahan basah, jadi ketika Trevor muncul setahun lalu, ia diyakini tidak sengaja terbawa badai dari Selandia Baru.
Beruntung ada sebuah genangan air besar di dekat jalan utama pulau itu, tempat di mana Trevor kemudian ditemukan tengah berdiam seorang diri. Petugas setempat pun kemudian memperbesar lubangnya, dan mengisi lebih banyak air ke dalamnya.
Dia menjadi sangat terkenal di Selandia Baru --dan juga dunia-- ketika wakil editor politik pada surat kabar New Zealand Herald, Claire Trevett mengunjungi negara kepulauan itu, dan mendapati dirinya ditakdirkan bertemu dengan bebek malang itu.
"Seseorang seolah membisikkan pada saya untuk 'belok kanan melewati bebek', dan kemudian cierta hebat pun dimulai, Trevor menjadi satu-satunya bebek di Niue," kata Trevett.
Setelah ceritanya tentangnya viral, Trevor pun kemudian dijuluki sebagai "bebek paling kesepian di dunia", karena keberadaannya yang seorang diri di tengah pulau Pasifik.
Trevor Mallard, salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Selandia Baru, yang menamai bebek tersebut, menyampaikan belasungkawa.
"Simpati terdalam kepada orang-orang Niue dari Parlemen Selandia Baru," tulis Mallard pada pemberitahuan kematian bebek itu di Facebook.
Advertisement