Liputan6.com, Warsawa - Berkeringat adalah reaksi normal tubuh dalam menghadapi cuaca lingkungan yang panas. Cairan yang dikeluarkan melalui pori-pori ini berfungsi untuk mendinginkan tubuh dan mengeluarkan racun.
Namun, keringat yang berlebihan hingga menimbulkan bau, dapat membuat seseorang dan orang lain yang berada di sekitarnya merasa tidak nyaman. Selain itu, ini juga merupakan pertanda bahwa ada 'sesuatu yang salah' di dalam tubuhnya.
Advertisement
Baca Juga
Baik itu hiperhidrosis atau beberapa kondisi medis lainnya, adalah hal yang sangat penting bagi seseorang untuk mengetahui alasan di balik mengucurnya keringat berlebih pada tubuh. Ini dimaksudkan untuk mencegah masalah serius yang mungkin terjadi di masa depan.
Berikut 8 kondisi kesehatan yang dapat menyebabkan munculnya keringat berlebih, seperti dilansir dari Bright Side, Kamis (31/1/2019).
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
1. Stres
Keringat berlebihan mungkin disebabkan karena individu ini mengalami stres. Stres dan selalu merasa cemas tidak hanya berdampak negatif pada tubuh, tetapi 'penyakit' ini juga memanifestasikan diri dalam bentuk keringat.
Jenis keringat itu juga berbau tak sedap yang menyengat, karena mengandung lemak dan protein yang dicampur dengan bakteri kulit. Umumnya, keringat akan muncul di ketiak.
Advertisement
2. Masalah Tiroid (Hipertiroidisme)
Hipertiroidisme adalah suatu kondisi di mana kelenjar tiroid menjadi "hiperaktif" dan mulai memproduksi terlalu banyak hormon tiroid.
Ketika hal ini terjadi, seluruh proses dalam tubuh dipercepat. Gejalanya antara lain munculnya perasaan gugup atau cemas, berat badan menurun dan gampang berkeringat. Umumnya, keringat akan muncul di tengkuk.
3. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)
Walaupun keringat berlebih bisa disebabkan oleh faktor-faktor berbeda, namun kadang-kadang kemunculannya bisa juga disebabkan oleh hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Keringat seperti itu datang terlepas dari seberapa hangat suhu di dalam atau di luar ruangan.
Seseorang dengan gula darah rendah, akan lebih mudah mengalami kelaparan, kegelisahan, pusing, sakit kepala, dan masalah penglihatan. Umumnya, keringat akan muncul di jidat.
Advertisement
4. Hiperhidrosis
Keringat berlebihan pada satu area di tubuh seperti leher, ketiak, telapak tangan, atau telapak kaki disebut hiperhidrosis.
Daerah-daerah ini paling sering mengeluarkan keringat berlebih bagi seseorang, karena tingginya konsentrasi kelenjar keringat.
Hiperhidrosis kadang-kadang diikuti oleh masalah iritasi dan sakit kulit. Jika ada noda keringat pada kaus oblong, di sekitar ketiak, atau jika telapak tangan selalu basah, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter ahli. Pasalnya, ada solusi yang dapat mengurangi gejala tersebut.Â
5. Efek Samping Obat
Keringat berlebih bisa jadi disebabkan oleh obat yang dikonsumsi. Namun tidak ada yang perlu ditakutkan, sebab berkeringat adalah efek samping yang umum dari berbagai obat-obatan seperti antibiotik, obat tekanan darah, dan obat-obatan psikiatri.
Advertisement
6. Menopause
Rasanya seperti ada api yang membakar di dada, yang menjalar hingga kepala, disertai dengan keringat berlebihan. Ini terjadi karena menopause yang akan datang, atau perimenopause.
Berkeringat, disfungsi dari siklus menstruasi, migrain, dan menggigil karena kedinginan terjadi sebagai akibat dari perubahan kadar estrogen.
7. Demam yang Tidak Diketahui Asalnya (FUO)
Demam yang tidak diketahui penyebabnya (fever of unknown origin atau FUO) adalah demam yang terjadi tanpa penyebab dan berlangsung lama (sekitar 3 minggu). Suhu tubuh biasanya berkisar 38,3 derajat Celcius.Â
Ada 4 jenis FUO yang umum terjadi pada manusia: klasik (mempengaruhi orang sehat), nosokomial (sebagai akibat rawat inap), lemahnya imun (terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah), dan terkena HIV.
Gejala khas FUO antara lain demam tinggi, berkeringat, menggigil, dan sakit kepala.
Advertisement
8. Obesitas
Obesitas adalah kelainan yang ditandai dengan adanya sejumlah besar lemak tubuh. Genetika, tidak pernah olahraga, diet yang tidak sehat, kebiasaan makan tak teratur, penggunaan obat-obatan tertentu, dan kurang tidur.
Obesitas menyebabkan hiperhidrosis sekunder (hiperhidrosis yang bukan merupakan penyebab utama, tetapi dapat menandakan kondisi lain yang mendasarinya) dan membuat hidup tidak nyaman.