5 Cara Ini Bisa Bikin Siapapun Menyukaimu

Pembicaraan dapat dimulai dengan membahas hal-hal yang berada di sekitar kita. Cukup dengan memilih satu barang atau tertentu, dan menjadikannya sebagai topik pembicaraan. Agar lebih efektif, dapat dengan menambahkan sedikit pengetahuan yang dimiliki terkait topik itu.

Sebagai contoh, kita bisa mengatakan "Wah, buku yang bagus. Sudah membaca buku berjudul XYZ yang ditulis oleh penulis yang sama?"

Tidak harus pembicaraan berat, kita juga bisa memulai pembicaraan dengan hal-hal sepele. Misalnya, pernyataan sederhana tentang makanan yang tengah disantap.

Meskipun demikian, kita tidak perlu menjadi orang yang serba tahu dan ingin terlihat pintar. Menurut satu artikel di majalah mingguan Amerika Serikat, Time, kadang menjadi penting untuk mengakui bahwa kita benar-benar tidak tahu terkait suatu hal. Dengan demikian, kita tidak akan terlihat sebagai sosok angkuh yang ambisius dan sombong.

Mulailah pembicaraan dengan topik-topik ringan dan umum, misalnya cuaca. Dengan membahas hal ringan namun dengan pernyataan-pernyataan yang tepat dan cerdas, percakapan itu akan meninggalkan kesan yang dalam.

Dalam awal perkenalan, hindari topik-topik yang bersifat pribadi. Hal itu untuk menghindari hal sensitif yang tidak ingin dibahas oleh lawan bicara. Jaga agar percakapan tetap sopan, ringan, dan sederhana.

Selain itu, untuk menanyakan hal tertentu, gunakan pertanyaan terbuka yang bertujuan mengetahui jawaban "sebenarnya" dari lawan bicara. Bukan jawaban yang kita arahkan, misalnya dengan menggunakan gaya pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan "ya" atau "tidak".

Istilah "Humor connects people" seolah memang benar adanya. Hal itu dikarenakan, hampir semua orang di dunia tidak bisa menahan tertawa untuk hal-hal yang dianggap lucu. Oleh karenanya, kemampuan kita untuk menciptakan humor adalah sebuah investasi besar.

Meskipun demikian, buatlah humor yang positif. Maksudnya, hindari humor yang membahas hal-hal negatif, atau dengan menggunakan istilah kasar.

Pada dasarnya setiap orang ingin merasa penting, dibutuhkan, dan diandalkan. Secara psikologis, ketika meminta tolong kepada orang lain, kita tengah memberikan kesempatan agar dia merasa menjadi "dominan" dalam jangka waktu yang singkat.

Jangan meminta tolong hal besar, cukup hal kecil yang sekiranya dapat dilakukan dengan mudah.

Selain meminta tolong, kita juga harus bersedia untuk dimintai tolong. Bahkan, akan lebih baik jika menawarkan bantuan. Secara psikologis, ketika kita menawarkan bantuan adalah sama dengan mengesampingkan ego kita sendiri. Menurut majalah Time, semakin banyak orang yang dibantu dengan tulus, akan semakin banyak orang yang menyukai kita.

Jika sebelumnya dibahas hal-hal umum untuk mengawali percakapan, kali ini ada strategi ampuh yang dapat dilakukan jika telah berhasil menjadi lebih dekat.

Perhatikan hal-hal kecil yang biasanya tidak diperhatikan oleh orang umum, kemudian tanyakan pada lawan bicara. Hal itu akan membuktikan bahwa kita benar-benar memberikan perhatian lebih.