Sukses

Pesawat Jatuh Timpa Rumah di California, 5 Orang Tewas

Sebuah pesawat kecil jatuh dan menimpa rumah warga di California. Lima orang tewas dalam kejadian itu.

Liputan6.com, California - Sebuah pesawat kecil jatuh dan menghantam sebuah rumah di California, Amerika Serikat, pada Minggu 3 Februari 2019 waktu lokal. Tragedi itu menewaskan lima orang, termasuk pilot burung besi nahas tersebut.

Pesawat bermesin ganda tersebut terbakar di tengah-tengah penerbangan, beberapa menit setelah lepas landas. Menurut saksi mata, terdapat suara yang melengking sebelum kemudian pesawat menghantam sebuah rumah dua lantai pada 13:45 waktu lokal.

"Itu berbunyi seperti sesuatu yang meledak," tutur saksi mata, dikutip dari BBC News, Senin (4/2/2019).

Sebanyak 72 pemadam kebakaran segera mendatangi tempat kejadian. Serpihan pesawat sendiri ditemukan empat blok dari rumah yang tertimpa pesawat.

Warga masyarakat juga turut berkontribusi dengan membantu memadamkan serpihak pesawat dnegan pompa taman mereka.

Hingga saat ini, nama korban masih belum disebutkan. Meskipun demikian, empat korban lain adalah penghuni rumah, dua orang berjenis kelamin laki-laki dan dua orang lainnya perempuan.

Pilot dari pesawat adalah penerbang Cessna 414A, dan menurut sebuah sumber ia terbiasa terbang dari Bandara Kota Fullerton.

 

Simak video berikut:

2 dari 2 halaman

Kecelakaan Pesawat AS Lainnya...

Sementara itu, dua pesawat Korps Marinir Amerika Serikat (AS) bertabrakan di dekat langit Hiroshima, Jepang, pada Desember 2018 lalu. Dalam kejadian itu, satu orang dikabarkan selamat, dan enam lainnya belum diketemukan.

Insiden tabrakan tersebut melibatkan pesawat KC-130 berisi lima personel dan F/A-18 berisi dua awak, yang lepas landas dari pangkalannya di Iwakuni, Jepang. Kedua pesawat sedang melakukan pelatihan terjadwal secara teratur ketika kecelakaan terjadi.

Media AS mengatakan kedua pesawat itu jatuh pada saat pengisian bahan bakar di udara, tetapi ini belum dikonfirmasi secara resmi.

Sebuah unggahan di Facebook oleh Angkatan Laut Expeditionary III mengatakan insiden itu terjadi pada jarak 200 mil (setara 320 kilometer) dari bibir pantai terdekat.

Pernyataan Marinir AS mengatakan: "Kami berterima kasih atas upaya Pasukan Jepang, yang segera menanggapi operasi pencarian dan penyelamatan."

Satu korban selamat ditanganioleh tim medis di Fasilitas Kesehatan Angkatan Laut (MCAS) AS di Iwakuni.

Laporan BBC di Tokyo mengatakan bahwa pengisian bahan bakar di udara adalah operasi penerbangan yang berbahaya, terutama ketika dilakukan di malam hari.

Tidak diketahui pasti bagaimana kondisi cuaca saat pengisian bahan bakar oleh kedua pesawat tersebut. Namun, dilaporkan bahwa terjadi awan mendung secara meluas dan hujan di beberapa lokasi di Jepang pada malam kejadian.