Liputan6.com, Dili: Pemilihan Presiden Timor Leste memasuki putaran kedua, Senin (16/4). Di putaran pertama yang berlangsung pada 16 Maret lalu, pemimpin oposisi dari Partai Fretilin Lu-Olo dan Taur Matan Ruak memperoleh suara terbanyak. Sehingga, kedua kandidat tersebut maju ke babak ke dua.
Lu-Olo alias Francisco Guterres memperoleh 123.751 suara atau 28. 38 persen dari 436.115 suara yang diberikan, sedangkan Matan Ruak memperoleh 25. 07 persen dengan 109,338 suara, dibanding incumbent Presiden Jose Ramos-Horta yang hanya mencapai dukungan 17,98 persen atau 78.423 suara.
Dalam kampanyenya, Taur Matan Ruak yang merupakan petinggi militer yang memimpin perlawanan bersenjata saat pendudukan Indonesia mengimbau para rakyat untuk hidup mandiri. Menurutnya, Timor Leste harus dapat membuktikan negara tersebut dapat berdiri sendiri, tanpa tergantung PBB dan bangsa asing.
Menurut sumber, sosok Matan Ruak mendapat banyak dukungan dari rakyat yang berharap pada dirinya untuk merubah negara dari politisi-politisi tidak benar. Sebagian besar rakyat berharap ia dapat menang di putaran kedua.(NHK/RZK/MEL)
Lu-Olo alias Francisco Guterres memperoleh 123.751 suara atau 28. 38 persen dari 436.115 suara yang diberikan, sedangkan Matan Ruak memperoleh 25. 07 persen dengan 109,338 suara, dibanding incumbent Presiden Jose Ramos-Horta yang hanya mencapai dukungan 17,98 persen atau 78.423 suara.
Dalam kampanyenya, Taur Matan Ruak yang merupakan petinggi militer yang memimpin perlawanan bersenjata saat pendudukan Indonesia mengimbau para rakyat untuk hidup mandiri. Menurutnya, Timor Leste harus dapat membuktikan negara tersebut dapat berdiri sendiri, tanpa tergantung PBB dan bangsa asing.
Menurut sumber, sosok Matan Ruak mendapat banyak dukungan dari rakyat yang berharap pada dirinya untuk merubah negara dari politisi-politisi tidak benar. Sebagian besar rakyat berharap ia dapat menang di putaran kedua.(NHK/RZK/MEL)