Liputan6.com, Mogadishu - Sebuah bom meledak di tengah pusat perbelanjaan yang ramai di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada siang waktu setempat, atau petang waktu Indonesia bagian barat. Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya sepuluh orang, dan melukai puluhan lainnya, lapor polisi dan saksi mata.
Kapten Farah Osman, seorang perwira polisi Somalia di tempat kejadian, mengonfirmasi bahwa ledakan itu merusak sebuah mal yang berlokasi di distrik Hamarweyne, yang merupakan pusat bisnis di Mogadishu.
Advertisement
Baca Juga
Dikutip dari CNN pada Selasa (5/2/2019), korban tewas kemungkinan bertambah, mengingat polisi masih melakukan pencarian, dan beberapa korban luka dalam kondisi kritis.
Ibrahim Jama, seorang saksi mata, mengatakan ledakan bom mobil itu mengguncang jendela beberapa bangunan bisnis di dekatnya.
Di tempat terpisah, kelompok teroris Al-Shabaab mengaku bertanggungjawab atas serangan di ibu kota Somalia itu.
Kelompok teror yang berafiliasi dengan Al-Qaeda itu juga bertanggung jawab atas tiga bom mobil pada November lalu, yang menewaskan sedikitnya 52 orang dan sekitar 100 lainnya terluka.
Bom-bom itu diledakkan di dekat sebuah hotel yang populer di kalangan warga asing di Mogadishu.
Â
Simak video pilihan berikut:
Meneror Sejak 2006
Sejak 2006, kelompok Al-Shabaab telah melakukan beberapa serangan di Mogadishu, yang menargetkan para relawan internasional, jurnalis, pemimpin sipil, dan penjaga perdamaian, serta pihak pemerintah dan militer Somalia.
Kelompok militan itu ingin mengubah Somalia menjadi negara Islam fundamentalis, Kata kementerian luar negeri setempat.
Serangan terbaru menandai rangkaian teror besar kedua yang dilakukan oleh Al-Shabaab awal 2019, setelah pengepungan selama berjam-jam di ibukota Kenya, Nairobi.
Setidaknya 21 orang tewas ketika pasukan militan dari kelompok teror itu mengepung kompleks DusitD2, yakni sebuah kompleks toko dan fasilitas hotel kelas atas di Nairobi.
Advertisement