Liputan6.com, Kuala Lumpur - Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia Marzuki Yahya didesak mundur dari jabatannya setelah diisukan berbohong soal latar belakang pendidikan yang ia miliki.
Dikutip dari laman New Straits Times, Jumat (8/2/2019), Marzuki Yahya dituding oleh pihak oposisi telah berbohong terkait gelar administrasi bisnis yang ia peroleh.
Kejadian bermula ketika latar pendidikan wamenlu jadi sorotan, lantaran tertera di situs Wikipedia bahwa Marzuki merupakan lulusan dari University of Cambridge -- kampus ternama dunia yang terletak di Inggris.
Advertisement
Baca Juga
Saat isu ini ramai diperbincangkan warga Malaysia dan pihak lawan, Marzuki bersikukuh bahwa ia adalah lulusan dan mendapat gelar dari kampus tersebut.
Namun, pada Rabu (6/2), ia mengatakan bukanlah lulusan dari University of Cambridge yang terkenal itu.
Marzuki mengaku jika kampusnya yang sebenarnya adalah Cambridge International University yang ada di Amerika Serikat.
"Saya kira, kelompok pengkritik ini salah memahami. Saya belajar dan lulus dari Cambridge International University, Amerika Serikat," ujar sang wamenlu.
"Saya bekerja di bidang logistik (sebelum terjun ke politik). Saya hanya menggunakan ijazah itu demi mengembangkan bisnis," tambah Wamenlu Malaysia itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Dikritik Warganet
Apa yang diucapkan oleh Marzuki ini terlanjur jadi konsumsi publik. Klaim yang ia sampaikan itu malah jadi olok-olokan warganet.
Bahkan, sebagian besar dari pengguna media sosial kembali menanyakan kredibilitas kampus tempat sang Wakil Menteri Luar Negeri bersekolah.
Di situs resminya, Cambridge International University menuliskan bahwa kampus itu tidak terakreditasi oleh otoritas pendidikan AS.
Sejauh ini, pihak Cambridge International University belum memberikan komentar atas masalah yang sedang hangat di bahas di Negeri Jiran tersebut.
Sementara itu, isu ini digunakan oleh pihak bersebrangan untuk memaksa Marzuki melepaskan jabatannya.
"Anda menipu rakyat dengan gelar palsu dan kemudian mengklaim Anda memerangi korupsi serta mendorong pemerintahan yang beretika dan bersih?" kata ketua divisi pemuda UMNO, Asyraf Wajdi Dusuki.
Kontroversi ini bisa menjadi masalah bagi pemerintahan PM Mahathir Mohamad, yang berjanji akan memerangi korupsi dan meningkatkan integritas pemerintah.
Advertisement