Sukses

Terserang Pneumonia, Presiden Baru Brasil Jalani Perawatan Intensif

Jair Bolsonaro, presiden baru Brasil, terserang pneumonia dan harus menjalani perawatan intensif.

Liputan6.com, Jakarta - Jair Bolsonaro, Presiden Brasil yang terpilih pada Januari lalu, terserang pneumonia. Ia didiagnosa mengidap penyakit tersebut pada Rabu, 6 Februari 2019.

Penyakit itu diketahui saat Bolsonaro menjalani perawatan untuk luka tusukannya di bagian perut. Seharusnya ia hanya menghabiskan beberapa hari di rumah sakit, namun akibat terdeteksi penyakit pneumonia, dokter menyarankan agar ia dirawat lebih lama.

"Dia menjalani tomografi dada dan perut yang menunjukkan perkembangan yang baik, namun kemudian dari gambar itu terlihat juga seperti pneumonia," kata pihak Rumah Sakit Albert Einstein di Sao Paolo, dikutip dari The Independent, Jumat (8/2/2019).

 

Saat ini Bolsonaro tengah demam 38 derajat dan belum bisa mengonsumsi makanan padat. Meskipun demikian, ia telah latihan berjalan perlahan.

Pria 63 tahun itu, diperkirakan akan tetap berada di rumah sakit hingga pekan depan, sebagaimana disampaikan oleh juru bicaranya.

Tak ingin pneumonia yang diderita dijadikan kesempatan oleh sejumlah pihak di Brasil untuk melakukan propaganda negatif, Bolsonaro menulis sebuah twit.

"Berhati-hatilah, jangan menjadi orang-orang yang mencari sensasi. Kami sangat santai, sehat, dan tetap stabil," tulisnya dalam akun Twitter pribadinya.

Di dalam konstitusi Brasil, apabila presiden tidak dapat menjalankan tugas, wakilnya dapat turun tangan. Hal itu berarti Hamilton Mourao akan menggantikan Bolsonaro hingga pekan mendatang.

Simak juga video berikut:

2 dari 2 halaman

Resmi Menjadi Presiden Sejak Januari

Jair Bolsonaro adalah seorang nasoionalis sayap kanan yang resmi dilantik sebagai presiden Brasil pada hari Selasa, 1 Januari 2019 waktu setempat.

Ketika disumpah, ia segera meminta Kongres untuk memerangi korupsi dan ia juga berjanji akan bekerja tanpa lelah, sehingga Brasil bisa mencapai tujuannya.

Berbicara di sidang gabungan Kongres (joint session of Congress) beberapa menit setelah mengambil sumpah jabatan, Bolsonaro, seorang mantan kapten Angkatan Darat dan pengagum kediktatoran militer negara 1964-1985, berjanji untuk mematuhi norma-norma demokrasi.

Dia menegaskan, pemerintahnya akan menjalankan amanah rakyat Brasil yang telah memilihnya menjadi presiden dan bersedia memberantas korupsi, kejahatan tingkat tinggi dan memperbaiki ekonomi negara.

"Saya akan bekerja tanpa lelah, sehingga Brasil bisa mewujudkan mimpinya," kata Bolsonaro setelah dilantik, seperti dikutip dari CNBC, Rabu 2 Januari 2019. "Sumpah saya adalah memperkuat demokrasi Brasil."

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan ucapan selamat kepada Bolsonaro melalui Twitter. Orang Nomor Satu di Negeri Paman Sam tersebut memuji isi pidato Bolsonaro dan mengatakan bahwa AS mendukungnya.