Liputan6.com, Hanoi - Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh direncanakan akan mengunjungi Korea Utara menjelang KTT kedua antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Pemimpin Korut Kim Jong-un.
Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia akan mengadakan pertemuan kedua dengan Kim di ibukota Vietnam pada 27 dan 28 Februari, demikian dikutip dari laman The Sun Daily, Selasa (12/2/2019).
Sementara itu, Menlu Vietnam berencana untuk mengunjungi Korea Utara mulai tangga 12-14 Februari atas undangan rekannya dari Korea Utara, Ri Yong Ho. Demikian seperti diumumkan di situs web Kementerian Luar Negeri Vietnam, Senin.
Advertisement
Baca Juga
Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan untuk kunjungan itu, tetapi juru bicara kementerian Le Thi Thu Hang mengatakan pekan lalu bahwa Vietnam "bersedia memberikan kontribusi positif untuk suksesnya KTT AS-Korea Utara."
Banyak warga Vietnam menyatakan kegembiraan mereka pada Rabu 6 Februari 2019, setelah mendengar negara mereka terpilih sebagai lokasi konferensi tingkat tinggi (KTT) kedua antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Penetapan negara Asia Tenggara berhaluan komunis itu diumumkan selama pidato kenegaraan Trump, Selasa lalu, demikian sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.
Pertemuan ini merupakan lanjutan dari jabat tangan bersejarah kedua pemimpin, termasuk deklarasi singkat tentang denuklirisasi, pada pertemuan tingkat tinggi pertama di Singapura, Juni tahun lalu.
Terpilihnya Vietnam membawa gengsi bagi mantan musuh AS itu, dan sekaligus menjadi penanda dukungan terhadap upaya membendung pengaruh Tiongkok yang makin kuat di Laut China Selatan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Antusiasme Menjalar ke Media Sosial
Sementara itu di Facebook dan platform media sosial lainnya, para warganet setempat berseri-seri menyambut prospek pertemuan tingkat tinggi tersebut.
Para komentator di satu situs mengatakan, Kim Jong-un bahkan dapat mengambil inspirasi dari penyatuan kembali kubu utara dan selatan negara itu setelah perang.
"Mereka bertemu di Vietnam sehingga Kim dapat melihat bagaimana dua bagian negara akan terlihat setelah penyatuan kembali," komentar Gia Hoang di situs otofun.net.
Vietnam ingin menindaklanjuti penyelenggaraan KTT Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) yang sukses pada 2017, dan Forum Ekonomi Dunia regional tahun lalu, untuk meningkatkan pengaruh diplomatiknya di panggung global.
Advertisement